Tamara mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja rias. Wanita itu sedang menunggu kedatangan Nadin. Jika Nadin sudah datang, baru nanti ia akan keluar dari kamarnya. “Mama belum datang Ra?” tanya Hendra. “Belum.”“Oh ya sudah, mas mau mandi dulu.”“Iya.”Tamara menatap Hendra yang menghilang dari balik pintu kamar mandi. Kemudian ia menyangga dagunya menggunakan telapak tangan dengan sikut berada diatas meja. “Awas saja kalau Mama mau minta cucu, aku bakal mogok kerja selama 2 bulan. Biarin Papa yang ketumpuk sama kerjaan-kerjaanku!” gumamnya. Tok…tok…tok“Permisi Nyonya, nyonya Nadin sudah datang!”Tamara segera beranjak dan membukakan pintu. “Iya bi, saya kesana. Tolong bawakan minuman sama camilan ya?”“Minumnya apa, Nyonya?”“Apa saja, Mama tidak pemilih orangnya.”Bi Asni mengangguk lalu turun bersama Tamara. Tamara langsung menghampiri Nadin, sedangkan Bi Asni menuju dapur. “Malam Ma.”“Malam juga Ra, bagaimana pekerjaan hari ini? Lancar?”“Ya, begitulah. Seperti pada umumnya
Terakhir Diperbarui : 2025-09-19 Baca selengkapnya