Semua Bab Yours: Bab 21 - Bab 30
101 Bab
Y21
“Pusing sama penyanyi ini.” Brian memberikan hasil rekaman pada Azka.Azka menatap flash disc yang ada di meja dekatnya dengan tatapan bingung, tidak ingin banyak bertanya membuat Azka langsung mendengarkannya. Pembicaraan terakhir dengan ayahnya membuat pikiran Azka tidak bisa tenang, pedang-pedangan dan lubang itu terus berputar di kepalanya. Dalam pikirannya adalah perasaan ayahnya saat mengatakan hal itu, ini masih ayahnya belum sang bunda yang pastinya akan lebih kecewa dengan kenyataan yang terjadi pada dirinya.“Aww...” Azka teriak sambil melepaskan earphone dan menatap Brian horor.“Kenapa?” Brian menatap bingung pada Azka “Oh...sudah dengerin toh ternyata?” saat melihat kearahnya “Kayaknya kalian memang perlu evaluasi deh.”Azka mengangguk setuju mendengar kata-kata Brian “Memang akan di evaluasi.”Melepaskan flash disc dari tempatnya dan memberikan pada Brian kembali,
Baca selengkapnya
Y22
Menarik tubuh Rena masuk kedalam lift dan langsung menekan tombol lantainya, Rena terdiam dan masih terkejut dengan apa yang Azka lakukan. Pintu lift berhenti di lantai tempat Azka berada atau tempat para petinggi kantor ini berada, Azka menarik tangan Rena yang langsung dilepaskan.“Maaf, kita sekarang dalam kondisi bekerja dan saya masih banyak pekerjaan.”Rena menutup pintu lift sebelum Azka tersadar dari keterkejutannya, semua yang dilakukan Azka sangat tiba-tiba. Rena paling tidak suka jika dalam kondisi bekerja harus berhadapan dengan hal-hal diluar pekerjaan, cukup sekali kemarin melakukan kesalahan yang membuat Rena harus melakukan pekerjaannya yang tertunda kemarin dan menjadi banyak.Azka masih menatap pintu lift yang tertutup, tidak ada yang pernah menolak dirinya selama ini bahkan banyak wanita yang rela mendatangi dirinya, tapi Azka tidak pernah menghiraukan mereka dan sekarang saat dirinya menginginkan Rena yang malah mendapatkan penola
Baca selengkapnya
Y23
Tidak mendapatkan balasan atau bahkan tanggapan sama sekali dari Rena membuat Azka kesal, kembali ke apartemen tanpa mengantar Rena karena harus mengerjakan pekerjaannya yang tertunda dua hari lalu. Azka bisa saja menggunakan kekuasaan tapi tidak bisa karena Bima, Billy dan Fabian membutuhkan jawaban atau hasil secepatnya.“Kau datang?” Azka menatap terkejut dengan kedatangan Josh yang berada di sofa miliknya.“Sejak kapan kamu disini?” tanya Azka tanpa menjawab pertanyaan Josh.“Beberapa menit yang lalu, aku merindukanmu.”Josh melangkah mendekati Azka dan memeluknya erat, menyandarkan kepalanya pada bahu Azka yang tidak membuat Azka bergerak. Tangan Azka akhirnya terangkat menepuk bahu Josh pelan, tangan Josh membelai punggung Azka yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Melepaskan pelukan dengan mencium bibir Azka penuh gairah, melumat secara kasar membuat Azka hanya diam tidak membalas ciuman dari Josh.&ldq
Baca selengkapnya
Y24
Tertawa mendengar pengakuan dari Endi yang membuatnya sampai mengeluarkan air mata, kata-kata Endi membuat Azka hanya bisa menggelengkan kepala. Mendapatkan reaksi seperti itu membuat Endi mengerucutkan bibirnya, dan itu semakin membuat Azka tertawa keras.“Perkataan kamu lucu.” Azka menggelengkan kepala “Aku tahu gimana perasaan kamu sama Tere, adik kecil kami. Lalu tiba-tiba mau melakukan pendekatan sama Rena sebagai lawan jenis, jelas nggak mungkin itu. Mas, kami semua tahu betapa pedofilnya kamu itu sampai kaya jadi orang bodoh depan Tere.”Endi mengangkat bahunya “Setidaknya aku menyukai wanita nggak kaya kamu, tapi benar aku penasaran gimana rasanya sih ciuman sama cowok?”“Sama aja cuman bedanya ada bulu-bulu di bibirnya gitu.” Azka menjawab santai.Endi bergidik mendengarkan perkataan Azka, saat melihat reaksi Endi sudah sering dialaminya ketika bercerita tentang ini. Azka terkadang bingung Endi suda
Baca selengkapnya
Y25
“Rena?” Azka menatap terkejut dengan keberadaan Rena bersama dengan Dona.“Sini biar Dona sama aku.” Endi menggendong Dona yang tadi dibawa Rena dengan kesulitan karena harus memeganginya.Azka masih memandang Rena tidak percaya, bukankah seharusnya wanita ini berada di kantor untuk lembur, seketika Azka membeku saat mengingat apa yang tadi mereka berdua bicarakan. Bukankah tadi Dona baik-baik saja tidak mungkin dalam beberapa menit mabuk tidak menentu, pertemuan dengan Irwan membuat dia menjadi seperti itu, bukan itu sekarang yang ada dalam benak Azka tapi keberadaan Rena.“Pas aku sampai sana Dona sudah seperti itu dan langsung mengajak pulang,” ucap Rena membuka suaranya.Tanpa sepengetahuan Azka menghembuskan nafas lega, hanya saja ketakutan masih menghantuinya. Takut Dona mengeluarkan kata-kata makian untuk Josh, tapi melihat ekspresi Rena tampaknya itu tidak terjadi, Rena memilih duduk di tempat Endi berada tadi m
Baca selengkapnya
Y26
“Gue baru dapat kabar ini kalau Rena akan kerja di pusat.” Fabian menutup pintu dan langsung membicarakan tentang Rena.Azka memilih diam tidak tahu harus menanggapi apa perkataan Fabian, mengantarkan Rena pulang kemarin memberikan dampak secara langsung dan besar. Mutasi dalam waktu singkat tanpa pemberitahuan sebelumnya, sangat khas dari perusahaan kakeknya tapi biasanya hal ini dilakukan sama orang yang memang layak dan juga anggota keluarga baru.“Kenapa tiba-tiba?” Azka hanya mengangkat bahu saat Fabian duduk disampingnya “Kemarin nggak ada pembicaraan tentang Rena dan sekarang langsung boom.”“Terus orang-orang di ruangannya gimana?” tanya Azka santai.“Kaget, bahkan David beberapa kali ke ruangan hanya untuk memaki-maki yang untungnya langsung di dengar sama kakak lo itu.” Azka mengalihkan pandangan kearah Fabian penasaran “Memang disini cuman Rena yang bisa mengerjakan? Kalau Rena n
Baca selengkapnya
Y27
Azka menatap tajam dan penuh selidik atas apa yang Wulan katakan, tidak semua tahu mengenai kisah cintanya terutama dengan Josh. Keluarganya yang dikira tidak tahu ternyata tahu, berarti selama ini dirinya tidak benar-benar pintar dalam menjaga rahasia ini, tapi kedua sahabatnya Brian dan Fabian tidak tahu sama sekali, lantas siapa yang bodoh dan pintar dalam kondisi seperti ini. Menghentikan pemikiran tidak berguna dengan menatap Wulan kembali melakukan gerakan tari, membuat Azka menatap kearahnya yang mengulang gerakan semula.“Kenapa bapak melihat saya seperti itu?” tanya Wulan yang menghentikan gerakan dengan melangkah kearah Azka “Apa berubah pikiran?”“Siapa kamu sebenarnya sampai tahu mengenai masalah pribadi?” Azka membuka suara dengan menatap penuh selidik.Wulan tersenyum kecil “Wulan salah satu guru tari disini, lebih enaknya yang membuat tarian untuk penyanyi yang akan mengeluarkan lagu. Tadi adalah gerakan d
Baca selengkapnya
Y28
Pesan dari Wulan dibacanya berkali-kali, bahkan salah satu dalam diri Azka ingin tahu mengenai wanita satu ini. Ciuman mereka di ruangan tadi masih membekas dalam ingatan Azka, ciuman yang berbeda saat dirinya berciuman dengan Rena atau Josh. Azka mencoba mencari tahu siapa sebenarnya Wulan setelah keluar dari ruangan, data yang di dapat adalah pekerja mereka yang bertanggung jawab atas koreografer.“Kusut amat nggak ketemu sama Rena sehari aja.” Brian memberikan tatapan menggoda membuat Azka memutar bola matanya malas.“Gue pergi dulu.” Azka beranjak dari tempatnya sambil membereskan barang-barangnya.Azka sama sekali tidak bisa berpikir dengan jernih atas semua yang terjadi, keputusan ayahnya yang membawa Rena ke pusat lalu kenyataan mengenai Josh, ditambah pertemuannya dengan Wulan tadi yang membuat dirinya semakin pusing. Membelalakkan matanya saat melihat Wulan berada di tempat parkir, semesta benar-benar sedang mempermainkan dirinya
Baca selengkapnya
Y29
Menatap Wulan yang masih tidur disampingnya, sesekali mata Azka melihat design tempat tinggal Wulan yang menurutnya sangat sederhana. Pertemuan pertama beberapa jam yang lalu membuat dirinya masuk dalam pesonanya dengan mudah, bahkan Azka yang mengambil harta berharganya dan melupakan Rena. Menatap jendela yang ada di ruangan sebagai tanda bahwa hari sudah benar-benar malam, melepaskan diri dari Rena untuk membersihkan diri dan menggunakan pakaian kembali ke tempat tinggalnya.“Mau kemana?” suara Wulan menghentikan langkah Azka yang akan membuka pintu “Balik apartemen?” Azka mengangguk “Ok, hati-hati.”“Aku pesankan makanan, mungkin sebentar lagi datang.” Azka hanya berkata itu tidak ada pembahasan lainnya “Ketemu di kantor.”Meninggalkan Wulan seorang diri di tempat tinggalnya dengan Azka yang berjalan menuju tempat parkir, tujuan Azka saat ini adalah rumah orang tua bundanya yang memiliki banyak penga
Baca selengkapnya
Y30
Mencoba tidak peduli dengan kejadian bersama Wulan semalam dan menganggap sebagai kesalahan seperti pemuda seusianya. Azka mencoba fokus dengan lagu yang ada dihadapannya dan akan digunakan oleh penyanyi baru, lagu ballad yang sangat cocok untuk salah satu penyanyi solo andalan mereka.“Apa nggak lebih baik dibuat duet?” usul Brian setelah mendengarkan musik dan liriknya.“Nanti dibicarakan sama penyanyinya.” Azka menjawab santai “Fabian nggak kasih kita tugas mengerjakan lagu ketiga cewek itu?”“Belum ada, tapi aku ada beberapa yang mau aku minta mereka dengar.” Brian menjawab sambil memutarkan musiknya.Azka mendengarkan musik yang Brian buat, matanya terpejam membayangkan mereka bernyanyi. Azka pernah mendengar suara mereka setelah pertemuan mereka ditambah melihat melalui video, sedikitnya sudah bisa membayangkan bagaimana mereka bernyanyi.“Lagu ini membutuhkan skill vokal yang bagus.&rdquo
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status