All Chapters of Penggoda Suamiku, Ternyata Sekretaris Pribadi: Chapter 91 - Chapter 100
102 Chapters
91. Jabatan Baru Alexa
Reynard terus melangkah dan memasuki sebuah ruangan yang sangat luas telah dipenuhi ratusan orang dengan pakaian formal. Mereka bertepuk tangan saat Alexa memasuki ruangan bersama papa mertuanya.Sontak, Alexa menaikkan kedua pundak, mata berbinar, bibir sedikit terbuka dengan garisan panjang yang terlukis. Ia bingung dengan mereka yang menyambutnya sangat meriah hingga membuatnya mengangguk dan sedikit membungkukkan badan kepada mereka. Alexa mengikuti langkah Reynard lalu mempersilahkannya untuk duduk di kursi yang sudah disiapkan.Reynard mengambil microfon di meja dan beramah tamah kepada karyawannya. Ia ingin melihat antusias mereka ketika menyambut kedatangan Alexa.“Oke, tes, tes. Selamat pagi menjelang siang, teman-teman.”“Pagi, Pak.” Seluruh karyawan menjawab serentak.“Nah, semangat sekali kalian. Sudah sarapan atau sudah cair gajinya?”“Dua-duanya, Pak.”“Pantesan, jadi energi buat kalian, ya.”“Iya, dong, Pak.”“Oke. Saya gak akan basa-basi di depan sini karena … kaki sud
Read more
92. Akhirnya, Kamu Hamil!
Alexa menggeleng pelan. “Gak. Aku hanya kurang istirahat aja akhir-akhir ini setelah mengurus semua perpisahanku dengan Barnett dan Mama mertua meninggal.”Jemari menyeka rambut yang ada di kening sambil memejamkan mata dan menarik napas perlahan. Sekujur tubuhnya sangat pegal dan seperti ada yang menarik semua ototnya. Kepala yang sedari tadi baik-baik saja, seperti tertimpa beban dua puluh kilogram.“Sungguh, kamu gak apa? Akhir-akhir ini kuperhatikan sering banget mau jatuh pingsan, pola makan tetap teratur, kan?”“Masih sama. Ak—”Ucapan Alexa terhenti ketika rasa dalam perut terdorong ke kerongkongan, hingga membuatnya terbangun dari rebahan dan bergegas menuju kamar mandi. Ia menutup kamar mandi lalu memuntahkan semua makanan dan minuman dalam perut dengan menekan suaranya.“Alexa, Kamu kenapa? Asam lambungmu kambuh?” tanya Frank panik.Alexa tidak menjawab dan masih sibuk mengeluarkan isi perut hingga perutnya benar-benar kosong sampai tenggorokan panas dan hidung berair. Ia me
Read more
93. Pulang dan Menginap di Rumah Orang Tua Alexa
“Dia gak tau.”“Kenapa?”“Karena Alexa tidak ingin siapa pun tahu,” jawab Dokter Christian Alex secepat kilat.Frank menoleh ke arahnya sambil menatap lamat. Apa pun alasan Alexa tidak masalah untuknya karena telah mengetahui kabar bahagia ini.Alexa dan Frank kembali ke rumah setelah mendapatkan resep dari Dokter Christian Alex. Frank mengambil minum untuk Alexa lalu duduk di sampingnya.Alexa menerima dan meminum air mineral. Frank memerhatikannya dengan serius.“Kenapa kamu menatapku begitu? Apakah aku terlihat seperti zombie?” tanya Alexa yang meletakkan gelas di meja.“Tidak apa. Aku heran sama kamu.”“Hmm? Kenapa?”“Bagaimana kamu bisa sekuat ini? apakah saat kamu pisah dengan Barnett, kamu sudah dalam keadaan mengandung anaknya? Kenapa tidak memberitahu orang tuamu?”Alexa pergi dari sofa dan lebih memilih untuk menuju kamar. Ia menaiki anak tangga secara perlahan sambil berpegangan pada gagang kayu. Frank memegang dan menuntunnya perlahan sampai rebahan di kasur.“Kamu tidak p
Read more
94. Kabur
“Hmm ….” Alexa tertunduk sembari mengamati perut sekilas lalu menatap Ibu dan Ayah.Ibu dan Ayah Alexa mengernyitkan dahi ketika melihat anaknya yang hanya bergumam dan menundukkan kepala sambil menatap. Mereka saling pandang dan berusaha memahami maksud anaknya.Namun, sudah beberapa menit, kode yang diberikan oleh Alexa juga tidak dipahami olehnya. Alexa meraih tangan kedua orang tuanya lalu diletakkan di perut. Lagi dan lagi Ayah dan Ibu saling menatap dan satu menit kemudian, bola mata ibunya terbelalak tanpa berbicara.“Alexa hamil, Bu.”Ibu Alexa teriak histeris dan langsung memeluk anak satu-satunya saat ia mengungkapkan kabar bahagia ini. Senyuman lebarnya sangat jelas terlukis di bibir bahwa ibu menerima kabar kehamilan darinya.“Alhamdulillah, sudah berapa lama kandunganmu, Nak?” tanya Ibu seraya memegang perut Alexa yang buncit.“Sudah jalan enam minggu, Bu.”“Alhamdulillah.”Suara tertawa bahagia setelah mendengar kabar yang sudah ditunggu lama olehnya memenuhi ruangan lan
Read more
95. Bertemu Lagi dengan Orang Lama
Hari demi hari Alexa menjalani kehidupan di kota baru dengan gaya hidup dan adat yang baru sehingga adaptasi dengan cepat. Alexa mendapatkan pekerjaan baru dengan posisi yang sama di perusahaan yang lama di perusahaan tambang.Alexa membeli dan menginap di sebuah Apartemen dengan tingkat paling bagus di sana untuk tempat berteduh. Ia menikmati proses hidup yang baru dengan orang-orang baru. Alexa merasa nyaman tinggal di kota yang dipilih untuk menyendiri dalam proses penyembuhan.Bulan demi bulan telah berhasil dilewati oleh Alexa dengan rekan kerja yang ramah dan lingkungan Apartemen yang ramah juga. Alexa berhasil menjalani hari dengan penuh senyuman dan perut semakin membesar.Tanpa terasa usia kehamilan Alexa sudah memasuki delapan bulan, artinya Alexa sudah tinggal di kota baru selama tujuh bulan. Rekan kerja wanita dengan rambut keriting sebahu bersama seorang pria berkulit sawo matang menghampirinya dengan melambaikan tangan di kaca ruangan.“Ibu Alexa.”Alexa tersenyum lebar.
Read more
96. Persembunyian Ditemukan
Barnett terus menarik tangannya dengan keras dan sudah tidak ada orang di kantor hanya tersisa mereka. Dia membawa Alexa di mobil dan berdiri tepat di depan mobilnya.“Oh, kamu sekarang kerja di perusahaan besar ini dengan gaji yang sangat fantastis, ya.”“Kenapa memangnya?”“Berbulan-bulan dihubungi sama Helena dan Papa gak ada kabar sampai orang tuamu pun gak tahu kamu ada di mana. Ternyata kamu ada di sini dan bersenang-senang sampai hamil pula. Pasti kamu sudah menikah lagi, kan?!”Alexa mendaratkan tangan di pipinya. “Jaga mulutmu. Kamu gak usah pura-pura peduli denganku dan semua yang kulakukan juga bukan urusanmu lagi. Aku dan kamu sudah gak punya hubungan apa pun. Jadi, aku berhak untuk melakukan sesukaku dan aku gak menandatangani warisan yang diberikan oleh Papa Reynard, hanya saja mendapatkan posisi bagus di sana.”“Halah munafik! Aku tahu kamu yang doyan harta dan gak ingin siapa pun merebutnya dari kamu sehingga kamu kabur ke sini dengan membawa semua harta dari papaku!”
Read more
97. Perbincangan Hangat
Alexa mengangguk dengan menegak minuman air mineral di gelas. Ia merasa terpojokkan dengan tuduhan yang menyakitkan dari orang tersayang.“Kamu mau cerita atas penyebab kamu yang kabur jauh dari rumah?” tanya Frank lembut.“Gak. Aku gak mau membuka luka yang berusaha kusembuhkan setiap detik pada setiap hari.”“Baiklah. Apa pun yang kamu alami sampai kabur dari rumah tanpa mengabari orang satu pun, kamu harus tahu bahwa sikap, ucapan dan tindakan orang tua yang mungkin kita merasa bahwa seakan menuduh dan tidak percaya itu adalah rasa sayangnya untuk kita. Jadi, tidak ada orang tua yang berusaha menghancurkan hidup anaknya malah ingin mencari tahu benang merah dari permasalahan terjadi.”Frank meletakkan gelas di meja dan menuju ke pintu Apartemen sembari membuka gagang pintunya. Dia pun memerhatikan Alexa yang terdiam dan dapat terlihat bahwa sedang memikirkan ucapannya.“Aku pulang dulu. Kalau ada apa-apa, hubungi aku.”Alexa tetap tidak menjawab Frank yang berpamitan pulang. Pikira
Read more
98. Undangan Pernikahan Barnett Dengan Deana
“Kurang tahu, Bu. Itu sudah ada di meja sejak kita datang.”Alexa mengangguk sambil menghela napas panjang dan duduk di kursi secara perlahan. Ia membiarkan tas itu dan dibuka nanti setelah makan siang.Jemari dan mata fokus pada ribuan angka hingga fokus dibuyarkan oleh seorang pria berjas hitam setelah mengetuk pintu, membuka dan memanggil namanya.“Alexa, bisa ke ruangan saya sebentar.”“Baik, Pak.”Alexa terkejut ketika atasannya memanggil dan meminta ke ruangan. Pria yang baru saja memanggil bernama Santo Antonius dengan status Direktur Utama.Ia mengikuti langkah dan memasuki ruangannya lalu duduk di kursi setelah dipersilakan olehnya. Dia mengeluarkan tiga berkas tebal dengan map berwarna kuning bening lalu dibuka olehnya.“Saya memanggilmu ke sini karena mau menyampaikan informasi atas dana yang dibuat oleh perusahaan kemarin.”“Baik, Pak. Proyek kemarin kalau gak salah melakukan pengeboran minyak di dalam laut yang ada sekitar sini dengan alat yang canggih yang mereka punya,
Read more
99. Secarik Kertas Merah Muda
“Aku mau pulang tadi.”Alexa menjawab dengan sedikit gugup dan leher menegang sembari memalingkan pandangan ke arah jalanan.“Kirain mau bersembunyi karena ada Barnett.”“Gak!”Sontak, Frank menoleh sekilas ke arahnya dengan melebarkan bola mata dan menaikkan kedua alis. Dia pun tersenyum lebar ketika melihat Alexa yang berusaha menyembunyikan ekspresi malunya yang takut ketahuan hendak bersembunyi dari Barnett.Sepanjang perjalanan pulang ke Apartemen-nya hanya membisu dengan menarik dan mengembuskan napas perlahan. Mobil sport milik Frank berhenti di depan lobi. Dia memegang dan menggerakkan pundaknya perlahan lalu memberikan kode arah pintu masuk apartemen.Alexa menoleh ke pandangannya. “Ah sudah sampai ternyata. Terima kasih banyak.”“Sama-sama.”“Aku pulang dulu.”“Istirahat, ya. Jangan lupa ambil makanan di resepsionis di tas berwarna hitam.”Alexa keluar dari mobil sambil sedikit membungkukkan badan dan mengangguk pelan disertai dengan senyuman lebar. Ia memahami yang disampai
Read more
100. Pemeriksaan Kandungan
“Dia tidak menggangguku, tapi aku ….”“Kepikiran Barnett? Kapan kami kembali ke Jakarta?”“Iya. Kapan kamu kembali ke Jakarta?”“Aku kembali ke Jakarta setelah kamu melahirkan,” jawab Frank santai tanpa beban.Alexa reflek menoleh dengan mengangkat kedua pundak bahwa dia akan kembali ke Jakarta sampai melahirkan. Bagaimana bisa dia melakukan itu? Sedangkan, pekerjaan tidak bisa ditinggal? Apakah hidupnya sudah tidak berarti lagi sampai harus berkorban?“Kamu jangan khawatir, kerjaanku bisa diatasi dan sudah ada yang bertanggung jawab di sana.”“Kenapa?” tanya Alexa menunduk dengan memerhatikan jemari yang digenggam.“Apanya yang kenapa?”“Kenapa kamu mementingkan urusan orang lain dari pada kepentinganmu?” tanya Alexa lirih yang merasa tidak enak dengannya.Mobil Frank berhenti lalu dia melepas sabuk pengaman. Alexa mengalihkan pandangan ke arahnya dengan tatapan sendu, seakan ingin tahu jawabannya.“Pergi periksa dulu, aku menjawab setelah kamu periksa kandungan.”“Janji?”Frank meng
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status