Langkah Lizbeth terdengar perlahan menjauh, meninggalkan Lucien sendirian di ruang kerja dengan pencahayaan yang redup. Lampu meja di hadapannya memancarkan cahaya kuning lembut, memantulkan bayangan dirinya di dinding.Ia tidak menahan Lizbeth untuk tetap disisinya, ia juga tidak ingin membuat Lizbeth merasa tertekan.Lucien memutar kursi, membelakangi meja, lalu menatap ke luar jendela. Langit mulai memerah. Namun, pikirannya bukan di sini—melainkan pada London, orang tuanya, adiknya, neneknya juga pada Lucas, dan pada segala kemungkinan yang mengintai.Bunyi ketukan pelan di pintu memecah lamunannya. Kilian masuk, wajahnya seperti biasa datar, namun matanya menyimpan sedikit kekhawatiran.“Jason, apakah dia sudah menghubungi Anda?” tanya Kilian. “Ya,” jawab Lucien sambil menatapnya sekilas. “Kau juga sudah memastikan Lucas di pesawat?” Kilian mengangguk. “Dia terbang sendirian. Tidak ada orang kepercayaannya yang ikut. Tapi, aku tidak bisa menaruh kecurigaan padanya. Saat terjad
Last Updated : 2025-08-08 Read more