All Chapters of Bukan Wanita Miskin: Chapter 61 - Chapter 70
156 Chapters
Tidak Terima
Bab61"Hhmmm ...." Malik menghela napas. "Nona Case!" panggil Malik, menatap Case penuh selidik.Angela mendekatkan tubuhnya pada Case, sembari membelai rambutnya."Sayang, apakah kamu sudah memberikan asi pada bayimu?" tanya Angela, sembari menarik rambut Case dengan pelan sebagai code."Nona Case." Kembali Malik menyebut nama Case, berharap wanita itu mau mengangkat wajah dan menatapnya."Tuan, ada apa? Mengapa anda terus memanggil nama Case? Dia ini sangat pemalu, apalagi jika bertemu orang baru." Malik menghela napas. "Tuan Malik, umumkanlah! Karena saya harus segera kembali ke dalam kamar, untuk menemani bayi saya."Case bersuara pelan."Baiklah! Saya akan mulai menjelaskan." Bunyi ketukan high heels menggema. Angela dan lainnya menoleh ke arah pintu masuk.Beberapa orang berpakaian rapi dan tegap berjalan memasuki istana Wiliam. Mantako Jordan berjalan di depan para rombongan lelaki berbadan tegap itu, dengan seorang wanita yang berjalan di tengah-tengah mereka."Kau ...." A
Read more
Barang Bukti
Bab62 Jeremy masih terdiam, menyimak semua ucapan- ucapan Malik Abraham. "Kalian pasti bersekongkol." "Nyonya, ini keputusan berasal dari suami anda sendiri," ucap Malik. "Shiitt. Omong kosong, kamu jangan main-main denganku, oke. Atau, kamu akan menyesali semuanya," ancam Angela. "Pengawal," seru Aluna Welas. "Tangkap wanita ini, dan masukkan dia ke dalam penjara bawah tanah," titah Aluna Welas dengan tegas. "Baik," sahut Mantako Jordan dan memberikan kode kepada anak buahnya. "Stop! Jangan sentuh Ibuku," teriak Jeremy sembari berdiri dari duduknya. "Seharusnya wanita itu yang pergi dan jangan mengacaukan keluarga kami," tegas Jeremy sambil menunjuk Aluna Welas dengan emosi. Angela kembali tersenyum mengejek ke arah Aluna Welas. "Kau akan tahu sendiri, Nak. Wanita yang bergelar Ibu kandungmu itu, adalah wanita jahat, yang dulu menelantarkan kamu belasan tahun," kata Angela pada Jeremy, yang mendekat ke arah Angela berdiri. Aluna Welas merasakan sesak di dadanya, ketika meli
Read more
Kematian
Bab63"Aku tidak tahu apa-apa." Suara wanita itu terdengar semakin meronta. Namun kedua orang yang memeganginya terus menyeret wanita bertubuh tambun itu.Bruuccckkkk. Wanita itu di dorong hingga terjatuh di depan Case yang memang sudah berdiri."Case, menantuku!" desah nyonya Sabhira dengan sorot mata mengiba."Hhhmm, sekarang baru aku diakui. Sebelumnya, aku bahkan hanya dihina dan dikucilkan. Dan sekarang aku baru tahu, kalau anda lah, penyebab Ibuku nyaris mati.""Apa maksud kamu, Case? Mana mungkin aku sejahat itu," elak nyonya Sabhira. Kemudian wanita bertubuh tambun itu menyisir ke sekitar.Nyonya Sabhira sangat terkejut, ketika melihat sosok Aluna Welas yang sedang duduk manis, dengan pakaian rapi dan dandanan make up tipis menghiasi wajahnya."Elegan dan sangat cantik, berbeda sekali dengan dia yang dulu," gumam nyonya Sabhira dalam hati.Tapi mengapa wajah Case memar kebiruan? Bahkan penampilannya lebih buruk dari saat berada di rumahnya. Wanita bertubuh tambun itu sedikit
Read more
Kasih Ibu
Bab64"Anda memang masih sehebat dulu," puji Mantako Jordan.Aluna tersenyum getir. "Efek dari kekuatan serum itu, hingga sekarang masih terasa.""Apakah karena itu juga, anda menjadi koma.""Menurut ilmuan dan para dokter yang mengobati begitulah."Aluna Welas berjalan menuju bayi mungil yang berada di gendongan Case. "Dia cucuku?" tanya Aluna Welas."Benar, Bu. Anak Case dan Joe.""Boleh Ibu gendong?"Case sedikit ragu. Namun Aluna Welas langsung mengerti, tatapan mata penuh keraguan dari Case."Tenang saja, aku sungguh benar Ibumu, bukan wanita palsu yang menyamar," kata Aluna, membuat Case tersenyum tipis.Aluna Welas menatap takjub, pada ketampanan bayi mungil yang sedang dia gendong."Siapa namanya?" tanya Aluna Welas."Zaki Welas," jawab Case. Aluna mengernyit."Aku sangat tidak sudi, dia membawa nama ayahnya."Aluna melihat Case, persis seperti dirinya di masa lalu."Bawa dia beristirahat, Case." Aluna menyerahkan bayi mungil itu, dan Case pun membawanya ke kamar, untuk berist
Read more
Perayaan Pesta
Bab65Kabar kematian Angela Alexander pun kembali mencuat, meramaikan kota Monarki."Deslim, kudengar calon Ibu mertua Mary dalam tahanan.""Ya, wanita tua arogan itu sudah mendapatkan karmanya," sahut Deslim, sambil mengupas buah."Sukurlah, Ibu harap Mary membuka matanya dengan lebar. Apa hebatnya Joe Wilianus itu? Hanya boneka mainan Ibunya yang sangat bodoh itu," cibir Desert White."Wanita bodoh itu, dia terus menangisi kepergian Joe yang tiba- tiba. Keluarga Wilianus itu telah hancur, adiknya saja sekarang memilih untuk bekerja di tempat hiburan malam. Sedangkan beberapa aset keluarga Joe, telah diambil mendiang Ketua Wiliam Alexander begitu saja.""Oh ya? Kenapa bisa.""Kompensasi atas perbuatan nyonya tua itu selama ini kepada Case, yang ternyata anak dari mendiang Ketua.""Luar biasa," sahut Desert White."Dan kita pun mendapatkan dampaknya bukan? Semua juga karena anak perempuan Ibu yang bodoh itu," desah Deslim dengan malas, jika sudah membahas kelakuan bodoh Mary White."M
Read more
Club
Bab66"Tuan muda, anda harus kembali ...." Khan Wilson mendesah, menahan kesal membaca pesan dari orang kepercayaan keluarganya."Perusahaan keluarga semakin diambang kekacauan! Anda sangat dibutuhkan saat ini." Kembali lelaki itu mengirim pesan.Khan Wilson merasa sangat terganggu dengan hal ini. Bukankah sudah lama dia dan Ibunya dibuang dan dianggap hanyalah pembawa sial keluarga besarnya.Dan kini, setelah sekian tahun dia mengarungi kehidupan susah, hingga kehilangan nyawa Ibunya di perantauan, dengan mudahnya keluarga besar Wilson memintanya untuk kembali, yang benar saja."Katakan pada Nenek, aku tidak akan pernah kembali, apapun masalah kalian, hadapilah," balas Khan Wilson, kemudian lelaki itu mematikan ponselnya dan merebahkan diri.Dilangit- langit kamar, dia memandangi semua dengan kelabu. Ada perasaan rindu, pada seseorang yang tidak bisa dia jangkau lagi."Rupanya dia bukan orang biasa. Entah apa, yang membuat keluarga itu begitu rumit dan melewati masa yang lebih menger
Read more
Terkejut
Bab67"Eric ...." seorang wanita berambut pendek kini mendekat."Ada apa?" tanya wanita itu, yang heran dengan sikap Eric.Eric masih memegangi lengan wanita tadi."Wanita j***ng ini menyiramku," jawab Eric. "Aku tidak akan membiarkan dia lolos malam ini, kau harus tidur denganku, sebagai ungkapan permintaan maaf," desis Eric kepada wanita yang sedang dia pegang."Eric, kamu ...." wanita berambut pendek itu nampak kesal. "Apa?" tanya Eric, menatap nyalang wanita berambut pendek."Tidak harus menidurinya juga, kan? Kamu bisa menyuruh teman- teman yang lain melakukannya."Wanita yang sedari di pegangi Eric pun mulai jengah."Lepaskan aku, atau kamu akan menyesal, Eric!!" tekan wanita itu dengan tatapan mata yang tajam.Plakkk .... tiba- tiba si wanita berambut pendek menamparnya. Wanita yang dipegangi Eric pun sangat terkejut dan menimbulkan beberapa pengunjung yang lain melihat ke arah mereka.Musik dalam club saat itu terdengar merdu dan lembut, sehingga keributan semacam ini mampu
Read more
Malu
Bab68Belum hilang keterkejutan Eric dan Jesica. "Kalian mengenal wanita tadi?" tanya suara berat di belakang mereka. Jesica dan Eric menoleh ke empu suara."Dia salah satu teman kampus kami," sahut Eric. "Apakah kalian tahu tempat tinggalnya?" tanya lelaki itu lagi. Eric menatap penuh selidik."Aku Khan Wilson, ada hal penting pada wanita tadi.Eric dan Jesica masih menatap lelaki di depannya penuh selidik."Bisakah kalian memberitahuku?" tanya Khan Wilson lagi.Jesica dengan lantang menyebutkan tempat tinggal Case. Khan Wilson tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada Jesica, kemudian lelaki itu pergi meninggalkan keduanya yang masih kebingungan."Mengapa kamu terdiam? Ayo masuk dan bawa aku berobat, perutku masih sangat sakit," lirih Jesica dan Eric pun gegas memasuki mobil, membawa Jesica ke rumah sakit.Sepanjang perjalanan Eric terdiam tanpa suara."Tidak kusangka, Case akan bertindak sekejam itu kepada kita," tukas Jesica membuka obrolan.Eric tidak menanggapi, pikirannya t
Read more
Perasaan Aneh
Bab69Sepasang mata elang Khan Wilson menatap dalam wajah sendu Case Mowelas. Ada perasaan berdebar dalam dadanya, memandangi sosok Case, wanita yang selama ini sangat dia rindukan."Aku mengerti perasaanmu. Tapi setidaknya, kamu tetap harus fokus dengan tujuanmu ke tempat ini.""Ya, aku bersalah." "Hhhmmm ...., sebenarnya, banyak hal yang ingin sekali aku pertanyakan.""Aku tahu," jawab Case cepat. "Tentang hubunganku dengan Joe, juga anak itu.""Kau seperti dukun, sedikit menakutkan," tukas Khan Wilson sambil tersenyum.Case Mowelas menyeka air matanya."Aku baru tahu, jika Tuan Bastara Wilianus itu licik dan jahat. Dia menjelma malaikat penyelamat aku dan Ibu. Aku bahkan tidak tahu, jika hal yang membuat Ibu koma, itu akibat perbuatannya," lirih Case."Kemudian? Mengapa kamu bisa hamil anak Joe?"Case tertawa sumbang. "Nyaris 1 tahun lebih pernikahan yang nampak begitu di paksakan Tuan Bastara. Mungkin dia sudah tahu siapa aku dan Ibu, makanya dia memaksakan cucunya dan aku untuk
Read more
Sangat Marah
Bab70Hari- hari Khan Wilson kini gelisah, bayangan wajah Case selalu menari diingatannya."Ah, sesuatu yang tidak beres sedang terjadi kepadaku," desah Khan Wilson, sembari memandangi langit- langit kamarnya. "Dia wanita tangguh dan bertanggung jawab sekali kepada Ibunya. Sungguh hatinya tulus, rugi sekali Joe Wilianus menyia- nyiakannya, aku akan merebut wanita itu dan membuat Joe hancur," gumam Khan Wilson.Meskipun nyonya Sabhira yang sangat dia benci telah mendapatkan hukumannya, Khan Wilson tetap dendam dan tidak bisa memaafkan perbuatan keluarga besar Wilianus itu kepadanya.Bahkan, dialah dalang di balik kehancuran adik kandung Joe Wilianus, yang bernama Elvira Wilianus. Gadis yang dulunya sombong itu, kini menjalani hidupnya yang kacau dan berantakan di kota Monarki.Menjadi wanita malam adalah pekerjaannya kini, untuk menyambung hidup dan tetap bergaya. Sedangkan Joe Wilianus, lelaki itu telah lama menghilang tanpa ada yang tahu dia kemana.__________Pagi ini, Case mendapa
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status