All Chapters of Aku Menyerah Menjadi Istrimu, Mas!: Chapter 111 - Chapter 120
148 Chapters
Bab 111
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (111)"Mbak, Maruto mengajak aku menikah. Menurut Mbak gimana? Kalau aku jadi istri kedua dia, aku akan dibelikan rumah, mobil dan disediakan asisten rumah tangga. Menurut Mbak gimana?" tanya Yuli pada Yuni meminta pertimbangan saat ia tiba di rumah."Wah, baguslah itu, Yul. Kesempatan bagus jangan ditolak! Cuma .... bukannya kamu sedang berusaha untuk mendekati Surya? Dengan mendekati dia, kamu bisa bantu Mbak balas dendam ke Mayang?" Yuni menaikkan alisnya."Nah, itu juga alasanku menikah dengan Maruto, Mbak. Lewat tangan dia, kita bisa mengobrak abtrik kehidupan mereka. Bahkan bukan hanya dia, hidup Arga dan Andin pun bisa.""Jadi gimana? Aku terima tawaran menikah dengan Maruto atau aku tolak, Mbak? Jujur aku nggak punya perasaan apa apa sama laki laki itu, tapi fasilitas yang dia janjikan kalau aku bersedia menikah dengan dia sangat menggiurkan.""Rumah, mobil dan fasilitas lainnya. Sejauh ini cuma Maruto yang menawarkan itu padaku, Mbak.""Ya
Read more
Bab 112
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (112)"Apa kata kamu, Mas? Masih ada dua istri lagi yang harus kamu cukupi kebutuhan nya? Kamu ... kamu gila, Mas? Apa kamu serius?" tanya Yuli dengan nada kaget dan tak percaya.Maruto menganggukkan kepalanya."Tentu saja Mas nggak main main. Buat apa main main? Apa untungnya?" jawab Maruto masih dengan nada santai tanpa beban, membuat Yuli meradang."Kamu g*la, Mas! Kamu bohong berarti! Kemarin kamu bilang aku ini istri kedua! Berarti bukan kan? Jadi aku ini sebenarnya istri ke berapa Mas? Keempat? Iya!" Yuli murka karena merasa dipecundangi oleh laki laki yang sekarang telah resmi menjadi suaminya itu.Andai dia tahu dari awal kalau Maruto sudah punya tiga istri, tentu dia tak akan sudi menerima tawaran laki laki itu untuk menikah dengannya.Tapi sekarang nasi sudah jadi bubur. Dia sudah jadi istri Maruto. Dan malangnya bukan istri ke dua melainkan istri ke empat dari laki laki don Juan itu.Maruto menyeringai tipis."Memangnya kenapa kalau kamu
Read more
Bab 113
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (113)"Kamu mau datangi Pak Arga? Boleh banget lah! Soalnya Mbak mau datangi dia nggak bisa karena masih sakit gini. Tapi nanti kalau udah sehat, Mbak pasti akan datangi dia dan minta tanggung jawabnya," sahut Yuni."Kalau gitu biar aku saja dulu yang mencoba melakukan itu, Mbak! Nggak bisa juga dia seenaknya main abai gini aja. Ya udah, kamu di rumah aja ya. Aku pergi sekarang. Nanti untuk makan siang, aku belikan aja makanan di luar ya, Mbak," balas Yuli.Yuni pun menganggukkan kepalanya. Setelah itu Yuli pergi sementara dia tinggal sendirian di rumah baru adiknya tersebut.Tok ...! Tok ...! Tok ...!Selang setengah jam sejak Yuli pergi, tiba tiba pintu rumahnya diketuk dari luar.Yuni mengernyitkan keningnya, merasa bingung siapa yang datang pagi pagi begini ke rumah ini? Apa jangan jangan suami adiknya itu si Maruto? Tapi bagaimana kalau iya, sementara Yuli sedang tak ada di rumah? Apa harus dia bukakan pintu atau membiarkan saja hingga lama lam
Read more
Bab 114
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (114)"Jangan, Pak ... jangan ...." ujar Yuni lirih dengan perasaan takut dan tak enak sebab bagaimana pun juga Maruto adalah suami adiknya yang tak lain berarti adik iparnya.Namun, Maruto tak peduli. Tetap saja berusaha menggapai tubuh Yuni dan memeluknya erat erat."Nggak usah munafik kamu, Yuni. Kamu pasti sudah lama nggak merasakan belaian laki laki bukan? Hari ini biar aku tuntaskan semuanya. Makanya nggak usah menolak, nanti keburu adik kamu pulang dan melihat kita," bisik Maruto dengan suara parau karena telah dikuasi naf*u b*rahi.Yuni mendorong tubuh Maruto. Tapi apa daya tak mampu membuat laki laki yang tengah dikuasai keinginan liar itu menghentikan tindakannya. Dengan satu sentakan kasar, Maruto kemudian mencengkeram tubuh Yuni dan menggendongnya dengan paksa ke dalam kamar.Tak dipedulikannya jeritan tertahan Yuni yang merasa kesakitan karena luka luka yang diderita yang belum sembuh betul.Maruto seperti kesetanan, berusaha melampias
Read more
Bab 115
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (115)"Ngapain lagi kamu ke sini? Yuli sedang pergi!" ujar Yuni dengan nada ketus saat beberapa hari kemudian Maruto kembali datang saat Yuli tak ada di rumah.Barusan adiknya itu pamit ke supermarket untuk membeli kebutuhan sehari hari mereka berdua. Dan dia tak mengira kalau Maruto bakal datang di saat adiknya itu sedang tak ada di rumah. Seperti kali ini.Maruto tersenyum lebar lalu menjatuhkan tubuhnya di sofa dengan gerakan santai."Aku tahu! Malahan aku juga kok yang menyuruh dia pergi supaya aku bisa mendatangi kamu saat dia tak ada di rumah.""Aku kangen kamu, Yuni. Meski pun kamu sedang sakit, tapi kamu tetap cantik dan membuatku ber*airah!" jawab Maruto sambil menyeringai lebar.Yuni mencibirkan bibirnya mendengar perkataan laki laki itu."Kau gi*a, Maruto! Kau nikahi adikku tapi kau zin*hi aku! Apa maumu sebenarnya?" Yuni berkata kesal.Lagi lagi Maruto tertawa."Aku tak tahu kalau Yuli punya kakak secantik kamu soalnya. Kalau tahu, aku t
Read more
Bab 116
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (116)"Mas Maruto! Mbak Yuni? Kalian .... ?" Yuli berkata tertahan dengan perasaan tak percaya melihat pemandangan yang terhidang di depan matanya. Bagaimana kakak kandung yang selama ini telah dia rawat dengan sepenuh hati di kala sedang sakit dan tak berdaya seperti ini, tengah berada dalam dekapan suaminya dalam keadaan pasrah dan menerima.Meski dia tak mencintai Maruto sepenuh hati, tapi melihat suaminya tengah melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan pada Yuni, membuat perasaannya terluka. Yuli merasa sakit, telah dikhianati bukan saja oleh laki laki yang telah menjadi suaminya itu, tetapi juga oleh kakak kandung sendiri yang selama ini sudah dia percayai dengan sepenuh hati. Tega Yuni mengkhianatinya di saat dia telah melakukan segalanya untuk kakaknya itu.Melihat Yuli terpaku di depan pintu, Yuni buru buru mengenakan pakaiannya lalu tertatih menghampiri adiknya."Yuli, Mbak bisa jelaskan semua ini. Ini nggak seperti apa yang ada dalam pi
Read more
Bab 117
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (117)"Yuli, sekali lagi Mbak bilang ini nggak seperti apa yang ada dalam pikiran kamu, Yul! Mbak nggak pernah merayu Mas Maruto, dia yang datang saat kamu nggak ada dan melakukan perbuatan seperti ini pada Mbak walau pun Mbak sudah mati matian menolaknya!""Tolong Yul,, kamu mengerti. Mbak nggak sejahat itu sama kamu! Mbak tahu selama ini kamu sudah berbuat sangat baik pada Mbak. Nggak mungkin Mbak tega mengkhianati kamu. Tapi Mbak nggak kuasa melawan keinginan suami kamu saat dia memaksa Mbak untuk melayaninya. Cuma Mbak mau jujur terus terang sama kamu nggak berani, takut melukai perasaan kamu, makanya Mbak diam saja. Tapi semuanya malah jadi begini ...." ratap Yuni.Yuni kemudian berpaling pada Maruto dan memohon pada laki laki itu melalui tatapan matanya."Mas, tolong kamu jelaskan pada adikku kalau kamu lah yang sudah memaksaku melayani kamu! Jangan biarkan adikku sendiri salah paham padaku, Mas! Tolong!" ujar Yuni pada Maruto.Namun, laki lak
Read more
Bab 118
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (118)"Yuli! Jangan pergi! Mbak mohon jangan pergi, Yuli ... !" pekik Yuni sambil memburu ke arah pintu. Tapi terlambat sebab sosok adiknya itu sudah menghilang di jalan raya yang terhampar di hadapannya."Sudahlah, Yuni. Biarkan saja adikmu pergi. Dia pasti bisa menjaga dirinya dengan baik. Kita pikirkan saja hubungan kita ke depannya mau bagaimana? Apa kamu mau seperti ini saja atau mau mas nikahi?" ujar Maruto tanpa beban sambil menggamit bahu nya supaya masuk kembali ke dalam rumah.Yuni melepaskan tangan Maruto yang bergelayut di bahunya lalu masuk lebih dulu meninggalkan laki laki itu.Sebenarnya dia ingin menjawab 'ya' ajakan Maruto supaya mereka bisa menghindari semakin banyak dosa dengan meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pernikahan meski pun hanya pernikahan siri.Akan tetapi dia ingat adiknya yang baru saja Maruto ceraikan. Masa iya, baru bercerai dari adiknya sehari saja, sekarang sudah menikah lagi dengannya?Apa bapak dan ibunya s
Read more
Bab 119
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (119)"Buka, Pak! Buka mobilnya!" teriak Yuli dengan nada panik saat mobil terus berjalan dan pengemudi tak sedikit pun mengindahkan permintaannya untuk berhenti."Kamu nggak bisa naik dan turun begitu saja! Saya harus tahu kamu siapa? Dan kenapa tiba tiba ada di dalam mobil ini? Saya harus memastikan dulu semua itu karena salah salah saya bisa mendapatkan masalah gara gara kamu!" ujar sang pengemudi."Tapi Bapak mau mengajak saya ke mana? Please, Pak. Saya bukan mata mata atau apa pun yang ada dalam pikiran Bapak! Saya cuma orang yang sedang bingung karena mendapati suami saya tidur dengan kakak kandung saya sehingga saya merasa kalut dan akhirnya tak sengaja masuk ke mobil Bapak! Itu pun saya lakukan sebab saya mengira mobil ini adalah taksi online yang sedang saya tunggu!" jawab Yuli lagi dengan nada memohon.Namun, pengemudi mobil masih juga tak mengindahkan, hingga sesaat kemudian mobil yang dia tumpangi tiba tiba memasuki sebuah rumah mewah de
Read more
Bab 120
AKU MENYERAH MENJADI ISTRIMU, MAS! (120)"Gimana, Lex? Kamu sudah tahu siapa dia?" tanya Heru saat orang kepercayaannya yang bernama Alex, masuk ke dalam ruangan kerjanya.Alex menggeleng ragu."Saya rasa dia berkata jujur, Bos! Dia memang tidak tahu apa apa. Dia orang biasa yang nggak sengaja masuk mobil Bos karena mengira mobil Bos itu taksi online yang sedang dia tunggu tunggu," jawab Alex.Heru mengangkat sudut bibirnya."Kalau begitu, tanyakan siapa namanya. Dan ke mana dia mau diantar pergi? Aku tak suka dia lama lama di rumah ini, Lex!" kata Heru dengan nada tak senang."Baik, Bos. Tapi kalau dia memaksa tinggal bagaimana? Barusan dia bilang kalau dia ingin tinggal di sini setelah tahu Bos adalah pemilik rumah ini," ujar Alex lagi.Heru mengernyitkan keningnya."Untuk apa dia mau tinggal di sini? Aku tak mau cari penyakit, Lex! Sudah cukup yang harus aku lewati hanya gara gara seorang perempuan! Perempuan murahan yang membuatku kehilangan segalanya. Istri dan anak anak yang sa
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status