Luna beranjak dari ruang tamu, menyiapkan makan malam, setelahnya Amina, Imran, Mora dan Luna menikmati makan malam.“Luna, bagaimana kabar ibumu?” tanya Amina.“Ibuku kesehatannya menurun Bu, harus kontrol rutin ke Dokter,” jawab Luna.“Terus siapa yang menanggung semua itu, apa Imran lagi?”Luna terdiam, begitu dalam batinnya menjerit, begitu sulitkah saat ini menjadi seorang istri dan menantu yang tidak bekerja.“Luna masih punya tabungan, Luna tidak akan merepotkan Mas Imran dengan biaya pengobatan ibu Saida,” jawab Luna.“Bagus, jadi istri jangan seperti parasit, hanya numpang hidup bekerjalah,” tuntut Amina.“Sudahlah Bu, kita bahas yang lain saja, bagaimana keadaan rumah dan kebun di kampung, apa yang akan ibu taman di kebun?” tanya Imran.“Tahun kemarin ibu tanam cebe tapi gagal, banyak cabe yang terkena hama, kali ini ibu mau tanam singkong saja,” jawab Amina.“Mudah-mudah berhasil, besok aku akan berikan uangnya,” jawab Imran.Setelah makan malam usai, Luna dan Imran masuk
Terakhir Diperbarui : 2025-08-21 Baca selengkapnya