All Chapters of Dekapan Hangat Mafia Psikopat: Chapter 51 - Chapter 60
85 Chapters
cemburu
“Apa maksud perkataanmu?” tanya Alex.“Kau sungguh tak mengerti atau masih perlu aku perjelas lagi?” Kiara berbicara dengan lantang dan penuh emosi.Alex menghela nafas berusaha bersabar, ia berpikir mungkin saja Kiara lagi bad mood karena tamu bulanannya.“Apakah kau lagi datang bulan? Kenapa kau jadi marah-marah tak jelas?”“Aku sedang tidak datang bulan, aku hanya tidak percaya bahwa kau bisa tak se-peka itu untuk memahami masalah ini!”“Masalah apa? Kalau tentang ke tidak sukaanku pada Gilang, tentu saja aku tidak suka dan aku cemburu melihat kekasihku berdekatan dengan pria lain,” beber Alex yang semakin membuat Kiara mengetatkan rahangnya.“Hanya kau begitu, yang mempunyai hak untuk marah dan cemburu? Lantas tadi itu apa? Kau bahkan memegang payudara wanita lain di depan mataku!”Alex ternganga mendengar penuturan Kiara. Setelah mengetahui kalau Kekasihnya marah dan cemburu tak jelas gara-gara Bian, si perempuan jadi-jadian membuatnya tertawa terbahak-bahak hingga menitikkan air
Read more
menyususn rencana
“Kau ... apa yang terjadi?” tanya Arshaka, ia begitu terkejut melihat penampilan Alex yang jauh dari kata rapi. Dan hal itu bukan seperti Alex yang selalu menjaga kerapian dan profesionalitasnya di depan publik.Bagaimana tidak, Alex tiba-tiba datang dengan pakaian yang hanya terkancing bagian bawahnya saja hingga otot perut dan dadanya terekspos sempurna. Dengan rambutnya yang acak-acakan serta bibirnya yang sedikit membengkak juga lehernya yang dihiasi beberapa kissmark semakin menambah kesan bahwa ia telah mengalami pelecehan atau kekasihnya sangat brutal saat bercinta.Terlihat konyol, datang dalam keadaan seperti itu. Arshaka pasti akan mengerti jika ia memberikan kabar akan menghabiskan waktu bersama kekasihnya, dan ia tak akan terlihat memalukan saat ini.Beruntung kondisi kantor sudah dalam kondisi sepi karena sudah sejam yang lalu jam kerja telah berakhir, kalau tidak, entah bagaimana Alex akan menyembunyikan mukanya di hadapan karyawan yang lain.“Maaf, aku ... “ Suara Alex
Read more
silsilah Azalea
“Itu ... “ Alex berkata tapi ragu.“Cepat katakan gagasan apa yang kau punya?!” Jacob bertanya dengan tak sabar.“Aku berpikir untuk melakukan pendekatan padanya, buat agar ia percaya dan mau membantu kita secara sukarela,” ungkap Alex.“Entahlah, aku tak yakin kalau Bian pada akhirnya akan mau membantu kita. Karena ia begitu membenciku perihal Amara, bahkan sekarang, ia telah kita ubah sedemikian rupa,” ucap Arshaka.“Aku tahu kalau Bian sangat membenci kita, dan tidak menutup kemungkinan kalau sikapnya seperti jinak-jinak merpati. Menunggu waktu hingga kita lengah kemudian melancarkan aksi balas dendamnya,” timpal Alex.“Lalu apa rencanamu selanjutnya untuk meluluhkan si Bian itu?” tanya Jacob.“Aku harus mencari sisi kelemahan Bian secepatnya dan menggunakan hal itu untuk meluluhkannya!”“Baik, akan aku serahkan padamu. Tapi ingat, kau harus segera menemukan sisi kelemahannya dan segera menundukkannya karena hari jadi perusahaan tinggal beberapa minggu lagi,” ucap Arshaka yang di a
Read more
rencana meluluhkan Bian
Alex turun dari mobil sport miliknya yang ia kendarai sendiri tanpa membawa sopir. Ia melangkah dengan pasti ke arah ruangan di mana Bian berada.“Tuan Alex,” sapa para pengawalnya serentak.Alex hanya mengangguk. “Apakah kalian sudah melakukan hal yang tadi aku suruh?” Tanya Alex.“Sudah, Tuan. Lalu, apakah ada perintah lagi yang bisa kami lakukan?”“Tidak, lanjutkan berjaga!” Titah Alex, ia kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar Bian yang di depan pintunya berdiri dua orang penjaga.Mereka pun menyapa Alex yang hanya ditanggapi dengan anggukan. Ia lantas menyuruh salah satu penjaga untuk membuka pintu kamar Bian yang selalu dikunci dari luar.Terlihat Bian tengah bersandar sambil membaca sebuah buku. Masih fokus dengan buku di tangannya dan atensinya tak teralihkan sama sekali meski ada seseorang yang masuk ke kamarnya.Bian yang menyadari dirinya tak mempunyai privasi di tempat ini sekarang merasa terbiasa akan kedatangan para pelayan maupun penjaga yang keluar masuk memanta
Read more
Bertemu sang kakek
Alex menemani Bian sampai akhirnya tertidur, menyelimuti tubuhnya lantas beranjak pergi. Ia harus kembali ke Apartemen miliknya di mana Kiara tengah menanti kepulangannya.Apalagi Bian sudah aman, ada banyak penjaga yang bertugas menjaganya, jadi Alex bisa tenang.Alex memasuki Apartemennya ketika menjelang tengah malam, terasa sepi tanpa ada tanda-tanda Kiara masih terjaga. Ia lantas menuju kamar dan melihat Kiara sudah tertidur pulas.Alex mendekati Kiara, menatapnya lama lalu menyelimuti tubuhnya hingga sebatas dada. Membelai kepalanya kemudian mengecup dahinya pelan, seringan kapas.Alex melangkah menuju kamar mandi, sepertinya ia perlu menenangkan pikirannya yang sedang bergejolak. Seharusnya ia lebih konsisten, melakukan misi dengan ideologi tanpa melibatkan perasaan.Alex sekarang baru menyadari, kenapa Barma sampai melakukan semua hal itu karena cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Begitu hebatnya pengaruh seorang Azalea hingga membuat Barma begitu tergila-gila sehingga tak
Read more
kunjungan yang tak disangka
“Kau ... putra Azalea?” gumam Jordan lirih.Arshaka melangkah mendekati Jordan yang telah beranjak dari duduknya karena terkejut. Kedua tangannya yang ia masukkan ke dalam kantong celana membuatnya semakin terlihat angkuh dan arogan.Jordan tak pernah menyangka bahwa laki-laki di hadapannya yang merupakan penguasa terkuat seantero negeri adalah anak dari keponakannya yang telah lama memisahkan diri. Lagi pula, Azalea bukan lagi anggota keluarga Orwell Moses lagi sejak ia memilih menikah dengan lelaki pilihannya itu.“Ya, aku putranya. Dan aku sengaja datang kemari untuk menyapamu Kakek. Ah, bukan, aku bukanlah bagian dari keluarga Orwell karena darahku merupakan keturunan dari keluarga Bauer,” ucap Arshaka tersenyum miring.“Dan aku mempunyai sesuatu yang penting untuk kubicarakan denganmu, dan aku harap kau bersedia duduk bersamaku berbincang santai sambil membahas kejadian tepat di malam pesta ulang tahun di mana Tua Bangka Gabriel berulang tahun,” lanjut Arshaka.Arshaka melirik A
Read more
kematian
Gabriel memegang dadanya yang terasa nyeri, ia tak pernah menyangka bahwa salah satu keturunannya akan mampu menjadi penguasa yang paling disegani.Meskipun lelaki di depannya tak memiliki darah bangsawan dan hanya keturunan orang biasa, nyatanya, ia mampu membuktikan kehebatan dirinya.Sejak kematian Arden, putra kesayangannya, Gabriel menutup diri dan lebih memilih bekerja dari kediamannya dan hanya sesekali datang ke kantor jika ada urusan mendesak. Orang seperti dirinya bukannya tidak tahu siapa pembunuhnya, akan tetapi, ia sudah kehilangan satu putra dan ia tak ingin kehilangan satu-satunya putra yang tersisa. Meskipun Jordan sama sekali tak bisa diandalkan dan ia adalah si pembunuh.Rasa kehilangan dan kekecewaan yang Gabriel rasakan membuatnya terpuruk dan membenci dirinya sendiri, itulah mengapa seseorang yang begitu peduli akan kesehatan secara mendadak kehilangan semangat hidup dan sakit-sakitan.Meskipun begitu, nyawanya masih belum jua diambil oleh Yang Maha Kuasa. Seakan
Read more
harapan
“Alana, sepertinya keinginan kita hanya akan menjadi angan-angan belaka. Aku bertemu dengan kakekku hari ini dan ia telah meninggal. Dan sepertinya tampuk kepemimpinan harus aku ambil alih agar tak terjadi kekacauan lebih lanjut,” ucap Arshaka, menatap netra Alana dalam.“Kau masih memiliki keluarga? Kenapa aku tak tahu tentang masalah ini?” Alana bertanya dengan serius. Ia tak ingin beranggapan bahwa suaminya sengaja menyembunyikan hal itu padanya.“Aku juga baru tahu akan silsilah keluargaku. Sebelumnya, kedua orang tuaku tak pernah mengungkit hal ini karena ada masalah yang cukup rumit. Itulah mengapa aku sama sekali tidak mengetahuinya,” terang Arshaka.Alana termenung, berpikir tentang keluarga Arshaka yang telah meninggal. Padahal mereka baru saja bertemu meskipun hanya sebentar dan langsung terpisahkan lagi.“Lantas, apa yang kau rasakan? Apakah kau merasa sedih karena tak mengetahui keberadaan mereka sejak dulu?”“Aku tidak tahu apa yang tengah aku rasakan saat ini, yang jela
Read more
menguak fakta
“Apa yang sedang kau lakukan?”Bian yang sedang duduk termenung di depan meja rias terkejut dengan kehadiran Alex yang tiba-tiba sudah berada di belakangnya, ia lantas membalikkan tubuhnya menghadap Alex.“Tidak ada,” tukasnya singkat.Tubuh jangkung Alex, tampangnya yang tampan ditambah dengan penampilannya yang saat ini tengah berpakaian kasual membuatnya terlihat jauh lebih tampan dan menarik dari pada hari-hari biasanya yang selalu berpakaian formal.“Lalu, apa yang tengah kau pikirkan hingga berkali-kali aku memanggil namamu, kau sama sekali tak merespons?” Alex menatap Bian yang tengah menatap ke arah lain.“Tidak ada,” sahut Bian.Lagi-lagi menjawab dengan singkat, hingga Alex merasa keheranan akan sikap Bian yang seakan menjaga jarak.“Hari ini aku libur, kalau kau sedang jenuh aku bisa membawamu kemanapun kau mau,” tawar Alex seraya tersenyum.Namun Bian malah menatap Alex dengan ekspresi yang tak mampu Alex artikan.“Bukankah kau memiliki kekasih? Kenapa tak kau ajak saja k
Read more
Reaksi tak terduga
“Berhati-hatilah, karena yang kita hadapi adalah seorang psikopat gila yang tergila-gila padamu, Azalea!” ujar Alex seraya mengelus pipi Bian lembut.Bian terpaku menatap Alex yang kedua tangannya kini telah membungkus wajahnya.“Sekarang kau sudah tahu, bahwa segala yang terjadi merupakan rencana dari Barma. Dan kau merupakan salah satu bidak catur yang sengaja dijadikan musuh untuk menghancurkan Arshaka, obsesinya terhadap Nyonya Azalea benar-benar di luar Nalar,” ungkap Alex dan Bian hanya bisa diam mencerna semua perkataan yang disampaikan oleh Alex.“Sesungguhnya aku tak ingin menempatkan dirimu dalam bahaya, akan tetapi, kami sudah tidak mempunyai cara lain untuk memancing Barma keluar dari sarangnya. Jadi, aku berharap kau mau bekerja sama dengan kami meskipun aku tahu resiko yang akan kau tanggung amatlah besar.”Alex menghela nafas berat lalu melanjutkan ucapannya, “Tapi kau jangan khawatir, akan aku usahakan melindungimu dengan penjagaan yang sangat ketat agar Barma tak bisa
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status