Semua Bab Ranjang Panas CEO: Bab 41 - Bab 50
71 Bab
Bab 41
"Cantik sekali," batin Kenzi, "Tunggu! Kenapa aku malah memuji wanita jal*ng itu? Secantik apapun dia, dia tetap hanyalah seorang wanita jalang murahan dan tidak lebih dari itu!" pikirnya saat tersadar dari keterpanaannya pada kecantikan Freya yang terbalut oleh gaun warna putih yang tampak sangat elegan.Di ruangan itu tampak sudah berkumpul semua orang yang siap menjadi saksi pernikahan Freya dan Kenzi, termasuk Vano yang saat ini menatap Freya dengan sendu. Ada perasaan tidak rela melihat wanita yang dia cintai harus menikah dengan pria lain, meskipun pria itu adalah Kenzi. Namun apa daya takdir seolah sedang mempermainkannya. Dia yang selama ini belum pernah benar-benar merasakan jatuh cinta, justru harus patah hati untuk pertama kalianya, karena cinta pertamanya ternyata adalah sepupunya sendiri.Hingga tatapan Freya dan Vano pun bertemu ...Deg!Freya memandang Vano dengan wajah sendunya juga, ada sedikit perasaan bersalah Freya pada Vano karena semua hal yang harus terjadi pada
Baca selengkapnya
Bab 42
"Alhamdulillah ..." sang penghulu pun melanjutkan acara dengan membacakan do'a, dan setelah itu di lanjutkan dengan prosesi tukar cincin kedua mempelai.Kenzi memasangkan cincin pada jari manis Freya dengan wajah acuhnya, dan begitu dengan pula Freya yang memasangkan cincin pada Kenzi dengan perasaan yang berat hati. Tapi bagaimanapun, kini Kenzi sudah sah menjadi suami sekaligus imam dalam hidupnya mulai dari saat ini.Tak terasa buliran air mata pun luruh begitu saja dari manik mata indah milik Freya, dan membasahi pipinya saat memasangkan cincin yang menjadi simbol terikatnya mereka dalam ikatan suci pernikahan.Renata dan Varo pun juga demikian. Buliran air mata tak sanggup lagi di bendung oleh Renata melihat anak yang dia rawat sejak kecil saat ini, sudah menjadi istri dari seseorang. Sedangkan Varo berusaha sekuat mungkin menahan air mata yang sudah mendesak di pelupuk matanya dan berusaha tersenyum."Berat sekali rasanya harus melepaskan Freya, tapi mungkin semua ini memang sud
Baca selengkapnya
Bab 43
Freya pun hanya bisa melongo melihat ibu mertuanya yang notabenenya memang sedikit tulalit, namun dia sangat pandai dalam bidang akademis bahkan lebih dari apa yang terlihat. Sedangkan Kenzi hanya bisa tepok jidat melihat kelakuan ibunya yang memang se absurd itu.Robert pun menggiring Nayla untuk segera meninggalkan pasangan suami istri yang baru saja di sahkan itu, hingga mereka masuk ke kamar mereka dan meninggalkan 4 orang yang masih tersisa di ruang tengah mansion besar itu.Ya, 4 orang. Freya, Kenzi, Ronald, dan Vano tentunya yang sedari tadi tak mengalihkan perhatianya dari sosok Freya."Kami pergi dulu," Kenzi pun menarik tangan Freya untuk pergi dari sana, dan pulang ke apartemen miliknya.Namun baru beberapa langkah mereka berjalan ..."Kenzi tunggu! Aku mau bicara 4 mata dengan Freya sebentar saja, boleh?," panggil Vano yang membuat Kenzi menghentikan langkahnya dan berbalik menghampiri Vano."Hm ... Ok, silahkan saja," jawabnya yang kemudian kembali mendudukkan dirinya di
Baca selengkapnya
Bab 44
Klontang!!!"Siapa disana!?" seru Freya sambil menoleh ke arah belakang, di mana suara itu berasal."Sialan!! Siapa yang naruh kaleng cat di sini sih!?" gerutu Kenzi saat baru saja tanpa sengaja dirinya menendang kaleng cat yang ada di hadapanya, namun dia tak menyadarinya karena dirinya yang terlalu fokus menguping pembicaraan Freya dan Vano.Saat baru aja berbalik dan berjalan beberapa langkah untuk segera pergi dari tempat itu, Kenzi pun kaget saat tiba-tiba saja ada sebuah tangan yang menepuk bahunya dari belakang, suara Kenzi pun auto tercekat takut-takut itu adalah Vano yang menangkap basah dirinya yang tengah menguping."Ee... aku tidakak bermaksud buat nguping pembicaraan kalian, cuma tadi lagi nyari angin aja. Lagian aku juga tidak tau kalo kamu dan Freya ternyata ngobrolnya di sini," gumam Kenzi tanpa membalikkan tubuhnya dan menatap pemilik tangan itu."What?! Menguping?! Are you kidding me!? Seorang Kenzi Adinata menguping, kayaknya bisa jadi trending topic nih," mendengar
Baca selengkapnya
Bab 45
"Huh... Akhirnya ak..." ucapanya pun terpotong saat Kenzi menatap tajam padanya. "Hah? Apa lagi, bukanya kak Kenzi bilang aku sudah boleh bicara?" tanyanya."Kau boleh bicara hanya saat aku bertanya padamu," jelas Kenzi yang di jawab anggukan oleh Ronald."Sekarang jawab pertanyaanku tadi, kenapa kau bisa ada di sana?" Kenzi pun mulai mengintrogasi Ronald."Hm... Karena kak Kenzi," jawabnya singkat."Karena aku? Maksudmu?""Ya karena aku tadi liat kak Kenzi buru-buru pergi makanya aku susul aja," Ronald pun menjawab pertanyaan kakaknya sambil nyengir."Hilang sudah mobil kesayanganku... Tapi sudahlah, asalkan Vano tidak tahu kalau tadi aku mengikutinya dan Freya," gumam Kenzi dalam hatinya.Sedangkan Freya dan Vano kini tengah berjalan ke arah datangnya suara yang sempat mengganggu obrolan mereka tadi."Suara apa sih tadi itu?" gumam Freya yang di jawab oleh Vano dengan bahunya yang terangkat tanda bahwa dia juga tidak mengetahuinya."Entahlah,"Meong ...."Astaga!! Ternyata cuma kucin
Baca selengkapnya
Bab 46
Kenzi membentak Freya, karena dia adalah orang yang paling tidak suka dibantah apalagi oleh seorang Freya yang notabene adalah istrinya."Really? Kalau begitu terima kasih, aku akan meminta Vano mengantarku pulang, atau aku bisa tinggal disini saja yang jelas-jelas lebih aman," balas Freya dengan senyum di wajahnya."Ck! Dasar wanita merepotkan!" Kenzi pun turun dari mobilnya lalu berjalan memutar menghampiri Freya dan mengangkat tubuhnya begitu saja, bukan ala bridal style layaknya seorang putri namun ala-ala karung beras yang dia panggul di pundaknya."Kenzi sialan! Turunkan aku!" Freya memukul-mukul bahu Kenzi, rasanya dia ingin muntah karena posisi kepalanya yang terbalik.Dengan cepat Kenzi memasukkan tubuh Freya ke dalam mobil, dan mendudukkanya di kursi penumpang di sebelah kemudi dan tanpa basa basi dia juga memasangkan sabuk pengaman untuk Freya."Dasar pemberontak!" umpatnya sambil mendudukkan dirinya di kursi kemudi.Freya yang kesal pun baru saja ingin membuka pintu dan kel
Baca selengkapnya
Bab 47
"Nyalakan Ac!" Kenzi pun berseru sambil memegang remote rumah pintarnya, dan seketika itu juga Ac di dalam sana pun hidup membuat hawa panas di hati kedua insan itu sedikit mereda."Buatkan makanan untukku!" titahnya pada Freya yang baru saja mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu apartemen Kenzi itu."What?! Kau menyuruhku?! Aku tidak salah dengar kan?" seru Freya dengan jengah plus tatapan sinis yang dia arahkan pada Kenzi."Kurasa kau belum tuli kan? Jadi aku tidak perlu mengulang ucapanku," balasnya dengan ketus."Cih! Tidak bisakah kau lebih sopan saat meminta tolong pada orang lain?" Freya pun kesal mendengar jawaban pria yang sudah sah menjadi suaminya secara agama dan negara itu.Yup, Robert tidak hanya menikahkan mereka secara agama saja. Namun dia menggunakan koneksinya untuk membuat pernikahan anak pertamanya itu sah di mata negara juga.Benar-benar sesuai dengan ungkapan 'uang bisa berbicara dan kekuasaan mampu untuk bertindak', jika kita memiliki kekuasaan dan uang seola
Baca selengkapnya
Bab 48
Freya merutuki kebodohan dirinya sendiri, yang begitu teledor sampai bisa melupakan hal sepeting itu.Lift khusus itu memang memerlukan kartu akses untuk bisa di gunakan, jika ingin menuju ke lantai atas. Namun, jika dari lantai atas ke bawah tanpa kartu itu pun bisa.Freya pun merogoh saku celananya dan mengambil telepon genggam miliknya dan segera mencari nomor kontak suaminya itu.'Mr.Arrogant' setelah menemukan kontak dengan nama itu, Freya pun segera menekan tombol call."Hallo, Kenzi," panggil Freya yang di jawab dengan deheman malas oleh pria di seberang sana."Hem," jawab Kenzi malas."Aku lupa meminta kartu akses," lanjut Freya."Dasar menyusahakan!" kesal Kenzi yang langsung mematikan teleponnya."Apa!? Kau bilang aku menyu ...." ucapan Freya tak sempat selesai dan juga pastinya tak di dengar oleh pria itu, karena suara telefon terputus sudah berbunyi lebih dulu. "Dasar Mr.Arrogant minus akhlak, rasanya aku ingin memutilasinya jadi 5 bagian dan ku masukkan ke dalam karung!"
Baca selengkapnya
Bab 49
Mungkin karena masa lalunya yang membuatnya sangat sulit mempercayai wanita yang terlihat polos seperti Freya ini.Bagaimana tidak? Di saat hari pernikahanya dan calon istrinya dulu yang bernama Viona anastasya itu tinggal menghitung hari, dia justru melihat dengan mata kepalanya sendiri wanitanya itu tengah bergumul mencari puncak kenikmatan bersama pria lain.Mereka berdua berbagi peluh dengan tubuh yang saling berusaha memuaskan satu sama lain, bahkan mereka sampai tidak menyadari keberadaan Kenzi yang tengah berdiri mematung di depan pintu kamar Viona.Tanganya terkepal erat dengan rahang yang mengeras menyaksikan adegan di hadapanya itu.#FlashbackSore hari itu, Kenzi tampak tengah bersenandung dengan wajah senang sambil mengenakam pakaiannya, pakaian casual yang tampak sangat pas di tubuh atletisnya itu dan membuatnya tampak semakin tampan."Ayah, ibu, aku pamit pergi sebentar ya," pamit Kenzi dengan wajah sumringahnya pada kedua orang tuanya."Kau mau pergi kemana?" tanya Robe
Baca selengkapnya
Bab 50
"Aku tidak bisa mendapatkan hal ini dari Kenzi, bahkan saat aku berusaha menggodanya dengan mengenakan lingerie di hadapanya dia tetap tidak mau menyentuhku dengan alasan dia baru akan melakukan hal itu saat kita sudah resmi menikah," jelas Viona yang membuat Kenzi geram.Padahal dia melakukan itu karena dia benar-benar mencintai Viona dan ingin menjaganya hingga dia benar-benar halal, untuk dia sentuh.Namun justru Viona menggunakannya sebagai alasan untuk dirinya berselingkuh di belakang Kenzi dan melakukan hal seperti itu yang membuatnya menjadi seperti wanita jal*ang, yang rela membuka kakinya lebar-lebar hanya untuk mendapatkan sebuah kepuasan."Bukankah itu hal yang bagus?" tanya si pria sembari merebahkan tubuhnya di samping Viona dan membawa Viona ke dalam pelukannya."Ya, itu memang hal yang bagus dan benar. Itu juga membuktikan kalau dirinya adalah pria sejati yang baik, tapi aku juga butuh sentuhan seperti yang selalu kau berikan padaku. Dan karena itu aku mau tidur bersamam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status