Saat Nathan tiba di kediaman Keluarga Island, Nalan menyambutnya dengan hormat, bahkan kepada Elara yang berdiri kaku tanpa ekspresi, ia tetap bersikap hati-hati seolah menghadapi sosok yang berbahaya.Chelsea yang melihat sikap ayahnya hanya bisa mengerutkan kening. Ia tak mengerti bagaimana ayahnya, yang biasanya tegas dan sulit digoyahkan, bisa berubah segugup itu.“Silakan duduk, Tuan Nathan,” Nalan mempersilakan, bahkan mendorong kursi utama ke arah Nathan.Nathan ingin menolak, tapi Nalan sudah mengambil tempat di sisi kursi itu. Akhirnya Nathan hanya menghela napas dan duduk, sementara Elara berdiri tenang di belakangnya, seperti bayangan tanpa nyawa.“Ada urusan apa hingga Kepala Keluarga Island memanggilku?” tanya Nathan.Nalan melirik Chelsea. “Chelsea, keluar dulu.”“Ayah, kenapa? Memangnya ada yang tidak boleh kudengar?” Chelsea merengut, jelas tidak menerima.“Keluar!” Suara Nalan turun dingin.Chelsea menghela napas dan pergi. Begitu pintu menutup, Nalan melambaikan tang
Terakhir Diperbarui : 2025-12-16 Baca selengkapnya