Randy sudah tak terkendali, dia meraih daguku dan memutarnya, kemudian menciumku."Enggak... jangan digali lagi..."Aku juga tak tahu apa yang terjadi denganku, meskipun aku bisa melawan saat payudaraku dicengkeram, bokongku dipijat, tapi entah kenapa, begitu dicium oleh Randy, tubuhku langsung terbakar.Bukan hanya tak punya tenaga untuk melawan, malah aku dengan rakus mencium Randy dengan berciuman lidah, rasanya ingin menghisap seluruh lidahnya."Yessy, aku pasti akan membuatmu puas luar biasa!"Randy terengah-engah dan melepaskan mulutnya, sambil menjilat leherku dari belakang, lalu memasukkan dua jarinya ke dalam mulutku dan mulai mengaduknya."Ugh..."Benar-benar tak bisa di percaya, meskipun dia begitu kasar mempermainkan bibirku, aku sama sekali tidak merasa tidak nyaman. Sebaliknya, aku dengan sengaja mengangkat leherku, menjulurkan lidahku, menggigit jarinya, dan saling melilitkan lidah, membiarkan air liur mengalir dari sudut mulutku hingga ke dagu, menetes di dadaku.Sudah
Read more