All Chapters of The Soul of 7 Crystals: Chapter 31 - Chapter 40
45 Chapters
BAB XXXI. Menutupi Pandangannya dari Wajah Ketakutan
Di dalam kapal terbang yang menyatu dengan langit malam, Aret duduk sambil memandangi kristal di tangannya. Kristal biru muda yang sinarnya memberikan kesan kelembutan dan kenyamanan, berbeda dari kristal Ruby miliknya. Kristal Aquamarine yang diberikan tuan Viernix padanya. Berbeda dari kristal Aquamarine yang ia jaga, tuan Viernix jauh dari kesan lembut. Meskipun tidak lagi dingin, irit bicara dan selalu memberinya tatapan mengerikan, dia masih pria kejam nan disiplin yang tidak segan melukai Aret saat latihan. Pendapatnya tentang Viernix berubah, dari melihat yang lebih tua dengan kebencian menjadi sebuah kekaguman. Viernix adalah mentornya selama dua tahun ini, pria itu telah melalui hari-hari yang sulit selama 15 tahun, ia bisa melaluinya tanpa menjadi gila, dia bahkan masih begitu kuat di saat kristal Aquamarine direbut darinya. Setelah kristal itu kembali, kekuatannya akhirnya kembali. Dua tahun sudah cukup bagi Aret untuk melihat bagaimana keh
Read more
BAB XXXII. The Land of the Wind
Aret melayangkan tinjunya kepada Storain, mata segelap lautan terdalam sang penjaga tidak sekalipun melirik kepada Aret, ia juga tidak mengatakan apapun di saat Aret kembali memukul wajahnya. Kepala Aret terasa mendidih, tubuhnya bahkan masih sulit untuk digerakan, akan tetapi amarahnya jauh lebih besar, dengan langkah tertatih ia kembali ingin memukul Storain, hanya saja, kali ini akhirnya Zander turun tangan, menahan Aret di tempat. “Apa kau tahu apa yang kau lakukan?” tanya Aret marah. Andai saja saat itu Storain tidak menahannya, ia masih bisa menyelamatkan Ify, tatapan Ify ketika ia tertarik ke dalam lubang gelap itu, bagaimana tangannya menggapai, berharap Aret menyelamatkannya. “Tugasku adalah melindungimu, bukan siapapun, ataupun Magnify.” jawaban Storain kambali menyulut kemarahan Aret, dengan kekuatannya yang bahkan masih belum pulih, ia berhasil melepaskan Zander yang memeganginya, langkahnya berat menuju Storain yang tersungkur di tanah. A
Read more
BAB XXXIII. Kabar Duka
“Hilangkan senyuman bodoh itu dari wajahmu, brengsek!” Gloria memukul Storian yang mengeluh sakit, “apa-apaan ini? Kenapa kau malah seperti pasukan di Metal Land? Pukulanmu sangat keras! Kau bisa membunuhku!” “Apa aku peduli?! apa aku peduli? Kau tidak memberi kabar apapun sejak Krescire di serang, lalu kau tiba-tiba mengirim pesan padaku, kau brengsek! Pergi kau sana! Aku muak dengan wajahmu!” “Hei! Hei! Hei! Kau benar-benar akan melukai wajahku yang tampan! Jika aku jelek, apa kau masih mau denganku?” “Zony bodoh! Bajingan sialan!” mereka berdua masih bertengkar, tanpa mengindahkan Aret, Zander dan Aloysia  di sana. Tidak seperti Aret yang merasa takjub dengan interaksi pasangan itu, Aloysia dan Zander lebih santai, bahkan Zander mencari tempat yang nyaman seraya mengeluarkan buah  segar yang ia temukan sebelumnya, ia menggigit buah segar itu sambil menikmati pertunjukan. Dia menikmatinya. Pada akhirnya Gloria telah mengeluarkan semua kema
Read more
BAB XXXIV. Ibukota Sapphire
Tidak lama setelah itu, Gloria membimbing mereka menuju tempat persembunyian. Mereka adalah orang-orang yang tinggal di Wind Land, menolak keras kepemimpinan Dark Obscure pada negeri mereka, sebagian besar dari mereka bahkan sudah hampir di eksekusi, lalu berhasil kabur, membangun persembunyian yang terhubung dengan para pemberontak dari seluruh wilayah. Aret bertemu dengan seorang pria paruh baya yang menjadi pemimpin kelompok, Mr. Snowhite, ayahnya Gloria, wali kota Sapphire sebelum Dark Obscure mengambil alih. Ada sekitar tiga puluh orang dipersembunyian itu, sambutan yang Aret terima membangkitkan semangatnya. Setelah memulihkan tenaga, mereka memulai membahas langkah mereka kedepannya. Storain yang matanya masih memancarkan kesedihan harus menahan seluruh kesedihan itu ketika berdiri di sebelah Aret. “Sebelum ini kami bekerja di bawah arahan Krescire, setelah Krescire diserang, komunikasi terputus. Sejauh ini kita memiliki pasukan di beberapa tit
Read more
BAB XXXV. Angin yang Bertiup
Sebuah senapan mengarah tepat di kepala Aret. Orang yang senapan itu adalah seorang pemuda yang menggunakan seragam militer Dark Obscure. Mata mereka bertemu, Aret menemukan gerak gelisah di dalam mata orang itu. Wajahnya yang pucat, lingkar mata beserta keringat dipelipisnya. Kedua tangan yang memegangi senapan juga tidak berhenti bergetar.“Kau Aret, Kaisar Ruby yang di cari itu bukan?”“Apa yang ingin kau lakuaka?” tanya Aret. Kedua tangannya terangkat ke atas, tidak ingin membuat keributan dan menarik perhatian.“Aku akan melaporkan kalian.”“Tunggu, tunggu. Kau tidak akan melaporkan kami kepada siapapun.” sela Storain.“Aku akan mengatakan kepada yang lain, aku menemukanmu, mereka akan melepaskanku dan memberikan hadiah yang besar padaku.” kedua tangan yang bergetar menarik perhatian Aret. Jika pemuda ini benar-benar ingin melaporkannya, dia tidak akan menunda banyak waktu, tanpa berb
Read more
BAB XXXVI. Darah Raja Jupiter
Angin segar berhempus tatkala sang matahari tenggelam di ufuk barat. Cahaya jingga memantul pada puncak tertinggi The Land of the Wind. Atap Crystal Clear Sapphire selalu memantulkan cahaya matahari baik matahari terbit ataupun matahari tenggelam, tetapi cahaya hari ini terlihat berbeda, bersamaan dengan berbagai perasaan memuncah pada setiap penduduk Wind Land.Musuh pergi, tidak sanggup melakukan apapun selain memilih untuk mundur di saat seluruh semangat rakyat kota Sapphire meluap, seperti diberi suntikan khusus, kekuatan mereka menjadi berlipat-lipat.Mereka menahan setiap Dark Obscure yang tidak sempat melarikan diri. Apa yang akan mereka lakukan kepada Dark Obscure, Aret akan menyerahkan itu kepada Wind Land itu sendiri. Mereka bisa melempar musuh ke jurang nan dalam di bawah sana, atau juga bisa mengurung mereka seumur hidup.“Informasi yang kita dapatkan dari Mr. Snowhite ternyata benar. Hanya karena tebing lain memiliki penduduk yang lebih sediki
Read more
BAB XXXVII. Brown Topaz Land
Esoknya Aret menunjukan video yang ia lihat. “Maafkan aku Yang Mulia, tetapi aku tidak tahu mengenai ini. Aku hanya mengurusi ibukota Sapphire, pembicaraanku dengan Kaisar Sapphire hanya sebatas ibukota Sapphire atau Wind Land." Fakta Perdana Mentri Michael dulunya adalah seorang Dark Obscure sudah mengejutkannya, sekarang dengan adanya informasi baru bahwa adanya orang lain selain Ignis yang mewarisi darah Raja Jupiter menjadikan Aret lebih waspada. Bukan hanya mengumpulkan dan memiliki semua kristal, kini keinginan musuh untuk membangkitkan monster dari zaman purba akan terwujud. “Para kaisar percaya bahwa mereka telah menutup semua garis keturunan Raja Jupiter.” “Apa maskudmu?” tanya Aret pada Zander. “Selama ini aku tinggal bersama keluarga Imperlight. Terkadang tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan mereka.” “Kau meguping?” Zander tidak mengindahkan. “Perdana menteri Michael sering ke kediaman Imperlight. Saat itu aku tidak tahu
Read more
BAB XXXVIII. Wanita Asing
“Apa yang terjadi?” bisik Aret pada dirinya sendiri. Sesuatu menjadi janggal ketika ia tidak melihat satupun orang di sana. Apa terjadi ledakan di bawah tanah atau semacam bencana alam yang menimpa Brown Topaz? “Oh sial! Darimana mereka datang?” Aret berlari ke arah kursi kemudi, duduk bersebelahan dengan Zander. Dua hingga tiga kapal milik musuh muncul entah dari mana, menembaki mereka secara membabi buta. “Mereka muncul tiba-tiba, tanpa terdeteksi radar.” pesawat melesat, berputar menghindari setiap peluru yang di lancarkan. Musuh tidak berhenti menyerang, dua dari tiga pesawat mengapit pesawat yang ditumpangi Aret dari sisi kiri dan kanan. “Sial! Pegangan, Aret!” pesawat berputar, melewati dua serangan musuh tanpa henti, pesawat merendah, berbalik dan menembakan peluru kepada musuh. Serangan yang dilancarkan Zander mengenai salah satu pesawat yang berhenti dan memilih menepi. Sayang sekali pesawat itu tidak meledak. Pesawat kembali bermanuver, menembaki mu
Read more
BAB XXXIX. Rencana Penyerangan
Gene, begitulah Aret menebak siapa wanita ini. Meskipun tanpa rambut keluarga Imperlight, tetapi fitur wajahnya mengingatkan Aret kepada keluarga Imperlight. Siapa lagi yang bisa mengetahui semua informasi berharga itu selain keluarga Imperlight? Ekspresi wajah Gene masih tetap sama dalam beberapa saat sebelum wanita itu tertawa, “Hahaha, how great, Aret. How great! Bagaimana kau bisa menebak dengan benar? Ini adalah pertemuan pertama kita, apa ayahku yang tercinta sering berbicara tentangku? Atau Zander? Hahah” “Tidak, Mr. Viridy tidak pernah menyebut namamu, tidak Mr. Viernix atau Mr. Ventchi, bahkan Ify tidak pernah menyebut namamu sekalipun. Tidak juga dengan Zander.” wanita itu berhenti tertawa, meletakan kakinya di sebelah kepala Aret, “lalu, jangan bilang ada hantu yang lewat dan membisikan sebuah nama kepadamu.” Aret tidak takut pada perubahan wajah Gene, “aku mengenalimu dari memori saat Fire Flame hancur.” dengan alis yang bertaut, wanita itu membaw
Read more
BAB XXXX. Hari Penyerangan
Waktu berjalan cepat di saat kau tidak menginginkannya. Rencana telah mereka susun, persiapan juga sudah sempurna, hanya perlu melakukan eksekusi. Aret memandangi dua kristal yang bersinar terang di tangannya. Keberadaan kristal Ruby telah merubah hidupnya. Ia hanya seorang anak yang tinggal di yayasan, ingin bertemu dengan kaisar Ruby untuk membangun kota mereka lagi, sayangnya apa yang terjadi tidak sesederhana yang ia pikirkan. Tidak ada kasiar ruby, adanya Dark Obscure, terdapat dua kubu yang saling berlawanan.  Di satu sisi, meskipun terpisah dari pemiliknya, cahaya kristal Aquamarine tidak kalah dari kristal Ruby. Bukankah saat itu tuan Viernix mengatakan jika ia percaya Aret akan menjaga kristal ini dengan baik? Lalu mentornya itu juga berkata apapun yang terjadi, apapun yang Aret lakukan, dia mempercayakan semua padanya. Percaya. Gene yang keras kepalapun menaruh kepercayaan padanya. “Hei Yang Mulia, semua orang menunggu.” sang Kaisar Rub
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status