All Chapters of Membawa Pergi Benih Sang Mafia Kejam : Chapter 51 - Chapter 60
149 Chapters
Bab 51 - Body
"Mister."Belum juga Martin mendengar pembicaraan dari kamar, suara seorang di belakang membuatnya memejamkan mata sesaat lalu mendengus kesal. Martin amat penasaran apa jawaban Diana. Dengan cepat memutar badan, melihat Ursula berdiri di hadapannya sambil tersenyum kikuk.Martin melototkan mata, kesal karena kegiatannya diganggu. "Apa?" tanyanya ketus. Ursula malah menyengir kuda. "Maafkan saya, menganggu waktu Mister. Saya mau menyampaikan pesan dari Nona Cordelia. Kalau Nona ingin bertemu dengan Mister sekarang, Nona muntah lagi tadi di kamarnya."Sebagai wanita single, Ursula pun kebingungan kala sang majikan memberi perintah, menyuruh Martin ke kamarnya sekarang.Martin menarik napas dalam sejenak, sama sekali tak berniat menggubris Ursula. Dengan riak muka kesal ia mengayunkan kaki menuju kamarnya yang bersebelahan dengan kamar Diana.Ursula tercengang, sang tuan tak memberi tanggapan sama sekali. Dia terlihat serba salah. "Aduh, bagaimana ini? Nanti Nona Cordelia pasti marah pa
Read more
Bab 52 - Panic Attack
Tanpa mengalihkan pandangan dari Martin, Cordelia melangkah masuk. Martin mengumpat di dalam hati karena lupa mengunci pintu tadi. Lantas dengan cepat ia mengambil remote control di samping lalu menekan tombol khusus agar tembok tembus pandang tersebut tak dilihat Cordelia. Ekor mata Martin dapat melihat bila Diana tengah mengosok tubuhnya dengan sabun.Sekarang, dengan dada naik dan turun, Cordelia berdiri tepat di hadapan Martin. Napasnya memburu, menahan amarah. Martin masih bergeming duduk di sofa dan sesekali melirik tembok di depan."Martin!" seru Cordelia. "Hm, ada apa?" Demi mengatasi rasa gugup melanda karena hampir ketahuan, Martin berdeham rendah."Martin, mengapa kau berubah?!" Cordelia berteriak dengan mata memerah.Alis tebal Martin bertautan, sedikit heran dengan sikap Cordelia. "Berubah apanya?"Pecah tiba-tiba tangis Cordelia. Dengan pundak bergetar pelan, secara perlahan ia merosot ke lantai dan terduduk di hadapan Martin. Kemudian menatap dalam maniknya. Kedekatan
Read more
Bab 53 - Annoying
"Martin, cepat jawab aku! Kenapa kau membawa aku ke sini hah?!" Martin tak menjawab namun tersenyum tipis, sebuah senyuman yang membuat bulu kuduk Diana berdiri tiba-tiba. Merasa ada yang tidak beres, Diana berlari menuju pintu hendak memutar gagang. Namun, sayang gerakannya kalah cepat. Martin telah berhasil mencekal tangannya dan menyudutkannya ke sudut ruangan."Martin, please, kau mau apa sih?" Diana sedang memberi ruang sedikit di antara mereka. "Menurutmu aku mau apa?" Martin menekan tubuh Diana hingga Diana membuang muka ke samping. "Aku tidak tahu, makanya aku bertanya padamu!" lontar Diana seraya mendorong dada bidang Martin dengan kedua tangan. Diana tak mau Martin sampai mendengar detak jantungnya yang berdegup cepat seperti lomba pacuan kuda sekarang. Martin malah terkekeh."Jangan seperti ini Martin, kau membuat aku takut tahu!" Diana mulai jengkel. Deru napas Martin mengenai kulit lehernya membuat Diana meremang. Senyum jahil tiba-tiba mengembang di wajah Martin. D
Read more
Bab 54 - Tak Mampu
Diana membola kala bibirnya dibungkam Martin seketika. Pupil mata seindah pasir di tepi laut itu melebar, tubuhnya mendadak kaku sekarang. Apa dia sedang bermimpi? Martin menciumnya sekarang? Benar-benar gila. Martin sedang melumat pelan bibir tipisnya sekarang dengan mata terpejam. 'Argh! Bagaimana ini!' jerit Diana dengan tubuh mematung tanpa perlawanan. Diana hendak mendorong tetapi tak bisa. Tangannya membeku. Batin dan tubuhnya tak terkoneksi dengan baik. Sampai pada akhirnya manik Diana tertutup perlahan-lahan. Dia membiarkan Martin mengecup-ecup bibirnya. Dalam cumbuannya Martin dapat merasakan jantung Diana berdetak cepat. Sejak tadi dia sudah tak tahan melihat bibir ranum Diana, yang nampak menantang dan menggoda iman. Martin dapat merasakan Diana hanya diam saja. Lama Martin memagut sampai pada akhirnya menjauhkan wajah kala Diana tak membalas sama sekali. Dia pun menatap seksama wajah Diana, yang tengah mengatur napasnya. Mata Diana terbuka cepat. Sepasang mata insan m
Read more
Bab 55 - Berusaha Menghindar
"Martin!" Sekali lagi Diana berteriak dengan mata melebar. Dengan cepat dia menarik celana panjangnya yang sekarang ditarik-tarik Martin. Namun, sungguh sangat disayangkan gerakannya kalah cepat. Martin berhasil meloloskan celananya dan hanya menyisakan celana dalam berwarna pink. Seringai tipis terbingkai wajah Martin seketika. Ia melempar celana jeans Diana ke sembarang arah. Melihat paha dan betis seputih susu membuat jakun Martin naik dan turun sekarang. Tatapannya pun mulai sayu.Diana semakin panik lantas memundurkan tubuh dan menutup bagian bawah dengan kedua tangannya. "Jangan Martin!" Tapi, Martin seakan tuli. Pria beralis tebal itu malah menarik kedua kaki Diana dalam sekali hentakan hingga sekarang ia berada di atas tubuh Diana. Ia menekan tubuh Diana lalu menurunkan tangan kirinya dan jari-jarinya mulai bergerak di atas titik puncak kepuasaan Diana.Diana merem melek, mulai terbawa arus. "Ahk, jan–hmf!"Martin melabuhkan kecupan singkat agar Diana tak menolak. "Kenapa ja
Read more
Bab 56 - Singa Mulai Mengamuk
"Hoamm, Abang bagaimana ya cala tahu Mommy dan Daddy sudah cinta? Kemalin Angela pelhatikan Daddy selalu tatap-tatap Mommy?" Pulang sekolah tadi langsung menyantap makan siang bersama Angelo. Saat ini kedua bocah itu duduk bersantai di ruang tengah, yang menghadap keluar taman bunga. Martinez tampak setia berbaring di samping Angela sejak tadi.Semua penghuni rumah terlihat sibuk dengan aktivitas masing-masing. Termasuk Cordelia sedang tidur siang. Sedangkan Diana tadi meminta izin ke gazebo hendak menemui Kornelius yang tiba-tiba datang menyambangi mansion Martin di saat sang pemilik masih berkutat dengan perkerjaan di kantor. "Entahlah, rumit juga ya, aku pun tak tahu tanda-tanda orang jatuh cinta," balas Angelo dengan mata sayu-sayu. Bocah lelaki itu terlihat mengantuk pula. Angela melirik ke samping dan menaruh kepalanya di paha Angelo lalu meluruskan kedua kakinya di atas sofa. Melihat pergerakkan Angela, Martinez langsung melompat ke lantai. Dengan kaki mungilnya berlari kesan
Read more
Bab 57 - Mine
"Baik Mister." B memutus sambungan, lalu memasukkan ponsel mininya ke saku jeans dengan kening berkerut hingga tiga lipatan. "Apa kata Mister? Kita jadikan nanti malam ke markas, ada pelanggan kita dari California mau mengambil senjata api. Dia ingin bertatap muka dengan Mister." Lopez menepuk kuat pundak B dan sesekali melirik Angelo tengah menunggu pula jawaban dari B. Angelo dan Angela mendongak dengan mata berkedip-kedip. Sementara Ursula duduk di sofa sambil memangku Martinez, yang saat ini mulai keletihan berlari-lari tadi. Menoleh ke samping, dahi B masih mengerut."Mister mengatakan sedang sibuk berolahraga sekarang dan tidak boleh diganggu gugat sampai lusa."Lopez membuang napas, sedikit jengkel, lagi dan lagi perkerjaan dunia hitam diserahkan semua kepada mereka. "Aneh sekali, inikan masih sore, lagipula sejak kapan Mister berolahraga di jam segini dan kenapa sampai lusa?" Lopez sudah hapal dengan kegiatan Martin. Pria bertubuh kekar itu biasanya terbangun agak pagi dan
Read more
Bab 58 - Burn (18+++)
Alert! [18+++]Diana membeku. Apa dia tidak salah mendengar barusan, hendak menggerakkan bibir tapi Martin terlebih dahulu membungkamnya lalu melumat bibir bawahnya dan menghisap bibirnya dengan agak kasar, seolah-olah sedang membersihkan jejak Kornelius. Diana tak membalas, matanya masih terbuka lebar dengan air mata tak henti mengalir. Dapat ia dengar deru napas Martin semakin memburu. Perlahan tapi pasti Diana menutup matanya juga. Membalas pagutan hingga pada akhirnya Martin berhasil memasukkan lidahnya ke rongga mulut Diana lalu melilitkan lidah dan mulai menukar saliva. Suara kecapan mulai terdengar di sekitar. Detak jantung keduanya mulai kacau. Martin menurunkan tangan, kali ini beralih memegang kedua pipi Diana dan sesekali memiringkan kepala. Kembali ia hisap bibir Diana lebih lembut, tak kasar seperti tadi."Aku mencintaimu, Diana. Jangan berbohong padaku lagi. Aku tahu kau mencintaiku juga." Seketika, Martin membuka mata dan melepas lidahnya lalu ia satukan keningnya pad
Read more
Bab 59 - Where?
Caracas, Venezuela.Sudah dua hari, Martin tak pulang ke mansion, membereskan kekacauan yang terjadi di markas. Senjata api miliknya dicuri para gangster. Martin sebisa mungkin mengambil senjata yang masih tersisa dan tak segan-segan membantai para gangster. Selama itu pula, dia selalu mengirimkan pesan singkat pada Diana. Walaupun sama sekali tak ada balasan. Martin memaklumi, mungkin saja Diana sedang sibuk mengurusi Angelo dan Angela. Namun, tepat hari ini Martin dilanda kegelisahan. Siang hari ketika warna jingga belum menyemburat di langit. Setelah selesai dengan segala urusan ia pun kembali ke rumah. Begitu sampai di mansion, tepatnya di ruang tengah, dengan langkah gontai Martin menjatuhkan diri ke sofa, matanya berpendar ke segala arah, menilik seseorang. Bagian bawah matanya menghitam, akibat tak tidur, rambut cokelatnya pun terlihat acak-acakkan dan bibirnya sedikit pucat karena kemarin perut sebelah kanan ditusuk oleh salah seorang gangster. Tercium pula aroma amis darah m
Read more
Bab 60 - You
Awan menggumpal di atas pencakar langit diikuti suara gemuruh bersahut-sahut menjadi satu, pun bersamaan angin kencang menabrak beberapa pepohonan di luar sana, membuat dedaunan di dahan berjatuhan ke tanah, menandakan sebentar lagi hujan akan turun sangat lebat. Di sebuah ruangan kumuh, pengap dan minim pencahayaan. Tepatnya di tengah-tengah ruangan, Diana duduk di kursi, dengan kedua tangan terikat ke belakang. Kepalanya ditutup dengan kain berwarna hitam. Mulutnya pun dilakban. Byur!Diana tersentak dan meringis sejenak saat tubuhnya baru saja disiram dengan air keruh. Sudah dua hari Diana tak melihat cahaya. Tanpa makan dan minum, Diana mencoba bertahan. Badannya pun terlihat lemah sekarang. Kemarin, saat terbangun, matanya sudah ditutup rapat-rapat. Ingatan terakhirnya saat Kornelius mengirimkan pesan untuk bertemu. Diana mengutuk diri sendirinya karena bertindak ceroboh dan menebak tengah disekap musuh Martin saat ini. "Jadi kau yang bernama Diana?" Berjarak enam meter, sese
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status