All Chapters of Hello Mommy: Chapter 51 - Chapter 60
180 Chapters
Bab 51 Menemani Daddy
Di saat kedua orang tuanya di taman belakang, Ghea yang berada di dalam rumah mencoba menghubungi Rowan. Untuk sesaat telepon tidak terhubung, hingga akhirnya Gemma yang mengangkat sambungan telepon. “Hello, Mommy,” ucap Gemma dengan suara khas anak kecil. “Hello, Sayang, apa daddy ada?” tanya Ghea pada Gemma. “Daddy sedang mandi.” “Oh … ya sudah, sampaikan pada daddy untuk membawa Gemma ke rumah grandpa dan grandma.” Ghea memilih untuk menyampaikan pesan itu. “Ye … ke rumah grandpa … ke rumah grandma.” Gemma tampak senang. Ghea tersenyum ketika mendengar suara yang begitu riang dari Ghea. “Baiklah, Sayang, sampai jumpa.” “Da … Mommy.” Ghea mematikan sambungan telepon. Dia berharap jika Gemma akan menyampaikan pada Rowan untuk datang ke rumah. ***Rowan keluar dari kamar mandi dengan menggosok rambutnya yang basah. Dilihatnya anaknya sedang memegang ponselnya di tempat tidur. “Siapa yang telepon, Gem?” tanyanya. “Mommy.” Gemma menjawab dengan senyuman d
Read more
Bab 52 Tanda Cinta
Rowan melajukan mobil Daddy Bryan. Tidak ada yang memulai bicara. Hingga akhirnya Rowanlah yang memulainya. “Apa ada kerusakan, Pak?” tanya Rowan menoleh sejenak. Membagi konsentrasinya dengan jalanan. “Bagian mana?” Rowan begitu ingin tahu. Sesama pria dia tahu sedikit tentang mobil. “Hati.” Tanpa sadar jawaban itu yang keluar dari mulut Daddy Bryan. Rowan mengerutkan dahinya. Bingung dengan yang sedang dibahas oleh Daddy Bryan. Padahal jelas yang dibahas adalah mobil dan tidak mungkin salah mendengar. “Maksudnya?” tanyanya. Daddy Bryan yang menyadari jika salah bicara pun memilih mengalihkan pembicaraan. “Hati-hati maksud aku, kamu bicara terus sedari tadi. Aku masih mau hidup lama. Masih mau menimang anak Ghea. Jika aku mati sekarang karenamu, semua impianku sirna.” Bisa saja Daddy Bryan mengelak. “Jika Anda mati karena kecelakaan, artinya saya juga. Artinya Ghea akan jadi janda sebelum menikah.” Rowan tersenyum tipis. Kali ini dia tanpa menoleh sama sekali. Pandanganny
Read more
Bab 53 Meluluhkan
Mereka berdua menikmati kopi. Daddy Bryan memang pencinta kopi. Berbeda dengan putranya yang lebih suka teh. Menikmati sesapan kopi yang dibuat Rowan membuat Daddy Bryan merasakan kenikmatan. Banyak kopi yang pernah diminumnya, tetapi tidak ada yang senikmat ini. “Bagaimana, Pak, apa enak?” tanya Rowan yang menatap Daddy Bryan. “Lumayan tidak mengecewakan. Rowan tersenyum tipis. Dari ekspresi Daddy Bryan tadi saat meminum kopi, Rowan tahu jika sang daddy begitu menyukai kopi buatannya, tetapi terlalu gengsi untuk mengatakannya. “Kopi memang harus dibuat dengan benar. Dari komposisi bahan dan dari waktu yang ada. Jika waktunya terlalu lama hasilnya pun tidak enak.” Daddy Bryan tahu sedikit tentang kopi, jadi dia mengerti yang dijelaskan oleh Rowan. “Seperti halnya cinta, komposisinya juga harus pas. Wanita yang mencintai dan pria yang mencintai. Sebagai pelengkap adalah restu orang tua. Maka jadilah pernikahan itu akan jadi bahagia.” Rowan menatap Daddy Bryan. Dia mengibaratkan di
Read more
Bab 54 Perhatian Daddy
Mereka semua masuk ke rumah. Daddy Bryan akhirnya menemani Papa Felix untuk minum kopi di taman belakang. Di saat Papa Felix minum kopi, Daddy Bryan mengajaknya sambil bermain catur. Sayangnya, Papa Felix tidak mau dan memilih untuk menemani saja. Meminta Rowan yang bermain catur. “Kamu bisa main catur?” tanya Daddy Bryan saat memasang pion-pion catur. “Sedikit.” Rowan tersenyum. Daddy Bryan merasa senang ketika Rowan hanya mengerti sedikit saja. Paling tidak dia harus menang melawan Rowan. Tak mau sampai dikalahkan. Permainan catur dimulai. Daddy Bryan memimpin pertandingan. Dia bersorak senang karena dia dapat mengalahkan Rowan. “Lihat, aku akan menang,” ucapnya pada Papa Felix. Papa Felix yang menyeruput kopi tersenyum tipis. “Jangan salah, biasanya jagoan itu mengeluarkan jurusnya di akhir.” Dia sudah sedari tadi memerhatikan Rowan. Pria muda itu tampak tenang sekali. Hingga membuatnya menyadari jika dia sedang memerhatikan pergerakan Daddy Bryan. Rowan tersenyum. Dia meman
Read more
Bab 55 Jangan Sok Tahu!
Usai makan, Ghea bersiap untuk pulang ke rumah yang dikontraknya. Daddy Bryan dan Mommy Shea ikut mengantarkan sampai ke depan rumah. Di sana mereka menunggu Gemma yang sedang dipasang sabuk pengaman di kursi belakang. Mommy Shea menghampiri Gemma. Mendaratkan kecupan di pipi manis Gemma. “Sampai berjumpa anak manis.”“Sampai jumpa Grandma.” Gemma pun membalas dengan memberikan kecupan di pipi Gemma. Mommy Shea memudurkan tubuhnya. Daddy Bryan dari kejauhan melihat sabuk pengaman yang dipakai Gemma. Dia begitu khawatir tidak pas. Rasa khawatir itu mengantarkannya untuk mendekat. Mengecek sudah pas atau belum. Benar saja dengan feeling-nya. Ternyata ada yang belum terkait. “Aku sudah bilang kaitkan yang benar. Ini akan bahaya,” gumam Daddy Bryan mengaitkan sabuk pengaman. Jaraknya yang begitu dekat dengan Gemma membuat Gemma mendaratkan kecupan di pipi sang daddy. Hal itu membuat Daddy Bryan terperangah. Tersenyum tipis ketika menoleh. “Sampai jumpa, Gemma,” ucapnya lir
Read more
Bab 56 Mengizinkan
Sesuai dengan rencana pagi ini Daddy Bryan dan Papa Felix pergi mengunjungi Ghea. Mereka ingin mengecek vila dan juga menikmati restoran juga.“Nanti jangan lupa foto setia sudut. Jadi aku bisa membayangkan acara apa yang cocok di sana.” Mommy Shea yang mengantarkan suaminya sampai ke depan.“Iya, nanti aku akan foto setiap sudut.” Daddy Bryan tidak tahu apa yang dilakukan istrinya dan para wanita. Tepat di depan rumah, Papa Felix sudah menghampiri. Daddy Bryan pun bergegas mengajaknya untuk masuk ke mobil dan tidak berlama-lama. Beralasan jika mereka akan kena macet nanti. Kali ini mereka menggunakan supir. Kemarin saat Daddy Bryan mengatakan jika akan ke sana, anaknya itu mengatakan jika harus memakai supir agar orang tuanya tidak merasa lelah. Alhasil Daddy Bryan pun menuruti semuanya. Daddy Bryan dan Papa Felix duduk di kursi belakang. Saat mereka sudah siap, supir mengantarkan mereka untuk ke rumah yang selama ini di sewa oleh Ghea. “Kenapa paper bag-nya masih di sini?” Papa F
Read more
Bab 57 Menjaga Wanita Yang Dicintai
Rowan terperangah. Dia terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Daddy Bryan. Dia pikir Daddy dari Ghea itu tidak ada terbesit di hatinya untuk menerimanya. Papa Felix selalu senang ketika temannya dengan bodoh mengatakan apa yang di dalam hatinya. Saat menyadari jika yang dikatakannya adalah sesuatu yang sangat penting untuk dijaga, dia pun memutar otak untuk bagaimana caranya menghindar. “Aku ingin menghubungi Ghea dulu. Anak itu bilang selesai praktik jam segini, tetapi jam segini dia belum sampai.” Daddy Bryan langsung berdiri. Kemudian berlalu menuju menjauh dari meja. Papa Felix tertawa melihat aksi temannya. “Dia sudah mengizinkanmu sebenarnya, tetapi masih terlalu gengsi.” Rowan tersenyum. Dia senang mendengar hal itu dari mulut Daddy Bryan. “Temui dia, bujuklah. Dia pasti akan luluh.” Papa Felix menatap Rowan. “Baiklah.” Rowan berdiri dan menyusuk Daddy Bryan. Daddy Bryan benar-benar menghubungi Ghea. Dia ingin memastikan anaknya itu karena sudah berjanji akan sege
Read more
Bab 58 Membuka Pintu Hati
Ghea mengikuti Rowan ke dapur. Memerhatikan pria yang seusia dengannya itu memasak. Wajahnya begitu ceria. Menandakan jika pria itu sedang sangat bahagia sekali. “Kemu kenapa?” tanya Ghea yang begitu penasaran. “Memang kenapa?” Rowan menoleh ketika sedang mem-plating makanan yang disajikan. “Sejak tadi kamu tersenyum terus.” Ghea memiringkan wajahnya agar menjangkau wajah Rowan. Sedari tadi dia sudah memerhatikan Rowan dan dia yakin ada yang terjadi saat dirinya tadi tidak ada. “Aku senang saja karena Daddy ke sini. Itu artinya dia membuka pintu hatinya untuk menerima aku jadi menantunya.” Rowan tidak mau mengatakan pada Ghea lebih dulu. Dia ingin mengatakan pada suasana yang tepat. “Benar. Aku juga senang daddy ke sini. Artinya dia mau menerima kamu dan jalan kita akan mudah.” “Iya.” Rowan masih melanjutkan menyiapkan makanan. Tampilan begitu menggiurkan. Bekerja di restoran membuat Rowan tahu teknik dan resep. Sifatnya yang selalu ingin belajar membuatnya akhirnya belajar
Read more
Bab 59 Vila
Dengan mobil Rowan mereka menuju Vila. Gemma duduk manis bersama dengan Daddy Bryan. Membiarkan Ghea sendiri duduk di kursi depan samping kemudi. Mereka ang sampai di vila dibuat tercengang. Vila begitu besar sekali. Terlihat jika mungkin diisi banyak kamar. Dominasi warna putih terlihat pertama kali saat mereka sampai di vila. Mereka yang turun dari mobil segera menuju dalam vila. Alangkah terkejutnya mereka ketika pemandangan di belakang begitu indah. Hamparan rumput di taman belakang begitu luas. Belum lagi pemandangan kota terlihat dari sana. Pemandangan sama dengan di restoran. “Pasti besok semua akan suka dengan suasana ini.” Papa Felix yang meliat vila pun sudah menebak bagaimana hebohnya para wanita. “Iya.” Daddy Bryan pun membayangkan hal yang sama. “Anak-anak juga bisa bermain dengan leluasa.” Maklum, keluarga mereka terlalu banyak. Terutama anak kecil. Jadi harus memilih tempat yang pas. Papa Felix mengangguk. Membenarkan ucapan Daddy Bryan. Daddy Bryan langsung memf
Read more
Bab 60 Membagi Sedikit Kebahagiaan
Para dewasa mengobrol di taman belakang setelah makan. Para pria bercerita tentang bisnis mereka dan para wanita menceritakan banyak hal, fashion, desain, anak, makanan, tempat wisata. Obrolan para wanita pun tidak ada habisnya. Hingga membuat untuk dibahas. Di saat para dewasa sedang mengobrol anak-anak sedang sibuk menggambar. Anka bersebelahan dengan Gemma menggambar. Mereka semua menggambar keluarga mereka. Kean, Lean, Anka, dan Rigel, menggambar kedua orang tua mereka dan saudara mereka, sedangkan Gemma menggambar Ghea, Rowan, Mommy Shea, dan Daddy Bryan. “Gemma amu gambal apa?” Anka yang melihat gambar Gemma pun bertanya. “Ini mommy, ini daddy, ini grandma, ini grandpa.” Gemma menunjukkan satu persatu orang yang digambarnya. “Mommy amu yang ana?” tanya Anka. “Itu.” Gemma menunjuk Ghea. “Aunty Ghea?” “Iya.” “Kalau glandma yang ana?” Kembali gadis kecil yang berbeda satu tahun dengan Gemma itu bertanya. “Itu grandma aku.” Gemma menunjuk Mommy Shea. “Itu gland
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status