Semua Bab MASTER ALKEMIS: Bab 241 - Bab 250

Melihat pisau es yang semakin dekat, keyakinan Han Dang yang semula percaya bahwa itu hanyalah ilusi perlahan mulai goyah. Saat ia merasakan hawa dingin yang menusuk, ekspresinya pun sedikit berubah. Dan ketika bilah es itu tinggal setengah depa dari dahinya, ia akhirnya tak bisa menahan diri dan segera memiringkan tubuhnya untuk menghindar.“Puk!” Pisau es itu menancap tepat ke tubuh seekor ikan yang sedang berenang. Ikan itu menggeliat sebentar, lalu tubuhnya mengapung, memercikkan setetes darah merah di permukaan air.“Kau tadi bilang ini hanya ilusi, bukan? Lalu kenapa kau takut pada akhirnya?” Ujar Qin Fan dengan senyum mengejek di wajahnya, sengaja memprovokasi Han Dang agar kehilangan ketenangannya.Melirik ikan yang benar-benar mati itu, Han Dang akhirnya yakin bahwa ini bukan ilusi. Wajahnya kembali menjadi bengis dan dingin. “Aku tidak tahu bagaimana caramu mengubah air menjadi es, tapi kau cuma seorang ahli bela diri bawaan (Xiantian Wushi)! Den

Teratai Emas Penciptaan berdiri megah di tengah danau, memancarkan cahaya keemasan yang hampir menyilaukan mata. Qin Fan melangkah di atas kelopak raksasa itu, merasakan betapa keras dan kokohnya bunga surgawi ini. Meskipun tubuhnya menekan ke bawah, kelopak itu sama sekali tidak bergeming, seolah seluruh kekuatan dunia menopangnya. Dari balik kabut putih tipis yang menyelimuti teratai itu, ia dapat melihat putik keemasannya — sembilan lubang kecil di atasnya, masing-masing berisi sebutir biji teratai bening dan berkilau. Sembilan biji, masing-masing sebesar kepalan tangan bayi, memancarkan aura spiritual yang begitu murni hingga napas siapa pun bisa tertahan karenanya. Tanpa ragu sedikit pun, Qin Fan melesat maju. Baru saja ia menjejak di kelopak luar, tubuhnya langsung meluncur menuju pusat bunga. Namun, semakin ia melangkah, sesuatu yang aneh terjadi. Jarak yang seharusnya hanya belasan meter tiba-tiba terasa seperti puluhan meter. Setiap

Qin Fan mulai mengamati dengan sungguh-sungguh lingkungan di dalam bunga teratai emas itu. Cahaya keemasan berkilauan di sekelilingnya, seolah-olah ia berdiri di dalam istana yang megah dan suci. Kabut putih menyelimuti ruang di sekitarnya, menghadirkan suasana seperti negeri para dewa. Aroma samar dan menenangkan berputar di udara, membuat hati terasa lapang dan tenang.Saat ini, ia berdiri di pinggiran kelopak teratai, dekat dengan dinding bunga yang berkilau. Di bagian tengah bunga, pada kepala teratai yang besar, masih terdapat tujuh butir biji teratai emas. Dua butir lainnya tergeletak tak jauh dari pusat, tempat ia sempat terjatuh sebelumnya.Namun ketika Qin Fan mencoba berjalan kembali menuju pusat bunga, hal aneh terjadi. Setiap langkah yang ia ambil, bukannya semakin dekat, justru terasa seperti menjauh puluhan meter. Semakin ia melangkah, semakin jauh pula jarak antara dirinya dan pusat bunga.“Apakah aku hanya bisa terbang ke sana?” gumam Qin F

Waktu terus berlalu perlahan. Di dalam ruang Teratai Penciptaan itu, Qin Fan telah menghabiskan waktu selama satu tahun penuh.Selama satu tahun itu, dengan mengandalkan tubuh fisiknya yang sangat kuat dan bantuan berbagai pil, ia berhasil menembus hingga ke puncak tingkat sembilan Pejuang Xiantian.Kesembilan titik energinya telah terisi penuh, hanya tinggal selangkah lagi menuju tingkat berikutnya — Ahli Bela Diri Spiritual!Begitu melewati ambang itu, sembilan titik energinya akan menyatu sepenuhnya, menggabungkan kekuatan rohnya dengan kekuatan bela diri, membentuk keseimbangan antara yin dan yang, dan benar-benar melangkah ke alam Roh Martial, menjadi seorang Ahli Bela Diri Spiritual sejati.Namun langkah ini tidak mudah untuk diambil.Selama setahun berada di ruang teratai itu, Qin Fan perlahan mulai memahami aturan di dalam tempat tersebut.Ternyata, di ruang ini pun ada perubahan siang dan malam.Ketika siang, cahaya emas dari

“Ahhh…” Sebuah jeritan tanpa suara menggema dari dalam hati Qin Fan. Ia merasa kepalanya seperti akan pecah, syaraf-syarafnya bergetar dan melemah, sementara kekuatan mentalnya mulai goyah.Meskipun jiwa hidup Teratai Emas Penciptaan itu tampak lemah, ternyata di dalamnya tersembunyi kekuatan yang amat besar. Hanya dengan satu kali benturan kesadaran, jiwa spiritual Qin Fan yang sudah sangat kuat pun terluka.“Teratai Emas Penciptaan ini hanya mekar sekali dalam seratus tahun. Itu berarti usianya sudah sangat tua. Walau tumbuhan biasanya sulit melahirkan kesadaran, tapi setelah ribuan tahun, bahkan ia pun memiliki naluri pertahanan yang luar biasa,” pikir Qin Fan sambil menahan rasa sakit. Ia menarik mundur sedikit kesadarannya, dan di dalam urat-urat energi teratai itu, ia dan jiwa teratai pun saling berhadapan, saling menekan.Darah Qin Fan telah meresap ke hampir setiap urat spiritual teratai itu selama lebih dari sebulan, jadi di dalam tubuh teratai in