All Chapters of Karma pahit seorang pelakor: Chapter 71 - Chapter 80
117 Chapters
Kembali ke kota
Menik memejamkan mata menikmati udara pagi yang begitu menenangkan hatinya. Setelah 40 hari kepergian Tukiman, akhirnya dia harus kembali. Kembali menjalani hidup yang seharusnya. Kembali ke kota dan meneruskan bisnis yang sudah dia bangun selama ini. Menghirup udara pagi ini entah kenapa begitu melegakan hatinya. Entah kenapa, mungkin dia tak layak disebut istri yang baik atau setia, namun yang pasti, ada sebuah kelegaan di dalam hatinya kini. Entah kelegaan ini untuk apa, untuk jiwa yang bebas karena kini dia tak lagi terikat, atau jiwa yang bebas tanpa ada luka yang dia tahan. "Bu""Wijaya, jadi bagaimana keputusanmu nak? " Menik berjalan lalu duduk di teras rumahnya sambil menerima secangkir teh hangat dari Wijaya. Diseruput nya teh itu, ada senyum tipis yang terbit dibibir itu. Rasanya ada sebuah rasa tenang yang sudah begitu lama hilang dari rumah ini. Rumah yang dulu selalu menenangkan, nyaman, dan selalu membuat kerasan siapapun penghuninya. Namun semua itu hilang semenjak
Read more
Ratapan Sumini 1
Semua simpanan perhiasanku sudah habis ku jual untuk memenimuhi kebutuhan hidupku selama aku dibuang bak sampah disini. Tempat ini mungkin sudah tak layak disebut rumah, dinding yang sudah berlumut, lantai yang masih tanah, atap sudah banyak yang bocor. Tapi sayangnya aku sudah tak punya pilihan, mau pergi kemana aku bila tak disini? Aku benar-benar sama sekali tak memiliki keluarga. Bahkan keluarga dari pihak emakku pun aku tak tahu, emak tak pernah mengenalkanku kepada mereka. Tetanggaku sebelah rumah, masih ada hubungan keluarga dengan menik, dia juga menenpati rumah-rumah kecil yang dulu diperuntukkan untuk para pembantu dikediaman ki harjo. Namun bedanya, rumah darsih sudah dirubah sedemikian rupa, dirombak total sehingga terlihat lebih besar dan rumahku hanya seperti kandang ayam yang nempel di rumahnya. "Sih, kamu sudah lama menikah kok anakmu masih kecil? Itu anak mu sendiri apa anak pungut? ""Haduh kok jahat ya mulutnya, lagian apa urusanya sama sampean, mending aku yu
Read more
Ratapan Sumini 2
Darsih menggedor-gedor pintu rumahku namun ku abaikan. Hingga aku ikut terlelap dalam tidurku."Mbah, pipis"Aku dibangunkan oleh rengekan Alina yang meminta untuk pipis. "Ya udah, ayo nduk mbah anterin pipis, nanti malah ngompol disini"Kuangkat Alina dalam gendonganku, segera ku antarkan dia menuju kamarandi, namun begitu ku buka pintu Darsih sudah memakiku. "Ya Allah Alina! Ibu cariin kemana-mana ternyata malah sembunyi disini? Telingamu itu lo ditaruh dimana?"Tak kuhiraukan Darsih, biarkan saja dimengomel, dengan begitu Alina tidak akan menyukainya dan akan lari mengadu kepadaku setiap kali ibunya menegurnya. Akan ku ceritakan tentang betapa menyebalkanya sang ibu, dan akan ku manja ketika anak itu bermain ke tempatku. Karena kehadiran dan celoteh lucu anak itu selalu bisa mengobati rasa kesepian yang selama ini aku rasakan. "Alina! ""Dhalem bu, pipis"(iya bu, pipis) "Kenapa dipanggil-panggil nggak jawab? Ibu kawatir mencarimu kemana-mana!""Alin bobo bu, dikeloni mbah Su
Read more
Sumini dan dengki
Sumini mengelap keringat yang menetes didahinya. Hari ini begitu panas, sedang pekerjaanya disawah begitu berat. Sumini tersenyum miris mengingat nasibnya kini. Dulu ketika kecil dia harus membantu sang ibu hampir setiap hari disawah, sehingga ketika dia melihat teman seumuran ya bermain muncul rasa iri dihati."Seandainya aku punya seorang bapak, bisakah aku seperti mereka? Bermain sesuka hati tanpa harus takut besok bisa makan atau tidak?"Lalu dia bertekad, kalau kelak jangan sampai anaknya memiliki nasib seperti dirinya. Anaknya harus hidup nyaman dan berkecukupan. Maka dari itu, jika sudah saatnya, jangan sampai dia menikah dengan pria yang miskin juga hidupnya. Dan pilihannya pun jatuh kepada Tukiman, keponakan pemilik perkebunan kopi terbesar di kota ini, namun suami orang. Biarlah pikirnya asal bisa menjamin kehidupannya, sungguh dia sudah lelah hidup susah. Apalagi Tukiman adalah lelaki pertama yang mampu menggetarkan hatinya walau hanya dengan sekali tatap. Namun coba
Read more
Melamar
Rudi berkali-kali menyeka peluh yang kembali menetes di keningnya, padahal AC diruangan ini berada disuhu 18°yang seharusnya sudah cukup dingin. Namun karena ini adalah saat yang paling mendebarkan dalam hidupnya, sehingga membuat pria berdarah timur Tengah itu terlihat begitu gugup. "mas! ""ya? bagaimana? " menik membuatnya tersentak. "kamu mau pesen apa? sudah ditungguin mbak nya lo dari tadi?""samain aja deh sama pesanan kamu""samain aja ya mbak, trimakasih" Menik mengembalikan buku menu tersebut kepada pelayan yang sudah sedari tadi menunggunya. "kamu tahu nggak mas, dulu waktu pertama kali aku datang ke kota ini, aku selalu berhenti didepan sana. memandang kearah restoran ini begitu lama. aku terkagum dengan orang-orang yang keluar masuk restoran ini, mereka begitu cantik dan tampan dengan balutan dres-dres mahal yang mereka gunakan, juga jas jas yang begitu pas melekat ditubuh gagah laki-laki itu. Semua itu aku jadikan semangat untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa sege
Read more
Hari bahagia
Semua yang hadir diruangan ini bertepuk tangan riuh ketika nama Astutik dipanggil untuk maju memberi sambutan kedepan sebagai lulusan cumlaude tahun ini. Sedangkan Menik tak kuasa menahan air mata harunya menyaksikan anak bungsunya berjalan kedepan dengan angun dan gagah sebagai lulusan terbaik diantara ribuan mahasiswa yang lain, dia begitu bangga karena akhirnya bisa mengantarkan anaknya meraih cita-citanya yang mulia. Dia begitu bersyukur dengan semua ini, kesakitan yang dia alami dulu, akhirnya bisa berbuah manis kini.Seandainya dulu dia hanya terpuruk dalam dukanya sendiri, mungkin dia tidak akan pernah sampai seperti ini. Dia bersyukur bahwa dulu tekadnya untuk berhasil lebih kuat, dengan menahan 10tahun kesakitan yang menanggung rindu kepada sang buah hati. Kini hasilnya bisa dia nikmati.Masa tuanya terjamin, tugasnya untuk menghantar anak-anaknya sudah dia laksanakan. Terlebih kini ada lelaki yang sedari tadi menggenggam erat tangannya, yang seolah-olah membuat dia menja
Read more
Resti Tuhan
Hari ini akan menjadi hari yang sibuk sekaligus hari bahagia untuk semua orang, kecuali yang hatinya di penuhi dengan dengki. Hari ini adalah hari dimana terpautnya dua janji sakral anak manusia di hadapan Tuhannya. Janji yang akan terus mengasihi, menjaga dan percaya.Menik dirias dengan riasan khas adat Jawa, begitu cantik layaknya sangat ratu. Paes yang sarat akan makna dan doa tak lupa terlukis cantik dikeningnya, dengan gajahan yang berarti harapan agar kelak dia ditinggikan derajatnya Dan dihormati oleh sang suami. Pengapet, agar dapat berjalan lurus ke depan sehingga tidak ada rintangan berat dalam menjalani kehidupan pernikahan.Penitis agar apapun yang kelak mereka lakukan memiliki tujuan. Serta godek agar Menik dan Rudi dapat bertindak secara bijaksana dan selalu introspeksi diri.Tak lupa chitak agar Menik kelak sebagai istri bisa fokus dan setia hanya kepada Rudi. Baju bludru berwarna hitam sudah melekat begitu pas ditubuh nya yang masih begitu ramping walau us
Read more
Andai waktu bisa terulang kembali
Sumini menatap pilu kepada Menik yang berjalan dengan dengan anggun menuju lelaki yang baru saja mengucap ijab kabul untuknya, semua menatap kagum kearah Menik dan tak seorangpun menghiraukan kehadirannya. Menik terlihat begitu bahagia hari ini, sangat berbanding terbalik dengan suasana hatinya kini. Dia merasa begitu kesepian diantara riuhnya undangan yang datang. Semua datang dengan rona bahagia bersama keluarga masing-masing, sedangkan dirinya hanya sendiri. Bahkan kehadiranya seolah tak ada yang menyadari. Sungguh dia menyesali keputusannya untuk datang ke acara ini, untuk apa? Hanya untuk menertawakan kemalanganya? Untuk menjadi saksi mereka yang sedang berusaha memamerkan kebahagiaan? Menik adalah manusia munafik baginya, semua orang menggaung-gaungkan kesetiaan yang dimiliki seorang menik, nyatanya apa? Kini dia lebih memilih untuk berbahagia bersama lelaki lain. Lelaki yang dulu begitu di cemburui suaminya, nyatanya benar, kini mereka bersatu dalam ikatan pernikahan bukan?
Read more
Janji Tuhan
Seperti janji Tuhan, semua akan menuai sesuai apa yang sudah mereka tanam. Yang baik akan mendapat karma baik, sedangkan yang jahat akan mendapat karma buruk pula. Persis seperti yang tengah Menik dan Sumini alami saat ini.Hidup menik kini penuh dengan limpahan kebahagiaan, dia kini hidup bahagia, bersama orang yang mencintainya dan juga dia cintai. Lelaki yang hanya memandang dirinya sebagai satu-satunya wanita yang dipilih sebagai pendamping hidup, teman berbagi segala hal, dan juga lelaki yang benar-benar menjadikanya seorang Ratu. Anak-anak nya telah sukses dalam meniti karir dan Asmara. Wijaya Sukses mengembangkan perkebunan dibawah bimbingan Rudi. Jika sejak dulu kopi-kopi itu dijual begitu saja, kini Wijaya sudah memiliki sebuah pabrik yang mengolah kopi-kopi itu menjadi kopi bubuk yang siap seduh dan sudah memiliki brand. Kian hari usahanya itu kian berkembang pesat. Wijaya juga menikah dengan seorang wanita sholeha. Wanita sederhana bertutur lembut, yang mampu memikat hat
Read more
Sumini yang terkungkung sepi
Jika boleh memilih, Sumini pasti akan memilih terlahir dikeluarga yang normal. Memiliki seorang bapak dan ibu, tak perlu hidup kaya rasa, sederhana pun tak mengapa asal cukup. Bisa bermain bersama bapaknya setiap saat, adalah impian terbesarnya ketika masih kecil. Mengadu bila ada teman yang usil, tempat berlindung dari omelan sang ibu. Dia penasaran bagaimana rasanya belanja bersama ibunya, lalu masak barsama dan menunggu seorang bapak pulang ke rumah dengan sambutan penuh cinta dan syukur. Namun nyatanya semua itu hanya hayalan. Nyatanya, seumur hidup dia tak pernah merasakan kasih sayang tulus dari seorang lelaki, entah itu ayah, kakek atau bahkan seorang suami. Dia tak pernah mengenal bagaimana rasanya memiliki seorang bapak. Hanya rasa iri setiap kali melihat tetangganya bermain bersama orangtua mereka, mengadu ketika dimarahi sangat ibu. Nyatanya sekalipun Sumini tak pernah dimarahi ibunya, karena Sumini selalu menjawab iya setiap apapun perintah sang ibu. Namun disaat kini
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status