All Chapters of Istri Buruk Rupa: Chapter 51 - Chapter 60
172 Chapters
BAB 51 Kejutan = Perhatian
Kejutan = PerhatianDi rumah, aku sudah menyiapkan sepuluh buah kue berukuran sedang dengan hiasan cream dengan nama nama seperti yang Bram informasikan. Semua kue itu akan diberikan satu satu kepada semua teman mas Hanung di Divisinya. Hari ini adalah hari ulang tahun mas Hanung. Aku sengaja tidak memberikan ucapan karena sudah menyiapkan ini semua.Aku tersenyum, sungguh aku berterima kasih pada diriku sendiri, karena sudah berusaha menyiapkan semuanya. Tidak hanya sepuluh kue sebagai oleh oleh, ada beberapa masakan yang khusus aku buat untuk makan siang mas Hanung dan rekan rekan di kantornya.Aku sudah mengemasnya, rapi dan cantik. Aku segera mengambil ponsel untuk menginformasikan pada Bram bahwa semuanya sudah siap.“Halo Bram,” sapaku setelah panggilan terhubung.“Halo Hesti, apa semuanya sudah siap?” tanya Bram yang terdengar berbisik.“Ya, sudah beres semuanya, aku juga membuat beberapa masakan, nasi putih, nasi merah, ayam cabai hijau, garang asam gentong, ikan bakar dan sal
Read more
BAB 52 Semua Orang berhak Cemburu
Semua Orang berhak CemburuDi kantor Hanung.Bram terlihat menerima semua paket yang dikirimkan Hesti.“Terimakasih pak, ini ongkos pengirimannya, kembaliannya ambil saja,” ucap Bram seraya memberikan beberapa lembar uang lima puluh ribuah.“Terimakasih mas,” ucap kurir yang kemudian segera masuk ke dalam mobil.“Kamu mengirim begitu banyak makanan Hesti, kamu benar benar berusaha keras,” ucap Bram. Dia terlihat dibantu Ema, salah satu rekan kerjanya.“Apa ini semua dari istri pak Hanung?” tanya Ema.“Iya, dia cukup pandai memasak,” ucap Bram.“Oh iya, apa Hanung sudah keluar dari kantor?” tanya Bram pada Hesti.“Sudah, aku meminta Tania untuk membawanya ke kantin,” ucap Ema.“Apa Tania tahu, Hanung mendapat kiriman dari istrinya?” tanya Bram.“Hmmm, sepertinya tidak, dia hanya tahu ada surprise ulang tahun untuk pak Hanung, seperti biasanya,” ucap Ema.“Oh begitu ya, ayo kita bawa semuanya naik,” ucap Bram.Bram dan Ema naik ke lantai lima, lantai di mana divisi keuangan bekerja.Han
Read more
BAB 53 Melupakan Satu Hal Penting
Melupakan Satu Hal Penting“Papah belum pulang mah?” tanya Adam yang duduk di meja makan sambil mengamati cake ulang tahun yang sudah dipasang lilin namun belum ada api yang menyala. Aku menoleh ke arah jam dinding, sudah jam lima lebih, seharusnya mas Hanung sudah pulang.Kantor mas Hanung memperbolehkan karyawan yang ulang tahun untuk pulang lebih awal, supaya bisa merayakan ulang tahun bersama keluarga, atau orang terkasih.“Tidak ke toko ice cream?” tanya Adam dengan tatapan penuh harap.Biasanya kami semua akan mengunjungi kedai ice cream untuk membeli ice cream kesukaan Adam, selalu di hari ulang tahun kami semua. Mengawali usia dengan sesuatu yang manis, supaya seluruh hari menjadi sesuatu yang manis.“Mamah hubungi papah dulu ya,” ucapku yang kemudian meraih ponsel yang aku letakkan di atas meja.Tidak ada pesan, ataupun usaha untuk menghubungi, apa mas Hanung tidak senang dengan kejutan yang aku berikan? aku tidak mengerti, kenapa mengetik satu pesan saja sepertinya begitu be
Read more
BAB 54 Pertemuan Tak Terduga
Pertemuan Tak Terduga“Ada apa?” tanya Tania pada Hanung setelah Hanung menutup panggilan telepon dari istrinya. Tania dan Hanung terlihat duduk bersama di dalam mobil milik Hanung.“Tidak apa apa,” ucap Hanung.“Kita jadi pergi?” tanya Tania dengan wajah berbinar.“Tentu saja, ini sudah menjadi kebiasaanku setiap kali ulang tahun,” ucap Hanung.“Bagaimana kalau ke kedai ice cream Happy?” tanya Tania.“Ja-jangan di sana, kita ke tempat lain saja,” ucap Hanung. Tentu dia akan menolak, karena kedai ice cream Happy adalah kedai ice cream yang biasa dia kunjungi bersama keluarganya.“Di sana ice creamnya enak sekali, kenapa harus ke kedai lain?” tanya Tania.“Sudahlah, parkirannya sempit, pasti di sana ramai, kita ke kedai ice cream yang lain,” ucap Hanung mencoba mencari alasan logis.“Baiklah, kita ke kedai Gulali, itu kedai ice cream yang baru dibuka, sepertinya ramai,” ucap Tania.“Benarkah? di mana?” tanya Hanung.“Aku akan mencari alamatnya di internet, kita ke sana?” tanya Tania se
Read more
BAB 55 Kenyataan Menyakitkan
Kenyataan MenyakitkanHesti terlihat begitu girang, bersama dengan Adam, memasuki kedai yang menjual makanan kesukaan putranya itu, ice cream, dingin dan menyenangkan. Ice cream yang kaya protein meningkatkan kemungkinan kadar tirosin di otak. Tirosin adalah neurotransmitter yang meningkatkan kadar dopamin dan norepinefrin di dalam tubuh kita, hormon bahagia . Saat mengkonsumsi apa yang disukai, misalnya seperti Adam, sangat menyukai ice cream, maka bagian otak tertentu merespon emosi positif dengan sangat baik.“Icem coklat, aku datang,” ucap Hesti.“Aku juga datang, aku akan memakanmu,” sahut Adam seraya tersenyum.Hesti dan Adam melangkah dengan begitu bahagia, masuk ke dalam kedai.Tiba tiba langkah Hesti terhenti, dia diam, mematung, seketika langit terasa semakin gelap, udara menipis, sesak dan tidak bisa bergerak. Dia melihat seorang laki laki yang sangat mirip dengan suaminya, Hanung. Itu bukan hanya mirip, memang itu adalah suaminya."Mas Hanung," bisik Hesti lirih. Hesti ber
Read more
BAB 56 Pertengkaran Hebat
Pertengkaran HebatAku tidak menyangka mas Hanung akan melakukan semua ini. Dia lebih memilih pergi dengan wanita itu daripada dengan istri dan anak anaknya. Aku tidak bisa menerima ini dengan semua akal sehat yang aku miliki.Mas Hanung terlihat begitu bahagia, melewati hari pertambahan usianya, dengan sesuatu yang manis, bukan lagi dengan keluarganya, melainkan wanita lain. Aku melihat Adam dan Bintang sudah tertidur dengan pulas, mereka pasti kelelahan. Aku bersyukur, Adam tidur dengan perasaan bahagia, walaupun kebahagiaan itu tidak diberikan oleh ayahnya.Aku melihat kue tart di atas meja makan, lengkap dengan hidangan makan malam yang sudah dingin. Aku memasak semuanya dengan hati yang bahagia, berharap mampu menciptakan senyum bahagia di wajah suamiku.Itu bukan perkara mudah, aku harus memasak juga menenangkan dua jagoan aktif yang geraknya tidak lagi bisa dibatasi. Walaupun begitu, aku bisa menyelesaikan semuanya, namun apa yang aku dapat? Ucapan terimakasih? Respon bahagia?
Read more
BAB 57 Tidak Lagi Sama
Tidak Lagi SamaSeperti pagi pagi sebelumnya, aku tetap bangun pagi, paling awal, melakukan pekerjaan seperti sebelumnya, seperti tidak pernah terjadi apa apa. Aku menyiapkan sarapan untuk suami juga kedua putraku, apapun masalah yang dihadapi mereka tetap harus makan, perut mereka harus tetap terisi, oleh masakan istri dan juga ibu mereka.Aku menekan setiap perasaan yang ada di dalam hatiku, bukan berarti tidak marah, tidak memiliki emosi, aku hanya ingin semuanya tetap berjalan dengan baik. Tidak ada pakaian bersih jika bukan aku yang mengerjakan, tidak ada rumah nyaman jika bukan aku yang mengusahakan, tidak ada makanan tersaji jika bukan aku yang menggerakkan tangan, aku tahu betul itu, jadi kemarahan bukan menjadi alasan untuk aku menghentikan semua kebiasaanku.Mas Hanung terlihat bangun lebih pagi, membantuku menyiapkan keperluan Adam sekolah, bahkan dengan rela hati memandikan Bintang, sesuatu yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya.Aku masih tetap dalam diamku, bergerak de
Read more
BAB 58 Bertemu
BertemuHesti terlihat mendatangi kantor tempat Hanung bekerja.“Maaf, saya ingin bertemu dengan ibu Tania dari divisi keuangan,” ucap Hesti pada petugas resepsionis.“Ibu bisa langsung hubungi saja,” ucap resepsionis.“Maaf mbak, kebetulan saya tidak memiliki nomor pribadinya,” ucap Hesti.“Sebelunya mohon maaf, ada keperluan apa ya?” tanya resepsionis.“Keperluan pribadi, bukan masalah penting namun sedikit mendesak, saya minta tolong, saya akan tunggu di kantin kantor,” ucap Hesti.“Baiklah, saya harap masalah pribadi tidak menimbulkan masalah,” ucap resepsionis yang sepertinya mengetahui sedikit informasi yang membuatnya mengatakan hal seperti itu.“Tenang saja, tidak akan ada masalah apapun, saya minta tolong,” ucap Hesti.“Atas nama siapa?” tanya Resepsionis.“Bilang saja ada seseorang yang ingin bertemu, penting,” ucap Hesti dengan suara lirih dan lembut.“Baiklah, silahkan tunggu dulu, saya akan menghubungi ibu Tania,” ucap resepsionis.“Terimakasih,” ucap Hesti yang kemudian
Read more
BAB 59 Pelakor Masa Kini
Pelakor Masa Kini“Terimakasih bu RT sudah bersedia menjaga Bintang,” ucapku setelah kembali ke rumah bu RT.“Tidak masalah bu Hesti, Bintang anak yang sangat baik, tidak rewel sama sekali, good boy,” ucap bu RT yang terlihat menggendong Bintang.“Bagaimana? bu Hesti sudah bertemu dengan wanita itu?” tanya bu RT lirih.“Iya bu,” ucapku yang terdengar lesu.“Ayo duduk dulu, saya sudah buatkan minuman dingin,” ucap bu RT.“Biar Bintang saya gendong bu RT,” pintaku.“Tidak usah, bu Hesti baru datang, biar saya gendong, duduklah dulu,” ucap bu RT.Aku duduk di sofa, menghela nafas panjang, hari ini begitu berat, sangat menyesakkan.“Apa yang terjadi bu Hesti? apa terjadi perang dunia?” tanya bu RT dengan antusias.“Tidak bu, bagaimana bisa terjadi perang dunia, hati saya saja sudah jatuh dan hancur berkeping keping,” ucapku lemas.“Bu Hesti berpendidikan, akan sangat menghinakan diri jika baku hantam dengan wanita yang seperti tidak pernah memahami dunia dengan otak dan hatinya,” ucap bu
Read more
BAB 60 Mencari Pembenaran Atas Kesalahan
Mencari Pembenaran Atas KesalahanHanung terlihat turun dari mobil dengan amarah yang tidak lagi bisa disembunyikan.“Mas,” sapa Hesti, dia hendak mencium tangan suaminya, namun tangan hesti di kibas oleh Hanung.“Jangan berpura pura peduli padaku, kenapa kamu mendatangi Tania? Apa kamu tidak percaya denganku? aku dan Tania tidak memiliki hubungan apapun, kita hanya dekat sebagai rekan kerja. Aku sudah minta maaf padamu, apa itu tidak cukup. Aku minta maaf, aku salah, iya aku salah, tapi dia tidak tahu apa apa, dia tidak bersalah,” ucap Hanung.“Mas , kecilkan suaramu, anak anak baru saja tidur,” ucap Hesti seraya melirik ke arah kamar anak anaknya.“Jika kamu benar benar peduli dengan anak anakmu, kamu tidak akan melakukan ini, memalukan saja,” ucap Hanung.“Mas, apa maksudmu memalukan? aku hanya mencari tahu kebenaran dan memperingatkan dia untuk tidak masuk ke dalam hubungan kita, karena itu tidak akan berhasil,” ucapku berusaha menjelaskan.“Aku dan dia tidak ada hubungan apapun,
Read more
PREV
1
...
45678
...
18
DMCA.com Protection Status