Semua Bab Terjerat Cinta Milyarder Seksi: Bab 171 - Bab 180
186 Bab
Kedatangan Keluarga Leeray
Akhirnya yang dinanti-nantikan oleh Leon pun tiba di Jakarta. Leeray dan Deasy membawa anak kembar mereka, Midori dan Poseidon ke Jakarta. Mereka memutuskan untuk tinggal di kediaman Indrajaya agar anak-anak bisa bermain bersama.Leeray tahun ini sudah berusia 41 tahun sementara Deasy berusia 26 tahun. Namun, Deasy masih merasa suaminya begitu menarik di matanya dan perasaannya tidak berubah sedikit pun seperti semula mereka menikah."Baby Girl, biar aku yang bawakan koper anak-anak. Kamu masuk saja ke dalam rumah bersama mereka," ujar Leeray sembari menurunkan koper dari mobil Alphard yang dikemudikan oleh Brian, kepala pengawal papinya tadi."Baiklah. Ayo, Midori, Posei kita cari Leon dan Elena," ajak Deasy sambil merangkul bahu kedua bocah itu."Midori, Posei ... kalian datang juga akhirnya!" seru Leon lalu memeluk kedua anak kembar itu bergantian.Ketiga bocah itu langsung menuju ke kamar Leon yang luas. Leon seperti biasa memamerkan mainan bar
Baca selengkapnya
Bocah Pemberani yang Dibenci
Setiap kali berangkat ke sekolah, Leon selalu berpura-pura bersemangat dan ceria. Namun, sesungguhnya hatinya tersiksa. Teman-temannya yang berjenis kelamin laki-laki di sekolah itu sangat menyebalkan. Prestasi Leon di kelas sangat menonjol, dia anak yang genius berbeda dengan teman-teman sekelasnya. Itu membuat banyak murid yang lain begitu iri kepadanya. Guru Leon memperlakukan Leon dengan istimewa dan hangat karena merasa terpesona dengan kecerdasan dan penampilan fisik Leon yang begitu memikat untuk bocah seusianya.Ketika jam istirahat tiba, Leon ingin ke toilet. Dia pergi ke toilet sendiri seperti biasanya. Seusai buang air kecil dia keluar dari toilet. Lagi-lagi Darren dan kroco-kroconya mencegatnya di lorong menuju jalan keluar toilet."Permisi ... aku ingin lewat," ucap Leon dengan ekspresi datar."Cihh ... hajar dia, Teman-teman!" perintah Darren yang kemudian ditaati oleh teman-temannya.Keempat teman sekelas laki-laki Leon mendeka
Baca selengkapnya
Imperfect Situation
Ketika mendengar adik bungsunya dikeroyok di sekolahnya hingga babak belur dan pingsan, bahkan harus dilarikan ke rumah sakit. Leeray pun mengajak keluarganya untuk menjenguk Leon di Rumah Sakit Siloam International. Dia pun merasa kuatir karena Leon masih berusia 6 tahun dan dia anak tunggal Elena. Leeray tahu bahwa Elena sudah mengikat rahimnya pasca melahirkan dengan proses yang sulit bertahun-tahun yang lalu karena placent previa. Jadi bagi papinya dan Elena, seorang Leon sangatlah berharga.Ternyata Leon sudah dipindahkan ke ruang perawatan VIP untuk anak-anak karena sudah distabilkan kondisinya di IGD tadi oleh dokter dan perawat. Leeray dan Deasy beserta kedua anak kembarnya pun masuk ke kamar perawatan Leon."Halo, Pi, Elena. Gimana kondisi Leon? Maaf baru datang karena akupun baru mendengar beritanya dari Adrian di kantor tadi. Ada masalah apa sampai jadi begini?" ujar Leeray sembari berdiri di samping ranjang tempat Leon terbaring tak sadarkan di
Baca selengkapnya
Sempurna Tak Selalu Indah
Setelah pulih rehabilitasi, Leon pun mulai berangkat ke sekolah barunya SD Pelita Hidup. Dia tidak terlalu bersemangat karena sepertinya kecerdasannya menjadi sumber iri dengki murid yang lain di sekolahnya yang dulu. Leon ingin bersekolah dengan tenang tanpa terlihat menonjol karena otaknya yang jenius itu.Leon banyak disukai murid-murid perempuan karena parasnya yang rupawan di usianya yang begitu muda. Nilai pelajarannya di sekolah pun outstanding, gurunya tetap memujinya sekalipun Leon berusaha untuk tidak menonjol ketika mengikuti pelajaran di kelas. Leon selalu merasa insecure dengan segala kelebihannya.Tahun kedua di sekolah dasar mungkin adalah masa paling tenang bagi Leon. Dia merasa sedikit rileks dan mulai santai menjalani kegiatannya di sekolah. Leon juga memiliki banyak teman baik yang bisa diajak bermain dan mengerjakan tugas kelompok di kelas. Hingga akhirnya dia menyukai seorang anak perempuan di kelasnya yang bernama Britanny Jameson. Te
Baca selengkapnya
Menghina Mamiku Berarti Menghinaku Juga
Kali ini Leonard memasukkan Leon ke sekolah internasional yang sangat bonafid di Jakarta Pusat. Dia berpikir sekolah seperti ini akan membuat puteranya lebih bisa bergaul karena muridnya multination. Leon mampu berbicara dengan 5 bahasa asing dengan fasih seperti maminya.Di sekolahnya yang baru, Leon jauh lebih menutup dirinya lagi. Pengalamannya sebelum-sebelumnya begitu tidak mengenakkan sehingga dia harus berpindah sekolah. Dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa no pacaran dan no show off! Dia akan berbahagia menjadi Leon yang tak terlihat.Namun, mungkin takdir berbicara lain dari yang Leon harapkan. Di sekolah internasional itu dia bersekolah bersama anak-anak dari teman sosialita maminya. Sebenarnya Leon pun tidak begitu mengenal mereka, tetapi nyonya-nyonya sosialita itu sangat mengenal siapa puteranya Elena dan Leonard yang terkenal itu.Suatu hari sesudah senam bersama di lapangan basket sekolah, Leon ingin kembali ke kelas untuk minum air bekalnya
Baca selengkapnya
Goodbye Jakarta!
Sesampainya di rumah, Leonard segera mencari Elena. Dia harus membicarakan mengenai kepindahan Leon ke Perth. Dia sudah lelah menghadapi hiruk-pikuk persoalan sekolah Leon. Leonard tidak merasa ada yang salah dengan puteranya, hanya saja sistem pendidikan sekolah di Indonesia memiliki banyak celah untuk perundungan di antara sesama siswa."Elena, dimana kamu, Sayang?" panggil Leonard dari koridor ruang depan.Elena yang berada di ruang makan sedang mengerjakan pastry pun mendengar suaminya memanggilnya. 'Belum jam pulang kantor, tumben sudah pulang?' pikir Elena. Dia pun segera bergegas ke ruang depan."Leo, tumben pulang awal? Ada apa, Sayang?" tanya Elena.Leonard memeluk istrinya lalu mengecup dahi Elena. "Leon berkelahi di sekolahnya lagi dan aku dipanggil kepala sekolah tadi. Ada yang ingin kubicarakan bersamamu. Ayo kita duduk di ruang keluarga," ujar Leonard.Mereka bertiga pun masuk ke ruang keluarga. Elena membuka sepatu dan kaos kaki suam
Baca selengkapnya
Absolute Pleasure
"Hubby ... oohh, that's so ticklish!" seru Deasy ketika Leeray mengecupi perutnya. Sementara Leeray terkekeh dan pantang berhenti membuat istri cantiknya bergairah.Tangan Deasy meremas-remas rambut Leeray hingga berantakan. Semenjak dia tahu Deasy menyukai potongan rambut yang pendek, Leeray tidak pernah lagi berniat memanjangkan rambutnya. Setiap keinginan Deasy selalu menjadi sesuatu yang serius untuknya. Dia sudah terlalu jatuh hati kepada istrinya itu.Deasy menarik wajah Leeray naik berhadapan dengan wajahnya lalu memagut bibir suaminya dan menyelipkan lidahnya untuk membelai lidah suaminya. Sementara jemari keduanya bertautan di samping kanan kiri kepala Deasy. Bagian tubuh bawah Leeray menegang sangat keras sekuat hasratnya untuk segera bersatu dengan istrinya. Dia menggesek-gesekkannya di ceruk di antara pangkal paha Deasy sehingga membuat milik Deasy basah menginginkannya juga."Apa kamu siap, Sayang?" tanya Leeray seraya menatap sepasang
Baca selengkapnya
Menjemput Leon
Pukul 15.00 waktu Perth. Kedua anak kembar dan papi mami mereka sudah menunggu Leon di ruang tunggu gerbang kedatangan penumpang pesawat dari Indonesia.Bocah 7 tahun yang tampan itu menyeret sendiri kopernya yang tampak agak terlalu besar untuknya. Keluarga Leeray tertawa melihatnya.Dengan segera, Leeray membantu Leon membawakan kopernya. Mereka berpelukan sebentar. Sebenarnya status mereka kakak beradik hanya saja berbeda 36 tahun usia dan berbeda ibu."Penerbangannya lancar 'kan, Leon?" tanya Leeray."Lancar, Bang. Pilotnya bagus," jawab Leon."Leeoooonnn!" seru Midori seraya berlari menubruk tubuh Leon memeluknya erat.Leon pun menyeringai memeluk keponakan yang seusianya itu. Kemudian Poseidon juga memeluknya sekalipun tidak seheboh Midori."Welcome to Perth, Leon!" ucap Poseidon lalu mengacak-acak rambut Leon dengan iseng sambil menyengir bandel mirip kebiasaan maminya.Midori pun melepaskan pelukannya pada Leon. Kemudia
Baca selengkapnya
Mendaftar Sekolah Baru
Seusai makan malam, anak-anak kembali ke kamar masing-masing untuk beristirahat karena Midori dan Poseidon besok harus masuk sekolah. Leon pun lelah setelah melakukan perjalanan jauh Jakarta-Perth. Kamarnya ada di sudut berbeda satu kamar dengan Poseidon, dia sendiri yang memilih kamar itu. Di mansion house Leeray ada sekitar 10 kamar yang sebagian besar berukuran sedang yang cocok untuk anak-anak hingga remaja.Kamar yang dulu ditempati oleh Papi Leo dan Elena ketika mengandung Leon masih dirawat dalam kondisi kosong. Leeray memang menyediakannya kalau sewaktu-waktu papinya ingin berkunjung ke rumahnya.Sementara itu di Jakarta, papinya sedang berusaha keras mengalihkan pikiran Elena yang mengkuatirkan putera tunggalnya yang tadi pagi berangkat ke Perth. Leonard sadar betul bahwa Elena memiliki ikatan batin yang sangat kuat dengan Leon.Tangan Leonard membelai pipi Elena sembari berkata, "El Sayang, jangan menguatirkan Leon lagi ya. Leeray sudah mengirimkan fot
Baca selengkapnya
Kejutan dari Jakarta
Setelah mengurus keperluan administrasi pindah sekolah baru untuk Leon, Leeray menunggu Midori dan Poseidon pulang sekolah. Dia sengaja cuti kerja sehari untuk menyelesaikan berbagai hal terkait sekolah Leon. Dia menemani Leon berkeliling sekolah barunya, Applecross Primary School."Bang, apa tidak masalah hari ini Abang tidak masuk kantor?" tanya Leon sambil berjalan di sebelah Leeray mengelilingi sekolah barunya yang sangat luas.Leeray menoleh ke arah Leon yang lebih pendek darinya. "Nggakpapa, sehari saja. Abang nggak ada janji di kantor kok hari ini," jawabnya sembari tersenyum tipis. Mereka berdua lebih mirip seperti ayah dan anak dibanding seperti kakak beradik.Bel tanda usai pelajaran sekolah hari itu berbunyi nyaring. Para siswa Applecross Primary School berhamburan keluar dari ruang kelas mereka masing-masing. Midori dan Poseidon keluar dari ruang kelasnya dan melihat papi mereka berjalan di koridor sekolah bersama Leon. "Pap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
141516171819
DMCA.com Protection Status