All Chapters of Ketika Luka Menyapa: Chapter 31 - Chapter 40
53 Chapters
31. Surat Dari Pengadilan Agama
Setelah Darryl keluar dari kamarnya, Arumi tak benar benar tidur, ia merenung memikirkan nasib rumah tangganya kedepannya. Ia bukan istri yang sempurna, tak bisa berbuat apa apa untuk sang suami, ia tak bisa memberikan kebahagiaan bagi suaminya, dan ia sudah tersingkir dari hati sang suami. Cinta dan kasih sayang yang Afif katakan tak akan pernah berubah meskipun ada Dinda, itu hanyalah bualan belaka. Apalagi semenjak Dinda hamil, kasih sayang Afif sudah bukan lagi kepadanya. Dirinya sudah tidak lagi menjadi prioritas suaminya. Kehadiran Dinda dan calon buah hati mereka mampu mengalihkan dunia Afif dari Arumi. Air mata sudah menjadi teman setianya saat ini. Beban fikiran dan tekanan batin, membuat kondisinya tak kunjung membaik. Luka di hatinya seakan memaksanya untuk berhenti berjuang melawan penyakitnya. Luka itu seolah mengajak Arumi untuk mati bersamanya. Pergi meninggalkan dunia sambil memeluk luka. Tidak! Ia tak boleh
Read more
32. Tragedi Pagi Hari
"ARUMI!"Seseorang memanggil Arumi membuat si empunya nama menegang seketika. Senyum yang amat di paksakan meskipun air matanya semakin deras membasahi pipinya. Arumi berbalik menatap orang itu, senyumnya masih melekat di wajahnya dan air matanya pun juga masih mengalir di pipinya."Afif!""Apa kabar, mas?""Ar, ternyata kamu ada disini, aku mencarimu, Ar, dan sekarang aku menemukanmu, aku menemukanmu, Ar."Ya, yang memanggil Arumi adalah Afif, setelah kepergian Maya tadi, Afif segera keluar menyusul mobil Maya, dan benar saja, Maya pergi ke tempat di mana Arumi selama ini bersembunyi. Bahagia, tentu saja Afif bahagia bisa bertemu kembali dengan Arumi."Stop, mas. Jangan mendekat!"Afif menghentikan langkahnya mendengar perintah Arumi."Apa kamu tak merindukanku, sayang?""Apa? Rindu? Rindu itu sudah pergi seiring datangnya surat ini kepadaku, mas.""Tidak, surat itu palsu, Ar. kembalikan padaku, kembalikan surat itu, itu palsu!" Afif berusaha meraih surat yang ada di tangan Arumi, su
Read more
33. Aku Baik-baik saja
Setelah menunggu selama satu jam, akhirnya Arumi sadar, air matanya kembali mengalir mengingat kejadian sebelum ia tak sadarkan diri. Arumi segera menghapus air matanya dan tersenyum kepada orang orang yang sedang menunggu dia sadar. Arumi tak ingin membuat mereka kecewa, ia ingin membuktikan bahwa dirinya baik baik saja."sayang, kamu mau minum? atau mau makan?" tanya Tante Rita kepada Arumi."aku haus Tante,"Tante Rita membantu arumi untuk duduk dan mengambil segelas air yang ada di atas nakas. Lalu membantu Arumi agar bisa minum.Andra, ia masih terdiam dengan emosi yang membuncah setelah mendengar cerita dari Darryl sehingga membuat Arumi menjadi seperti ini. Ingin sekali rasanya ia menghampiri Afif saat ini juga dan menghajar lelaki brengsek itu. Namun mamanya melarang dan meminta Andra untuk tetap diam, sehingga dengan terpaksa Andra menuruti perintah mamanya walau sesungguhnya dadanya begitu sesak menahan amarah yang sedang membuncah."Tante, aku lelah dengan bau obat obatan,
Read more
34. Tiga Bulan Berlalu
Arumi dan Afif sudah resmi bercerai. Sampai saat ini, Arumi masih tinggal di rumah Andra atas permintaan ibu dan anak itu. Meskipun Arumi memaksa untuk keluar dan meminta agar tinggal di apartemen karena Arumi merasa tak enak hati kepada Silvin yang satu bulan lagi akan menikah dengan Andra, tapi mereka tetap tidak mengizinkan. Bahkan Silvin sendiri yang juga turut andil memaksanya untuk tetap tinggal. Tidak ada rasa cemburu di hati perempuan itu ketika ada seorang perempuan lain tinggal satu atap dengan calon suaminya.Sedangkan dokter Darryl sudah kembali ke Singapura karena harus menjalankan tugasnya semenjak satu bulan yang lalu, ia berjanji akan kembali lagi ke Indonesia saat pernikahan Andra dan akan membawa Arumi ke negaranya.Saat ini, Silvin meminta bantuan Arumi untuk membantunya memilihkan undangan yang bagus untuk acara pernikahannya, serta meminta pendapat Arumi tentang gaun yang akan ia kenakan."Ar, bagusan yang mana? Hitam, gold, atau silver?" tanya Silvin sambil menun
Read more
35. Datang Dan Pergi
Afif mengurung diri di kamar yang dulu ia tempati bersama Arumi. Rasa sesalnya mampu menghipnotis Afif dari dunia sekitarnya, Afif terlalu larut dengan masa lalu dan melupakan bahwa kini ia sedang berada di masa sekarang dan akan menuju masa depan. Sejuta kata seandainya selalu berputar menari nari di fikiran Afif. Tak ada lagi ingatan tentang Dinda, hanya Arumi lah yang ada dalam ingatannya.Tok tok tok"Masuk!""Tuan, makan malam sudah siap!""Baiklah, bi."Afif beranjak dari tidurnya untuk makan malam, tak berkata sepatah kata pun Afif langsung mengambil nasi serta lauk pauknya dan memakannya dalam diam. Sungguh begitu prihatin bi Yuni melihat keadaan majikannya itu.Selesai makan, Afif pun kembali ke kamar atas. Dan melanjutkan meratapi kesalahan di masa lalunya sehingga membuat sang istri tercinta meninggalkannya.****Dalam perjalan pulang menuju rumah mama Ina, tiba tiba Dinda mengeluhkan perutnya sakit."Ma, perutku sakit sekali, ma.""Apa kamu mau melahirkan, nak? apa cucu Om
Read more
36. Kesedihan Afif
Setelah mendengar kabar bahwa Dinda telah pergi meninggalkan dirinya, dunianya seakan runtuh. Kedua istrinya sudah Taka dan lagi di sisinya, ia sudah tak punya siapa siapa lagi. Arumi? ah, apakah wanita itu mau memaafkan dan kembali kepadanya? Sungguh hukum alam kini sudah berlaku, bertamu menghampiri sang tuan rumah. Memporak porandakan isi di dalamnya dan hampir merenggut kewarasannya. Entah, ini ujian untuk keimanannya ataukah sebuah hukuman atas segala perbuatannya.Penyesalan demi penyesalan hinggap di hati Afif, membuat Afif ingin ikut mati saja bersama sang istri."Afif, mari kita urus administrasinya agar jenazah Dinda bisa segera di bawa pulang." Ajak papa Aldo.Suara papa Aldo mampu menyadarkan Afif dari lamunannya. Afif bangkit mengikuti langkah papanya menuju tempat administrasi. Setelah menyelesaikan administrasinya, mereka segera membawa pulang jenazah Dinda dan bayinya. Tangisan kehilangan mengiringi kepulangan mereka, tak menyangka hidup Dinda hanya sampai disini. Meni
Read more
37. Kejutan Yang Teramat Mengejutkan
Hari-hari setelah kepergian Dinda, membuat Afif enggan melakukan apapun. Ia tak lagi semangat hidup, kedua wanita yang di cintainya sama-sama pergi meninggalkan dirinya. Sungguh takdir begitu jahat mempermainkan perasaannya, sehingga membuat Afif benar benar merasa jatuh ke jurang yang paling dalam.Baby Gina tumbuh dalam asuhan bi Yuni dan kedua orang tua Afif. Afif tak begitu memperdulikan putri kecilnya itu, ia bahkan enggan melihat wajah putrinya yang selama ini di harapkan nya. Setiap kali Afif melihat bayi mungil itu, saat itu juga fikirannya melayang kepada setiap perbuatannya kepada Arumi. Dan Afif menyalahkan bayi itu karena telah hadir dan merusak hidupnya dengan Arumi.Tak ada lagi yang ada di fikiran Afif kecuali kerja, kerja dan kerja. Setiap orang yang kenal dengannya tak lupa untuk menasehati Afif agar tak larut dalam masa lalu dan tak mengabaikan baby Gina, tapi nasehat hanyalah tinggal nasehat yang tak pernah merasuk kedalam hati Afif dan hanya menjadi angin lalu bag
Read more
38
""Don't touch my wife!"Arumi yang mendengar jawaban dari suaminya tersebut hanya menatap Afif dengan pandangan yang, entahlah."Please, untuk yang terakhir!""Satu detik!"Mendapat persetujuan dari Darryl, Afif segera memeluk Arumi. Air mata yang sedari di tahannya kini tumpah sudah, tak peduli akan tatapan orang-orang yang memandangnya, Sedangkan Arumi hanya diam tak membalas pelukan Afif."Aku masih sangat mencintaimu, Ar. Aku pernah berharap untuk kembali lagi bersamamu, tapi kenyataan hari ini begitu menamparku."Arumi tak bergeming mendengar pernyataan dari Afif, memori-memori saat bersama Afif kini muncul kembali membuat luka itu seakan masih sangat terasa.Arumi mendorong tubuh Afif agar melepaskan pelukannya, setelah pelukan mereka terlepas, Arumi mengalihkan pandangannya enggan menatap Afif."Aku pamit, terimakasih untuk pelukan terakhirnya."Afif berlalu dari hadapan Arumi, tanpa menyentuh hidangan yang tersaji, Afif memutuskan untuk pilang terlebih dahulu. Ia tak sanggup m
Read more
39. Suka Dan Duka
Tiga tahun sudah Arumi tinggal di Singapura ikut dengan suaminya. Tak mudah bertahan hidup dalam waktu tiga tahun ini. Arumi harus melakukan perawatan kesana-kemari untuk menyembuhkan penyakit kankernya. Tak hanya pada pengobatan medis, pengobatan non medis pun seperti menggunakan obat-obatan herbal dan alami di lakukan Arumi agar bisa sembuh dari penyakitnya. Usaha tak akan mengkhianati hasil, sebuah keajaiban pada tahun ketiga ini, lebih tepatnya lima bulan yang lalu, Arumi di nyatakan sembuh total. Bahkan dokter pun menyatakan bahwa kanker tersebut sudah tidak ada sama sekali.Rasa bahagia menyusup di hati Arumi, Darryl beserta keluarga Darryl, termasuk juga Andra dan keluarga tak kalah bahagia mendengan kesembuhan Arumi. Tentu saja mereka sangat bersyukur atas kesembuhan Arumi, mengingat bagaimana saat Arumi masih berada di Indonesia, wanita itu berjuang melawan kanker serta sakit hatinya. Kondisi yang tak kunjung membaik akibat beban pikiran yang di emban, membuat Arumi kehilanga
Read more
40. Pelengkap Kebahagiaan
"Honey, pelan-pelan jalannya, jangan lari-lari! Kasian Dede nya kalau di bawa lari.""Aku nggak lari, cuma jalan cepet. Lihat tuh! Bagus banget tempat tidur bayinya, aku mau yang itu,""Iya, pelan-pelan, sayang. Gak akan di ambil orang!"Arumi tak menghiraukan perkataan Darryl, Arumi terus saja berlari kecil ingin segera sampai pada box bayi yang tadi ditunjuknya. Perutnya yang sudah membuncit membuat ia sedikit kesulitan membawa bobot tubuhnya.Kini kandungan Arumi sudah memasuki bulan ke delapan, yang artinya sebentar lagi bayi mungil yang belum di ketahui jenis kelaminnya tersebut akan segera hadir ke dunia. Tak mudah bagi Darryl menghadapi mood Arumi yang sering berubah-ubah akibat hormon kehamilannya. Namun Darryl tak keberatan sama sekali akan hal itu, justru ia senang, ia bisa menjadi suami yang siaga untuk sang istri. Sering kali Arumi meminta makan di tengah malam, dan dengan senang hati Darryl menemani istri tercintanya. Namun, ketika Darryl mendapatkan sift malam, maka Darr
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status