LOGINSejak awal, pernikahanku dan Ardi Wijaya memang dirahasiakan. Tiga tahun kami menikah secara diam-diam, aku bagaikan istri gelapnya saja. Di mata orang lain, dia itu dokter bedah terbaik di Mogowa. Dia dihormati dan disanjung banyak orang. Dia cuek dan sombong, juga tidak memedulikan orang lain. Sedangkan aku ini hanyalah seorang dokter magang anestesi biasa yang tidak berarti apa-apa baginya. Setiap malam, aku berdiri di balkon yang dingin sendirian menunggu dia pulang. Aku mengira kalau aku berusaha lebih keras dan belajar bersikap lebih lembut, suatu saat nanti dia akan tergugah melihatnya. Akan tetapi, kenyataan yang aku terima, bagaikan sebuah tamparan keras bagiku. Aku bertanya padanya dengan suara memeras sambil memohon dan menarik ujung bajunya, "Bisakah kamu tidak pergi mencari wanita itu lagi?" Dia tertawa ringan dan mencerca, "Ini hanya kawin kontrak saja. Apa kamu ketagihan berakting jadi Nyonya Wijaya?" ... Hari demi hari, aku menyaksikan bagaimana dia memperlakukan wanita itu dengan lembut. Aku tidak ingin bertengkar dengannya, juga tidak ingin mempermasalahkan apa pun yang dia lakukan. Aku meninggalkan selembar surat perceraian dan pergi. Hari itu, Kota Nowa diguyur hujan lebat. Di tengah hujan, Ardi sang dokter bedah yang tersohor itu berlutut. Dengan mata merah sembap, dia memohon untuk rujuk, "Istriku, kita tak usah bercerai, ya?" Bagiku, tetesan air matanya sudah tidak berarti sama sekali. Aku tersenyum tipis, "Jangan-jangan Dokter Ardi juga berwatak dramatis? Maaf, aku tak ada waktu buat menemanimu bermain sandiwara. Masa berlaku kontrak kita sudah habis. Kalau ingin mengejarku, silakan antre dulu."
View MoreNamun, sebelum kata-kata Jesslyn selesai, Ardi yang ada di sampingku sudah mengerutkan kening sambil terbatuk ringan.Ardi bahkan tidak berbicara sepatah kata pun, tetapi Jesslyn langsung mengubah nada bicaranya. Jesslyn bahkan berinisiatif menjawab pertanyaanku sebelumnya, "Aku tidak tahu siapa yang meneleponnya, tapi aku melihat dia menjawab telepon. Setelah itu dia langsung membawa barang-barangnya pergi ke bandara. Sekarang ponselnya mati, aku juga sama sekali tidak bisa menghubunginya."Jawaban ini adalah jawaban yang tidak berguna.Jesslyn hanya melihat Rena menerima telepon, tetapi tidak tahu siapa yang menelepon.Namun, jawaban ini juga tidak sepenuhnya tidak berguna. Karena aku bisa dengan cepat menangkap satu informasi kunci darinya. "Rena pergi dari sini sebelum kami datang, jadi telepon yang dia terima juga datang belum lama ini, 'kan?""Ya. Dia langsung pergi setelah menerima telepon," jawab Jesslyn dengan jujur.Aku langsung memiliki dugaan di dalam hatiku.Rena saat ini
Ekspresi Ardi tetap seperti biasa, tampak lembut dan sopan. "Kenapa? Apa Ibu ingin membantu Rena menyembunyikan kebenarannya?"Sepertinya Ardi juga memahami bahwa Nyonya Lina sengaja menyembunyikan kebenaran.Namun, Ardi tidak secara langsung membongkarnya, melainkan menggunakan cara yang lembut untuk memaksa Nyonya Lina menyetujui.Ekspresi Nyonya Lina menjadi makin serius. Aku bisa merasakan bahwa dia sedang mengalami pergulatan batin yang sangat hebat. Di dahinya kembali muncul butir-butir keringat halus. Bibirnya terbuka dan tertutup berulang kali sebelum akhirnya dia mengangguk. "Baiklah, kalau begitu kalian pergilah. Tanyakan dengan jelas padanya. Aku juga ingin tahu apa yang anak nakal itu katakan pada Hasan, sampai membuat Hasan menjadi seperti ini."Aku hampir bergerak dalam sekejap, langsung menarik Ardi berlari keluar. "Ayo kita cepat pergi."Aku sudah tidak sabar. Aku ingin sekali bertemu dengan Rena, ingin mengetahui jawabannya."Raisa, pelan-pelan saja. Kamu sedang mengan
Hasan mencelakai putri Nyonya Lina?Saat mendengar kalimat ini, hatiku sedikit bergetar. Aku sangat ingin bertanya pada Nyonya Lina apakah putri yang dimaksud dalam kalimatnya ini adalah Rena atau aku.Namun, aku tidak bisa bertanya, karena saat aku dan Ardi melangkah masuk, wajah Hasan menunjukkan ekspresi ketakutan.Dia langsung menarik tangannya sendiri, lalu segera menutupi kepalanya. Seluruh tubuhnya bergetar ketika dia berkata, "Jangan ... jangan mendekat! Aku tahu aku salah. Kalian ... kalian jangan bunuh aku! Jangan bunuh aku!""Tidak ada yang ingin membunuhmu. Ayah, lihat kami. Kami semua adalah keluargamu." Aku sangat ingin membuat Hasan kembali tenang, jadi aku melangkah maju untuk memegang tangannya, berusaha untuk menghiburnya.Namun, usaha ini sama sekali tidak berhasil. Sebaliknya, Hasan menjadi makin takut dan panik. Dia seperti terbakar oleh tanganku, langsung melepaskan tanganku dengan cepat. Tubuhnya meringkuk ke sudut saat dia berujar, "Tidak, tidak, jangan ... jang
Begitu melihat telepon masuk dari Nyonya Lina, suasana hatiku yang baik malam ini langsung hancur.Namun, ketika mendengar Nyonya Lina mengatakan Hasan mengalami masalah, aku tidak bisa menahan diri untuk ikut merasa gugup. "Apa yang terjadi pada Ayah?"Aku selama ini berharap Hasan akan segera pulih, karena ada pertanyaan penting yang ingin aku tanyakan padanya. Hanya saja, meskipun dia sudah sadar, dia tidak mengenaliku lagi. Akhir-akhir ini kondisi mentalnya juga tidak terlalu baik. Jadi, aku hanya bisa menyerah untuk sementara ini.Namun, sekarang Nyonya Lina mengatakan ada masalah dengan Hasan, jadi aku mulai panik.Tidak boleh ada masalah dengan Hasan. Misteri di dalam hatiku masih belum terpecahkan.Di seberangku, Ardi mengulurkan tangan untuk memegang tanganku yang sedikit bergetar karena tegang dan khawatir. Sementara itu, tangan Ardi lainnya mengambil telepon dari tanganku, lalu nada bicaranya terdengar lembut sekaligus mantap, "Ada apa?"Entah apa yang dikatakan Nyonya Lina






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ratings
reviewsMore