Ya, Ardi menegurku di depan semua orang.Dan hanya karena satu kalimat darinya, aku langsung dikeluarkan sementara dari tim anestesi hari ini.Begitu operasi selesai, di saat masih ada beberapa orang yang belum keluar dari ruang sterilisasi, Dokter Dharma mengajakku bicara dengan Dokter Ardi."Mohon maaf Dokter Ardi atas kekacauan tadi," ucap Dokter Dharma dengan nada sopan, lalu melirik ke arahku sekilas dan berkata, "Anak baru, wajar saja masih belum pandai. Mohon pengertiannya."Setelah kalimat itu luar, semua mata tertuju padaku, rasanya aku seperti topeng monyet yang sedang tampil, canggung dan tidak tahu harus melakukan apa.Dokter Ardi yang sedang membersihkan tangannya tidak langsung menjawab. Namun, beberapa detik kemudian, dia berkata dengan datar, "Ruang operasi itu medan tempur, setiap detiknya sangat krusial.""Dengar tidak?" Tiba-tiba nada Dokter Dharma meninggi, menatapku tajam, lalu berkata, "Jangan mentang-mentang pernah membantu Pak Roni, kamu jadi merasa hebat. Kalau
Read more