Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku

Selingkuhmu Menjadi Awal Kemenanganku

last updateLast Updated : 2025-08-13
By:  VerlitaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
19views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Siapa yang mengira, kalau suami yang sudah kita percayai, bangga-banggakan, bahkan dianggap sebagai sosok sempurna adalah seorang penjahat licik? Itulah yang dialami Tamara Aurelia Prameswari. Suaminya berselingkuh dengan teman dekatnya sendiri. Tapi, Tamara tidak akan diam saja. Dia berpura-pura tak mengetahui perbuatan buruk suaminya demi menjalankan rencana yang sudah ia susun. Sebenarnya rencana apa yang sudah dibuat oleh Tamara?

View More

Chapter 1

bab 1

Tamara Aurelia Prameswari, seorang wanita berusia 26 tahun dan menjadi istri dari seorang direktur utama bernama Hendra Pratama. Pasangan suami istri itu bekerja di satu perusahaan yang sama. Dimana Tamara bekerja sebagai Manajer Keuangan.

Tuk..tuk...tuk

Suara ketukan sepatu terdengar keseluruh penjuru rumah. Rumah yang menjadi tempat tinggal Tamara dan Hendra selama 2 tahun ini. Lebih tepatnya, rumah Tamara yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

"Nyonya Tamara, anda sudah ditunggu oleh Mbak Kalina diruang kerja."

Bi Asni, asisten rumah tangga di rumah itu memberitahukan kepada Tamara.

"Baik bibi, terimakasih. Tolong bawakan jus jeruk dan beberapa camilan ke ruang kerja saya ya "

"Baik nyonya." Bi Asni mengangguk sopan.

Tamara segera melanjutkan langkahnya. Kalina sudah mendapat izin dari Tamara sendiri. Sehingga wanita itu bisa menunggu di ruang kerja Tamara dengan tenang.

"Hai Lina.” sapa Tamara.

"Raaaa.... akhirnya kamu pulang juga, aku sudah menunggu sejak tadi."

Kalina langsung memeluk sahabatnya. Dua orang itu sudah menjadi teman dekat sejak kelas 1 SMA. Tamara mengajak Kalina untuk berbincang sebentar.

"Oh iya, kamu pulang sendiri? Hendra mana?" tanya Kalina.

"Mas Hendra sedang ada meeting dengan client. Mungkin nanti dia pulang malam, soalnya masih ada lemburan disana.”

"Ohh, tapi kok kamu sudah pulang? Kan masih sore.”

Tamara terkekeh dengan pertanyaan sahabatnya.

"Aku kan istrinya, Lina. Jadi ada sedikit bantuan dari orang dalam. Yang penting aku masih bertanggung jawab dengan pekerjaanku sendiri.”

Kalina membulatkan mulutnya. Ada raut wajah berbeda dari wanita itu ketika Tamara menyebut dirinya sebagai istri Hendra. Namun, Tamara belum menyadarinya.

"Aku ke toilet dulu ya Ta, sudah nggak tahan banget ini.” Kalina memegang perutnya.

"Ya sudah sana, aku tunggu disini."

Kalina langsung meninggalkan Tamara. Ketika Kalina lewat didepannya, Tamara mencium aroma parfum yang sangat ia kenal.

Tamara semakin menajamkan indra penciumannya. Untuk meyakinkan diri, diam-diam ia mengambil cardigan milik Kalina dan menciumnya.

"Bau ini.... seperti parfum milik Mas Hendra. Tapi apa mungkin?"

Tamara merasa denial, ia tidak percaya kalau sahabatnya ada main dengan suaminya sendiri. Namun, parfum milik Hendra ini adalah hadiahnya saat Hendra berulang tahun. Jadi ia yakin kalau tidak ada aroma yang sama persis dengan parfum buatannya.

"Parfum ini racikanku sendiri. Mana mungkin Kalina bisa menirunya?”

Rasa penasaran Tamara semakin menjadi. Ia pun memilih untuk mengikuti Kalina diam-diam.

•••

"Sayang... kamu kok nggak pulang sih! Padahal aku kesini itu untuk ketemu sama kamu, tapi malah Tamara saja yang pulang!”

Di toilet, Kalina sedang menghubungi pujaan hatinya. Yang tak lain adalah Hendra, suami sahabatnya sendiri.

"Maaf sayang, tapi aku benar-benar tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Kan aneh kalau aku meminta orang pengganti untuk ikut meeting. Nanti Tamara malah mikir yang aneh-aneh." Jawab Hendra.

"Ihhh! Pokoknya aku nggak mau tahu, malam nanti kamu harus datang ke apartement. Aku sudah kangen banget sama kamu Mas Hendra!”

"Tapi Lin....”

"Aku nggak terima alasan apapun. Bisa nggak bisa ya harus bisa. Ngomong apa gitu sama Tamara, biar dia izinin kamu pergi. Toh kamu kan kepala rumah tangga, masa takut sama istri!”

"Iya-iya nanti aku kesana, sudah jangan marah. Kita juga baru bertemu pagi tadi kan?”

"Ya sudah, aku matiin telfonnya. Bisa gawat kalau Tamara tahu."

Rasanya Tamara seperti dihantam oleh bongkahan batu besar. Dada wanita itu berdenyut nyeri, perlahan-lahan air matanya turun membasahi pipi putihnya.

Tamara segera pergi dari sana, sudah cukup ia menguping pembicaraan Kalina. Apalagi ketika sahabatnya menyebut nama sang suami.

"Nyonya, ada apa? Kenapa nyonya Tamara menangis?" Bi Asni berseru panik. Ia baru saja mengantar makanan ringan ke ruang kerja Tamara, tetapi malah menemukan Tamara sedang berjalan sambil menangis.

"Bi... tolong nanti bilang sama Kalina kalau saya pergi karena dijemput Firza.” ucap Tamara, suaranya tertahan ditenggorokan.

"I-iya Nyonya. Tapi apa Nyonya yakin kalau baik-baik saja?” Tanya Bi Asni. Bagaimanapun ia sudah bekerja di rumah itu sejak Tamara pindah kesana setelah menikah.

Tamara hanya bisa mengangguk, lalu melangkah lebar menuju kamarnya sendiri. Tamara mengunci pintu rapat-rapat. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal untuk menyamarkan tangisannya.

Bi Asni masih berdiri di depan ruang kerja, ia menunggu Kalina datang. Wanita paruh baya itu terus melihat kamar majikannya yang letaknya bersebelahan dengan ruang kerja.

"Bibi ngapain?”

Bi Asni tersentak, ia menoleh dan tersenyum dengan paksa.

"I-ini mbak, tadi nyonya Tamara pergi. Nyonya tidak sempat untuk berpamitan dengan mbak Kalina, karena nyonya sudah dijemput oleh Den Firza.”

"Apa? Tamara apa-apaan sih. Ada tamu kok nggak sopan gini!” Kalina menghentak-hentakkan kakinya ke lantai.

Ia masuk ke ruangan untuk mengambil tas dan cardigannya dan berlalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Kalina Marista, sudah menjalin hubungan gelap dengan suami sahabatnya sendiri sejak satu tahun lalu. Sebenarnya Kalina sudah menyukai Hendra, sebelum Hendra menikah dengan Tamara. Namun cintanya ditolak mentah-mentah karena Hendra sudah lebih dulu berpacaran.

Dari situlah Kalina merasa marah, ia berpikir jika Tamara sudah merebut calon kekasihnya. Sampai ketika Tamara sedang pergi bersama adiknya, Firza. Dan keadaan rumah saat itu sedang sepi, hanya ada Hendra disana. Kalina memanfaatkan kesempatan untuk menggoda Hendra. Ia beralasan akan menunggu Tamara sampai pulang. Akan tetapi, Kalina malah merayu Hendra sampai mereka melakukan hal diluar norma.

"Kalina, aku menyesal tidak memilihmu." Ucap Hendra kala itu.

"Salahmu sendiri, kalau begini bagaimana? Kamu masih tidak mau memilihku?"

"Sulit bagiku sayang.... aku bisa bekerja karena dicarikan oleh Tamara. Rumah ini juga miliknya, kalau aku nanti menceraikan dia tanpa sebab, aku langsung terusir dari sini."

"Kalau begitu, kamu bisa menjadikanku kekasih gelapmu. Nanti kamu harus bisa merebut rumah ini dari Tamara. Kalau urusan pekerjaan kan jabatan kamu lebih tinggi dari dia. Jadi nanti kita kuras dulu semua hartanya, baru kamu pecat. Dengan begitu Tamara tidak akan bisa melakukan apapun."

"Ide bagus, kamu pintar sekali sayang.” Hendra mencium kekasih barunya. Mereka berpelukan diatas ranjang, ranjang yang menjadi tempat tidur Tamara dan Hendra.

Tamara menangis sampai dua jam lamanya. Ia turun dari atas kasur dan melihat pantulan dirinya dikaca.

"Tamara bodoh! Bisa-bisanya kamu menangisi lelaki bajingan itu! Tolong pintarlah sedikit, kalau kamu lemah... kamu akan semakin diinjak-injak, Tamara! Kemana harga dirimu nanti!"

Tamara menatap dirinya sendiri dengan tajam. Wanita itu menunduk dan mendongak kembali. Kali ini bibirnya terukir sebuah senyuman, senyum yang menyimpan sebuah dendam.

"Aku akan membalas kalian.... kalian mempermainkanku? maka aku juga akan mempermainkan kalian. Tunggu saja waktu bermainku para manusia licik!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status