All Chapters of Kekasihku Menikahi Saudari Tiriku: Chapter 11 - Chapter 20
52 Chapters
ARKANA SADEWA
Di kantor selesai meeting pikiran Arkan terus tertuju pada seorang gadis yang tadi pagi dia tabrak,merasa bersalah karna tak membawanya ke rumah sakit tuk mengobati luka-lukanya itu,"Gadis keras kepala" Gumamnya,tersenyum kecil.Melanjutkan pekerjaannya yang masih menumpuk tanpa di sadari jam sudah menunjukan jam makan siang,selesai dengan pekerjaannya Arkan membereskan mejanya dan keluar dari ruangannya untuk menemui sekertarisnya,karna hari ini dia ada jadwal untuk mengajar di kampus yang didirikan Ayahnya itu,memutuskan menjadi dosen hanya untuk menyibukan dirinya untuk lupa akan masa lalunya itu."Rud,saya harus ke kampus ada jadwal mengajarkan hari ini?" Tanyanya ke pada sekertarisnya ini,Rudi buka hanya sekertaris tetapi asistennya juga sekaligus sahabatnya dari zaman mereka masih sekolah,Arkan memang sengaja memilih sekertaris laki-laki lebih leluasa saja dalam berdiskusi menurutnya."Iya bos hari ini ada jadwal mengajar." Jawab Rudi,walaupun mereka bersa
Read more
ARKANA SADEWA III
Setelah menunggu hampir 1 jam,akhirnya dokter pun keluar,perasaan tak menentu sedari tadi yang ku rasakan ini,menghampiri dokter dan tiba-tiba ada seorang lelaki datang menghampiri kami bersamaan,laki-laki yang ku perkirakan tak jauh usianya dari usia ku,dan ternyata laki-laki ini kakaknya Annisa yang tadi di telepon temannya Annisa. Dokter pun menjelaskan kondisi Annisa,ada rasa ingin melihatnya langsung tapi ku tahan,kakaknya Annisa yang lebih berhak untuk menemuinya lebih dulu,diriku bisa menemuinya nanti mungkin. Menunggu tak berapa lama kakaknya Annisa keluar dari ruangan itu,dan menemui ku yang masih betah berdiri di depan pintu bersama dengan teman-temannya Annisa. Kakaknya Annisa meminta penjelasan apa yang terjadi dengan adiknya,di ceritakan dan di jelaskan semua oleh teman-temannya Annisa yang memang lebih tau kondisinya saat kejadian tabrakan itu,apa yang membuat Annisa berlari tanpa arah tadi,dan berakhir tertabrak mobil,diriku hanya diam menyimak karna memang tidak meng
Read more
RUMAH SAKIT II
Annisa pun sadar. Perlahan membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke kelopak matanya,yang pertama Annisa lihat sang kakak ipar yang sedang duduk sambil membaca buku. "M-mba." Ucap Annisa terbata. "Annisa." Jawab mba Mita yang langsung menghampiri Annisa dan di genggamnya tangan Annisa yang terbebas dari infusan itu. "Apa ada yang sakit." Tanya lagi mba Mita. "Mba panggilin dulu dokter ya." Katanya lagi. Annisa hanya tersenyum menjawabnya. Dokter pun datang dan memeriksa kondisi Annisa,selagi dokter memeriksa Annisa,mba Mita bergegas mengabari suaminya kak Armand,kak Armand terpaksa harus meninggalkan Annisa karna ada urusan yang harus di urus di perusahaan. Dokter selesai memeriksa Annisa dan berkata kondisi Annisa sudah membaik,hanya perlu istirahat beberapa hari saja untuk menstabilkan kesehatannya. "Gimana sudah enakan?" Tanya mba Mita yang kembali menghampiri Annisa dan duduk di samping ranjang Annisa. "Sudah mba." Jawab Annisa tersenyum. "Kakak mana mba?" Tanya
Read more
RUMAH SAKIT III
Pandangan ayah tiba-tiba tertuju pada seorang lelaki yang berdiri di samping mba Mita dan lalu melihat ke arahku seakan berkata "Siapa dia?" Kak Armand yang menyadari pandangan ayah langsung memperkenalkan pak Arkan kepada ayah. "Dia calonnya Annisa sekaligus dosennya Nisa." Ucap kak Armand mantap,dan membuat diri ini kaget mendengar ucapan kak Armand,bukan hanya aku yang kaget pak Arkan pun menunjukan raut wajah kaget sepertiku,tatapan mata kami bertemu "Maaf pak." Batinku,semoga pak Arkan bisa mengerti dari tatapan mataku ini. Ayah dan yang lainnya yang berada di kamar ini pun sepertinya merasa kaget mendengar ucapan kak Armand. Ayah membalikkan badan menghadap pak Arkan "Saya Hasan ayahnya Annisa." Ucap ayah menjulurkan tangan untuk bersalaman dengan pak Arkan. Pak Arkan dengan ragu menerima tangan ayah "Saya Arkana Sadewa." Ucapnya. "Sadewa, seperti tidak asing lagi namanya." kata ayah. "Sadewa nama papa saya Artur Sadewa." Jawab pak Arkan."Artur Sadewa pemilik Sadewa grup
Read more
PULANG DARI RUMAH SAKIT
Setelah beberapa hari Annisa di rawat di rumah sakit,kondisinya sudah membaik,Annisa sudah di perbolehkan untuk pulang siang ini.Tiba-tiba kak Armand mendapatkan telpon dari kantor untuk segera datang karena ada hal penting yang harus di selesaikan,bingung kak Armand,siapa yang bisa dia minta tolong untuk mengurus kepulangan sang adik,mba Mita istrinya sudah pulang dari pagi untuk membersihkan rumah dan merapikan kamar Annisa,ayahnya.. ah lupakan dia dari pertama ayahnya datang menjenguk sampai sekarang beliau tidak tampak lagi untuk melihat Annisa.Di saat sedang larut dalam pemikirannya,kak Armand di kejutkan dengan kedatangan seseorang,"Pak Dosen" gumam kak Armand."Selamat siang." Sapa pak Arkan memasuki kamar Annisa yang pintunya terbuka,setelah mengetuk pintu tanpa ada jawaban dari dalam,pak Arkan memutuskan untuk masuk dengan perlahan,rupanya kakaknya Annisa ini sedang melamun,sedangkan Annisa masih tertidur setelah meminum obat."Pak Dosen,maaf tadi saya melamun." Jawab kak A
Read more
BERTEMU DAN MEMBUKA LUKA LAMA
"Arkan" Panggilan dari seorang wanita paruhbaya yang tak lain adalah mamanya pak Arkan,menghampiri mereka berdua yang sedang berdiri di samping mobil. "Kamu ngapain di sini?" Tanya dan melirik ke arahku. "Siapa dia sayang?" Tanyanya lagi,dan mendekat ke arahku. Pak Arkan masih diam dan membisu,hanya melirikku sebentar lalu melihat ke arah wanita paruh baya ini. "Kamu siapa nak?" Tanyanya lagi karena tidak mendapatkan jawaban dari pak Arkan. "Aku Annisa tante,tante...?" Jawabku dan menanyakan siapa beliau ini. "Saya mamahnya Arkan." Jawabnya cepat,dan memelukku,aku yang di peluk di buatnya kaget melihat ke arah pak Arkan dengan mata melotot,ternyata beliau ini mamanya pak Arkan. "Kamu sakit sayang,di lihat dari wajahmu yang pucat ini." Tanya mamanya pak Arkan melepaskan pelukannya dan mengelus kedua pipiku ini. "Annisa habis kecelakaan mah 1 minggu yang lalu." Pak Arkan yang menjawab. "Ya ampun,kecelakaan apa dan di mana sayang?" Tanyanya masih tetap menatap ke arahku. "Di k
Read more
KENAPA HARUS BERTEMU
"Assalamualaikum". Ucap suara dari arah belakang ku,suara dari orang yang amat sangat ku kenal itu... " Wa'alaikum salam". Jawab kami bersamaan,ku putar badan ku mengharap ke asal suara itu dan benar saja mereka yang datang.Angga,Rahmah,dan bu Ajeng untuk apa mereka datang ke sini,pakaian mereka seperti yang ku lihat tadi saat di rumah sakit tapi tak melihat ada Angga di sana."Kalian dari mana saja?" Tanya ayah yang menghampiri mereka."Kita dari rumah ke toko kue dulu baru ke sini mas". Jawab bu Ajeng,memperlihatkan plastik bawaannya ke ayah." Toko kue,bukannya tadi mereka dari rumah sakit ya". Ucapku dalam hati,kenapa mereka harus berbohong,tak mau ambil pusing,ku putar badanku,melangkahkan kaki untuk duduk di sofa ruang tamu kak Armand,maunya sih langsung masuk ke kamar tapi sungkan karena banyak tamu yang datang.Pak Arkan ikut duduk di sebelahku,posisi kami terlihat menempel karena sofa yang ku duduki jadi sempit setelah pak Arkan ikut duduk di sebelahku.Di depan ku ada oran
Read more
Dia lagi,Dia lagi
Selesai memeriksa dan membacanya pak Arkan menatap ke arah ku,"Ini sudah bagus." Ucapnya.Senangnya mendapatkan kabar ini."Sudah bisa lanjut bab berikutnya". Ucapnya lagi."Iya pak,Terima kasih". Jawabku antusias,tak sia-sia rasanya perjuanganku ini." Kamu ke sini naik apa? Saya tidak melihat motormu di parkiran". Tanyanya.Sedikit kaget mendengar perkataannya itu."Tadi pagi di antar kak Armand,ke sini naik taksi online". Jawabku." Nanti pulang saya antar". Ucapnya lagi."J-jangan pak,tidak usah merepotkan,kak Armand nanti mau jemput". Tolak ku halus." Tadi kakak mu menelpon saya,dia meminta tolong untuk mengantarkan mu pulang karena dia ada kerjaan yang belum bisa di tinggalkan". Katanya,apa maksud kak Armand menelpon dan meminta tolong sama pak Arkan sih,kesal sama kak Armand ini."Saya bisa naik taksi online lagi". Jawabku cepat." Saya tunggu di parkiran,kamu sudah selesai silahkan lanjutkan urusan mu,saya masih ada sedikit pekerjaan". Ucapnya lagi dengan nada yang tak mau di
Read more
EMOSI MAMANYA PAK ARKAN
Sepanjang perjalanan kami hanya diam,di belakang ada mobilnya mas Angga yang mengikuti mobil kami,ku lirik wanita paruh baya korban kecelakaan yang di selamatkan pak Arkan tadi masih duduk memegangi tangannya yang terluka.Siapa wanita paruh baya ini,apa masih ada kekerabatan dengan pak Arkan,Batinku.Mobil tiba di rumah sakit,gegas pak Arkan turun dan membantu paruh baya itu untuk turun dan menuntunnya ke dalam rumah sakit.Aku hanya diam mengikuti pak Arkan,sebetulnya apa gunanya aku di sini juga.sebelum memasuki ruangan gawat darurat pak Arkan menitipkan tas kecilnya kepadaku."Boleh saya titip ini Annisa". Pintanya menyodorkan tas kecilnya kepadaku.Aku hanya mengangguk dan menerima tas itu.Sementara pak Arkan masuk aku lebih memilih menunggunya di depan ruangan dan duduk di kursi yang sudah tersedia ini.Tak lama ku lihat mas Angga berlari ke arahku,hanya menatapku sekilas lalu berjalan masuk ke ruangan yang tadi di masuki pak Arkan bersama wanita paruh baya itu.Handphone di d
Read more
DI LAMAR MAMANYA PAK ARKAN
"Saya sudah selesai". Ucap mas Angga yang baru saja datang."Biar saya yang antar pulang". Kata pak Arkan yang berjalan kembali ke arah kursi roda wanita paruh baya itu."ARKAN". Teriak mamanya pak Arkan kembali emosi.Aku yang sedikit terkejut dengan sikap mamanya pak Arkan ini hanya bisa mengelus punggungnya saja."Ma,Arkan cuma nolong tante Dian". Ucap pak Arkan dengan sorot mata memohon."Nak Arkan biar tante di antar laki-laki ini saja". Ucap wanita paruh baya itu yang sedari tadi menundukkan kepalanya,tangannya menunjuk ke arah mas Angga."Kamu dengar Arkan". Ucap mamanya pak Arkan tegas.Pak Arkan yang tidak bisa berbuat apa-apa hanya bisa pasrah tak bisa melawan mamanya."Saya titip tante Dian sama anda". Pinta pak Arkan ke mas Angga."Tenang saja saya pasti antar kan sampai selamat karena saya yang telah melukainya". Jawab mas Angga tenang."Saya pamit,Terima kasih sudah membantu saya". Ucapnya lagi,lalu mendorong kursi roda yang di duduki wanita paruh baya itu.Aku,pak Arkan
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status