All Chapters of Ibu Susu Anak Pria Miskin: Chapter 51 - Chapter 60
110 Chapters
Bukan Malam Pertama 2
Bryan mengajak Jane berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara berisik yang akan mengusik tidur anak mereka, menuju ke depan balkon kamar hotel di mana mereka berada.Jane sedikit terkesiap saat memperhatikan tirai pemisah antar ruangan yang entah sejak kapan ada di sana, "Mau apa kita di sini?" tanya Jane lagi.Bryan hanya tersenyum tanpa menjawab. Suaminya itu menyibak-lalu menutup kembali tirai.Kini senyum merekah terukir di bibir Jane saat melihat dengan takjub suasana ruangan kecil yang temaram dan juga ranjang berukuran empat kaki itu terhias dengan indah. Ditambah lagi dari dinding kaca kamar hotel yang dari sana bisa melihat pemandangan laut malam dengan bulan purnama indah sebagai lampu malam yang syahdu itu.Belum habis rasa takjub Jane dengan kejutan yang disuguhkan Bryan padanya, rengkuhan erat merambat di pinggangnya yang ramping.Bryan mengecup pundak Jane perlahan. Hingga membuat Jane terkesiap. Setiap bulu halus di tubuh Jane meremang merasakan deruan napas Bryan
Read more
Bukan Malam Pertama 3
Sore harinya, Bryan membawa anak dan istrinya pulang ke rumah Tuan Steven yang sudah resmi menjadi orang tuanya juga.Baru saja mereka tiba, sang ayah sudah langsung menyongsong cucu kecil tersayangnya dan langsung menghilang ke ruangan lain untuk bermain bersama Lizzie.Sejak pertemuan pertama dengan si kecil, Tuan Steven dan Paman Tim sudah jatuh cinta pada bayi cantik yang menggemaskan itu.Sementara Bryan dan Jane berbincang dengan Paman Tim tentang rencana tinggal di Jepang sementara waktu karena urusan pekerjaan keduanya."Bryan, Jane. Ini hadiah pernikahan dari ayah." panggil Tuan Steven yang datang ke ruang tamu tempat mereka duduk berbincang—sambil menggendong Lizzie bersamanya."Hadiah apa, Ayah? Kenapa harus repot seperti ini?” Bryan bertanya sungkan sambil tertawa."Bukan hadiah besar. Itu hanya sebuah sertifikat rumah sederhana di Jepang. Kalian membutuhkan rumah yang nyaman selama di sana, bukan?" celetuk sang ayah yang masih sibuk memperhatikan Lizzie yang memainkan bon
Read more
Ingin Lima Anak
Baiklah, hari yang sudah ditentukan tiba. Yaitu keberangkatan pasangan pengantin baru yang berbahagia. Kesibukan nampak terasa di rumah keluarga Jane karena hari ini, tidak hanya Jane dan Bryan yang akan berangkat, tapi juga Lizzie yang akan ikut berlibur bersama para kakek dan neneknya ke desa.Sebelum berpisah, Paman Tim terlihat bicara berbisik pada Bryan dan keduanya tersenyum bersama.“Sedang berbisik-bisik apa, huh? Jangan merahasiakan apapun dariku, ya!” ucap Jane saat melirik suami dan pamannya yang sedang berbisik-bisik mencurigakan."Tidak ada apa-apa, Jane. Aku hanya ingin mengingatkan Bryan soal pesananku. Ini urusan pria, kau tidak usah tahu, haha!" jawab Paman Tim sembari tersenyum pada putri angkatnya itu.Jane menyerngitkan dahinya bingung, tapi Bryan mulai memeluknya dari samping."Paman hanya mengingatkanku agar kita harus semangat membuat adiknya Lizzie di sana, Sayang. Tidak ada rahasia apa-apaan, kok." Bryan mengatakan itu di telinga istrinya hingga Jane wajah Jan
Read more
Kejujuran
Seminggu telah berlalu dengan kebahagiaan yang seakan mengisi jiwa Jane dan Bryan yang baru pula.Perasaan, kepercayaan, kasih, dan cinta semakin membesar di antara keduanya. Jane sudah benar-benar menyimpan masa lalu kelamnya di sudut hatinya yang entah di mana. Karena ruang hati utamanya kini telah didiami Bryan sebagai pemiliknya.Liburan telah usai. Bryan dan Jane kembali menuju Tokyo sesuai perintah sang ayah. Dari posisi yang tidak jauh dari langkah Jane dan Bryan, ada Bibi Anna—istri Tuan Tim, yang memandang wajah mereka berdua.Bibi Anna-pun ikut bahagia, karena hanya ada senyum yang mengisyaratkan cinta saat keduanya bertemu pandang. Keduanya terpisah karena Bryan terlihat berhenti untuk menerima telepon. Kini hanya Jane yang melangkah menghampiri Bibi Anna."Ya ampun, Jane. Wajahmu pucat sekali? Apa kalian melakukan setiap malam? Astaga, dasar anak muda.” gerutu Bibi Anna saat memperhatikan wajah Jane yang pucat saat ditemuinya di depan pintu kedatangan di bandara.Bukan set
Read more
Bahagia Yang Tidak Tulus
Hari sudah malam saat Paman Tim dan Bibi Anna meninggalkan rumah baru Bryan dan Jane. Akhirnya pasangan pengantin baru itu bisa beristirahat, walau tidak benar-benar beristirahat.Jane mulai memikirkan persiapan keberangkatan mereka ke luar kota."Sayang, kau berangkat kapan? Biar aku menyiapkan barang-barangmu, ya?" tanya Jane yang langsung terlihat sibuk berbenah barang-barang Bryan, beserta miliknya.Namun, bukan jawaban yang ia terima, melainkan pelukan lembut dan hangat dirasakan Jane dari belakang.“Apa aku tidak usah pergi saja? Aku malas harus berjauhan darimu,” ucap Bryan manja.Jane mengubah posisinya dan kini berbalik berhadapan dengan Bryan."Hanya sehari dua malam saja, kan? Lusa kita bertemu lagi,” balas Jane, “Kenapa kau jadi sangat manja begini, ya ampun?" sambungnya bergumam karena merasa lucu dengan sikap manja Bryan.“Aku bisa apa? Jadwal berangkat nanti malam. Itu membuatku sakit kepala karena memikirkan tidak bisa mendapatkan jatah malamku. Membosankan." jawab Bry
Read more
Tubuh Penuh Dosa
"Jane? Kau di sini, Sayang?" tanya Bryan yang sudah sepenuhnya jatuh dalam kelimbungan pikiran, "Apa aku sudah sampai di rumah, ya?" sambungnya meracau karena sakit kepalanya yang luar biasa.Bryan sudah tidak sabar lagi karena tubuhnya menginginkan sesuatu yang lebih intim. Karena perempuan yang berada di sampingnya saat ini terlihat seperti Jane, dengan penuh gairah Bryan mendatangi wanita tersebut dan langsung mengecup bibir merah si wanita dengan penuh hasrat yang bergejolak. Wanita itu juga langsung membalas perlakuan Bryan padanya dengan tidak kalah panas.Lambat laun hanya terdengar suara lenguhan merdu dari keduanya yang memenuhi ruangan tersebut.Pergumulan panas terjadi hingga beberapa jam. Bryan dan wanita yang dianggapnya sebagai Jane terkapar di tempat tidur dalam keadaan polos dan tertidur pulas.Bryan tidak tahu kalau saat ini ia telah masuk ke lubang kesalahan yang menjadi awal malapetaka rumah tangganya bersama Jane.***Paginya, Bryan terbangun saat mendengar suara g
Read more
Kenapa Berbohong
Pagi itu juga Bryan kembali ke kota di mana mereka tinggal. Ia meninggalkan pekerjaan lainnya hanya untuk pulang dan segera memeluk Jane, menumpahkan rasa bersalahnya pada sang istri yang menunggunya di rumah.Bryan yang baru tiba, langsung masuk ke dalam rumah, berharap ada sosok wanita terindunya di sana, tapi nihil, Jane tidak ada. Ia masuk ke dapur dan hasilnya sama.‘Di kamar!’ pikirnya seketika. Kemudian langsung saja ia berjalan dan masuk ke dalam kamar. Ia melihat Jane yang sepertinya baru saja selesai mandi dan duduk di depan meja rias.Bryan langsung memeluk erat tubuh Jane dari belakang dengan menempelkan dagunya di pundak Jane, yang saat ini sedang menatapnya dari cermin di meja rias.Lingkar mata yang sembab itu sedikit tersamarkan air mandi, hingga sang suami tidak bisa melihatnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.“Kau sudah pulang?” dengan nada datar, Jane bertanya dan Bryan hanya mengangguk singkat.“Ada yang ingin kau ceritakan padaku?" tanya Jane lagi, berucap tan
Read more
Karma Dari Tuhan 
Perlahan mengubah posisi duduknya, Harry melepaskan kalungan tangan Milan dari lehernya. Diperhatikan oleh Harry pakaian yang dikenakan Milan saat ini.Satu set baju tidur tipis dan transparan yang mencetak jelas lingerie hitam di dalamnya. Melihat penampakan itu Harry kesulitan menahan saliva yang tercekat di tenggorokannya.Tapi entah kenapa, pikiran dan hatinya selalu bisa menang untuk menetralisir hasrat kelelakiannya saat melihat penampilan Milan yang seperti itu.“Kau sudah tahu udara sangat dingin, tapi kenapa masih memakai pakaian tipis seperti itu? Ya sudah, kita masuk saja. Nanti kau masuk angin.” jawab Harry tenang sembari menepuk tangannya yang masih berbekas sisa makanan ikan tadi.“Babe, kau tidur di kamar kita malam ini, ya? Atau aku yang tidur menunggumu bekerja di kamar belajar saja?” tanya Milan yang masih bergelayut manja di lengan Harry sembari menggesek-gesekkan belahan dadanya agar tersentuh lengan Harry.Merasakan ada hal aneh pada Milan, Harry dengan cepat mena
Read more
Kabar Kehamilan
Masih membahas tentang Harry, Jane, dan Bryan. Setali tiga uang, ternyata Shelly menemukan sekongkolan baru.Ia yang sakit hati pada Bryan, menemukan partner pemupuk kebencian pada Jane. Sudah tentu, keduanya kini memiliki satu visi dan misi, yaitu melihat Jane dan Bryanmenderita.Shelly dengan bersemangat menceritakan kisahnya bersama Bryandi masa lalu, beserta kebencian saat melihat mantan kekasihnya itu bahagia. Ibu kandung Lizzie itu juga menceritakan tentang Megumi, temannya di Jepang yang saat ini tergila-gila pada Bryandan akan mungkin memecahkan kebahagiaan pasangan pengantin baru itu.Bak gayung bersambut, Milan sungguh bahagia jika kehancuran rumah tangga Jane terjadi. Akan setimpal rasanya dengan apa yang dirasakannya karena Harry mengubah sikap setelah perceraian saat itu.Sementara itu, pasangan yang sedang dibicarakan tengah mengalami perang dingin. Keduanya saling diam dengan pemikiran mereka masing-masing.Rumah yang awalnya hangat, kini terasa hampa karena Bryanmaupu
Read more
Mengakui Kehamilanmu
Megumi masih berjalan dua langkah saat Bryan memanggilnya dengan cepat."Tunggu, Megumi!" panggilan Bryan berhasil memberhentikan langkah Megumi dan kembali menoleh pada Bryan."Jadi sekarang kau ingin seperti apa?" tanya Bryan yang sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa."Kenapa kau bertanya lagi padaku? Bukannya sudah jelas kalau aku minta pertanggung jawabanmu sebagai ayah bayi ini.” Megumi berucap dan kembali duduk di tempatnya semula.Bryan kembali diam setelah Megumi kembali berucap. Hati dan nalarnya serta semua yang ada pada dirinya tentu saja menolak jika ia harus bertanggung jawab dengan apa yang belum sepenuhnya ia yakini. Tapi sepertinya itu mustahil saat Megumi sudah memberinya banyak bukti dan menantang akan memberikan Bryan bukti DNA nanti jika Bryan masih tidak percaya. Lalu bagaimana ia akan bicara pada Jane tentang semua ini? Jane pasti akan sangat hancur mendengar ini semua. Itulah isi pikiran Bryan yang kacau. Tapi tak lama, muncul sebuah ide."Bagaimana kalau s
Read more
PREV
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status