All Chapters of Disakiti Suami, Dicintai Bos Bucin: Chapter 31 - Chapter 40
69 Chapters
31. Sepatu Bayi Perempuan
"Maafkan istri saya yang tidak bisa memenuhi janjinya Bos, saya harap Bos mengerti dengan keadaannya yang saat ini tengah menggandung?" mohon Adam kepada Alex, Alex kembali diam sungguh ia merasa sangat kehilangan."Aku mengerti!" ucap Alex setelah beberapa saat."Kalau begitu saya ijin pamit Bos!" ucap Adam yang dijawab Alex dengan anggukan.Sepeninggal Adam, pikiran Alex terus tertuju kepada Gina. Ia yakin anak yang dikandung oleh Gina adalah anaknya. Namun untuk memastikan hal tersebut ia harus menunggu waktu yang tepat untuk bisa bertemu dengan Gina.Drrrttt... drrrttt..."Hallo..." Alex mengangkat telepon yang masuk ke handphonenya."Tidak ada tanda-tanda laki-laki itu kemari, apa aku harus menghentikan pengintaian?" tanya seseorang di sebrang telepon tersebut."Kai awasi saja terus! jangan pergi dari sana!" ucap Alex penuh penekanan kepada anak buahnya."Oke oke..." telepon kembali terputus.****Kabar kehamilan Gina telah sampai ke teli
Read more
32. Kau Melakukannya Hanya Denganku
Mata Alex dan Diana tak berkedip tatkala melihat penampilan Gina yang menggunakan baju daster bermotif batik selutut, dengan rambut yang sedikit acak-acakan. "Nyonya," sapanya duduk di hadapan Diana."Saya spechles loh ngeliat kamu," ucap Diana jujur, karena baru pertama kali ini dia melihat penampilan Gina seperti itu, sementara itu Alex yang duduk di samping Diana, memandang Gina sembari melamun. Ingin rasanya ia mengobrol dan menghabiskan waktu berdua dengan wanita tersebut."Oh iya ini Gin, saya belikan ini untuk kamu!" ucap Diana menarik barang belanjaannya."Ibu kok repot-repot segala sih!" ungkap Gina merasa tidak enak."Enggak sama sekali ko Gin, kami turut bahagia mendengar berita tentang kehamilan kamu.Anggap ini sebagai ucapan terima kasih kami karena kamu sudah bersedia menjadi koki di rumah kami, Iya kan Lex?" tanya Diana mencolek Alex."Iya," ucap Alex memandang sendu ke arah wanita yang ia cintai tersebut.Gina tersenyum, "Sama-sama Nyah,
Read more
33. Minta Jatah
"Sayang... aku minta jatah," bisik Adam di telinga Gina. Gina berbalik menghadap lelaki tersebut. "Malam esok saja ya Mas, aku capek!" ucap Gina lirih. "Kamu juga menolak tadi malam!" ucap Adam protes, "Hanya sebentar saja Gina, layani suamimu ini!" tambahnya lagi. Akhirnya dengan sangat terpaksa Gina melayani Adam, dan seperti biasa tanpa pemanasan lelaki melampiaskan nafsunya kepada Gina hingga wanita itu tidak merasakan kenikmatan sama sekali, Adam tak memperdulikan Gina yang tidak pernah mencapai puncak ketika bercinta dengannya. Setelah selesai Adam terlelap, kini Gina hanya bisa menghela nafas, sebenarnya gairahnya mulai terpancing, namun karena Adam hanya mementingkan dirinya sendiri. Akhirnya nafsu itupun harus ditahannya karena Adam lebih dulu mencapai klimaks.3 bulan kemudian...Seseorang yang menggunakan hoody hitam, memakai kaca mata dan juga masker terus saja menatap kearah sebrang jalan, dimana seorang wanita hamil tengah duduk sambil menggoreng jaja
Read more
34. Merindu
"Di mana suamimu sekarang?" tanya Alex menatap Gina lekat ketika keduanya sudah berada di dalam mobil."Bukankah dia bekerja di tempat kamu Mas?" Gina bertanya balik."Dua hari ini dia tidak masuk bekerja di gudang!" Alex memberitahu Gina bahwa suaminya itu tidak ada di tempatnya."Tapi dia mengatakan bahwa...""Dia membohongimu Gina," bentak Alex membuat Gina terdiam seketika, matanya mulai berembun kemudian butiran bening keluar dari manik hitam tersebut. Selain terkejut dengan suara tinggi Alex yang membentaknya, ia juga merasa sangatlah bodoh sebab kembali dibohongi oleh sang suami."Maaf jika aku kasar, aku hanya ingin matamu terbuka untuk melihat semuanya!" Alex meraih tangan Gina, namun wanita yang tengah berbadan dua tersebut menepisnya. Pandangannya pun beralih ke jendela, menatap keadaan di luar yang tengah dilanda gerimis. Alex menepikan mobilnya dan berhenti di tempat yang jauh dari keramaian. Gina masih terdiam, sementara air matanya masih saja menet
Read more
35. Berpura-pura
"Aku mau pulang dulu Ke, nanti kalau telat pulang Gina bisa-bisa curiga," ucap Adam kepada sang kekasih."Tapi aku masih kangen sama kamu!" ucap Ike bergelayut manja di lengan Adam, seakan ia benar-benar memerlukan Adam, padahal dalam hatinya, ia hanya menginginkan uang dari lelaki tersebut, meski tidak banyak tapi cukup untuk keperluannya sehari-hari. Sedangkan untuk biaya lainnya, bisa ia dapatkan dari lelaki lainnya, karena Ike berhubungan dengan banyak pria."Minta uang buat beli bakso dong Mas!" rayu Ike kepadanya."Mas lagi kere sayang, cuma ada uang buat beli rokok ini!" jawab Adam tak enak. Ike mengerucutkan bibirnya, seolah sedang merajuk karena tidak diberi uang oleh Adam. Adam mencubit gemas pipi Ike gemas, karena tidak tega dengan wanita seksi tersebut, iapun mengalah diserahkannya uang terakhir yang ia punyai kepada Ike, wanita itu tersenyum sumringah saat menerima selembar uang bernominal 50 ribu rupiah tersebut, kemudian dikecupnya pipi Adam."Terima k
Read more
36. Digerebek Warga
"Lelaki itu sudah pulang tadi sore Bos!" lapor seseorang lewat sambungan telepon kepada Alex."Cari waktu yang tepat untuk mempermalukannya!" titah Alex pada orang suruhannya tersebut."Baik Bos!" sahut orang tersebut."Kau harus membayar atas semua yang telah kau lakukan kepada Gina, Adam!" janji Alex pada dirinya sendiri, karena rasa cintanya kepasa Gina ia menjadi terobsesi untuk menghancurkan Adam, karena Adam lah Gina mengalami hari-hari sulit, padahal wanita yang ia cintai tersebut sedang berbadan dua. Gina pasti sangatlah kelelahan bekerja seperti itu. Dan jika rencananya ini berhas ia akan menjadikan Gina istrinya.Sebelum pergi ke Jerman Alex memang sudah menyuruh seseorang untuk mengawasi Adam, ia mengetahui semua perilaku Adam di luaran sana, namun ia salah, karena Gina tidak serta merta ia awasi. Jadi ia tidak mengetahui bagaimana nasip Gina ketika ia tinggalkan.****Dua hari kemudian...Seseorang datang ke tempat Gina berjualan,"G
Read more
37. Menghilang
"Bagaimana?" tanya Alex kepada seseorang yang di teleponnya tersebut."Wanita itu sepertinya sudah pulang Bos, tadi dia datang bersama temannya, dan temannya juga tidak ada!""Kenapa tidak kamu awasi" tanya Alex emosi."Maaf Bos tadi kami disuruh warna mencari penghulu.""Mereka di nikahkan?" tanya Alex tak menduga."Iya Bos!" jawab orang itu."Baguslah!" Alex tersenyum mengeringai, karena rencananya berhasil, tunggu selangkah lagi maka Gina akan menjadi miliknya.****Gina menghirup oksigen dalam-dalam memenuhi rongga paru-parunya, udara dan suasana di pedesaan memanglah sangat menenangkan.Dua hari yang lalu, setelah mengetahui dan melihat sendiri kelakuan suaminya, ia yang di temani Anti menjelaskan semuanya pada Maria. Meski sangatlah terkejut dengan semua cerita yang disampaikan putrinya dan juga Anti, Maria cukup bijaksana, mendukung semua keputusan sang putri untuk pergi dari kehidupan rumah tangganya yang begitu pahit.Berbekal ua
Read more
38. Pergi Dan Menjalani Hidup Baru
Adam yang baru datang dicecar pertanyaan oleh Anti yang langsung terpancing emosinya ketika melihat lelaki tersebut. Adam hanya diam, tak menggubris ia mencoba masuk ke rumah Anti namun dihalangi oleh Anti,"Bang! Abang!" teriak Anti kepada suaminya yang berada di dalam rumah dan tak lama kemudian keluar."Dia mau masuk ke rumah kita Bang!" ucap Anti."Rumah kalian apa?" tanya Adam yang mencoba menerobos masuk namun di halangi oleh Anti dan suaminya."Rumah ini sudah di jual Gina kepada kami, dia sudah tidak tinggal disini lagi!" ucap Anti."Tidak mungkin!" ucap Adam, dengan sekuat tenaga ia menerobos keduanya dan ketika berhasil ia masuk dan dikejar oleh Anti dan suaminya. Sementara itu Ike wanita yang dibawa Adam hanya menundukkan kepalanya karena malu. Mereka berdua diusir dari kontrakan tersebut dan Adam membawanya ke rumah Gina, untuk menginap sementara disana beberapa saat namun rumah yang mereka datangi menjadi warung makan. Entah kemana lagi ia akan
Read more
39. Lembaran Baru
"Selamat pagi cantik!" ucap Satria kepada Gina yang tengah mencuci sayur di bawah kran air.Gina menoleh, kemudian tersenyum."Selamat pagi Pak, Bapak datang pagi sekali hari ini." tegur Gina meneruskan pekerjaannya."Begitukah?" tanyanya tak percaya, padahal yang dikatakan oleh Gina benar, ia sengaja datang lebih pagi untuk bisa melihat Gina lebih lama.Perusahan teh yang baru buka dua tahun belakangan itu, berkembang pesat dan cepat, untuk mengapresiasi para karyawannya maka setiap makan siang perusahaan tersebut memberikan jatah makan siang untuk ratusan karyawan di perusahaan tersebut termasuk para pemetik teh. Dan semenjak itulah Gina bekerja di tempat tersebut. Sebelum itu, semenjak hamil Gina membuka warung kecil di depan rumah yang ia tempati untuk berjualan gorengan, karena banyak yang menyarankan dan menyuruhnya untuk berjualan nasi karena biasanya para pemetik teh malas pulang ke rumah, mereka membeli nasi bungkus di tempat Gina. Selain karena harga y
Read more
40.Lenyap Ditelan Bumi
Tok... tok...Gina mengetuk pintu kantor, dimana bos mereka dan juga tamu perusahaan sedang berbincang,"Permisi..." ucapnya masuk sembari membawa nampan berisi minuman dan juga camilan untuk tamu mereka.Tamu perusahaan tersebut ada dua orang, seorang laki-laki dan juga perempuan muda, cantik dan entah mengapa Gina merasa pernah melihat perempuan tersebut entah dimana.Di letakkannya minuman dan kue kering tersebut di atas meja, kemudian ia pun kembali ke tempatnya bekerja."Tehnya segar, apa ini termasuk produksi di perusahaan ini?" tanya wanita cantik tersebut."Iya Nona Laura. Selain memproduksi teh hitam kita juga memproduksi teh hijau." ucap Ganjar pimpinan bidang produksi tersebut.Pembicaraan tentang perusahaan itu berlangsung cukup lama hingga tiba waktu makan siang. Laura pun diajak untuk makan siang di tempat tersebut oleh Ganjar dan juga Satria."Menu makan siang di tempat ini pun tidak pernah ada perbedaan antara kami dengan pemetik
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status