“Jangan pergi! Jangan pergi!” Luana mengigau.Kaiser yang memeluk Luana segera membuka matanya. Ia akhirnya menyadari bahwa saat ini Luana sedang demam. Mungkin ini karena Luana hujan-hujanan beberapa jam lalu.Kaiser tidak pernah merawat orang sakit, jadi ia harus memanggil dokter untuk menangani Luana.Kaiser hendak meraih ponselnya, tapi Luana segera memeluk tubuhnya dengan erat. “Jangan pergi, Alaric. Jangan tinggalkan aku.”Tubuh Kaiser menegang. Alaric?“Alaric, jangan pergi, aku mohon.” Pelukan Luana semakin erat.Wajah Kaiser berubah menjadi dingin, ia melepaskan dekapan Luana lalu kemudian turun dari ranjang. Pria itu menghubungi Bleiz.“Hubungi dokter, Luana demam.”“Baik, Tuan.”Setelahnya Kaiser mendekati Luana lagi. Luana tampak gelisah. Wajahnya pucat.“Alaric!”“Alaric!”“Alaric!”Berkali-kali Luana memanggil nama itu, membuat Kaiser yang mendengarnya merasa semakin marah. Luana bersamanya, tapi memanggil nama orang lain.Lima belas menit kemudian dokter datang dan meme
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-12-03 อ่านเพิ่มเติม