Share

Bab 5: Aroma Parfum?

Lucas Hank sudah tidak asing lagi dengan aroma berbagai parfum pada wanita. Aroma buatan itu membuatnya jijik. Namun, wangi pada gadis ini begitu menyenangkan.

Dia membuka sabuk pengamannya dan perlahan bertanya, “Parfum apa yang kau pakai?”

Parfum?

Charlotte Shimon menggelengkan kepalanya. “Aku tidak memakai apapun,”

“Lalu kenapa baumu harum sekali…”

Lucas mendongak tetapi langsung membeku karena gerakannya itu membuat bibirnya menyapu bibir Charlotte.

Masih ada kerudung wajah di antara mereka tapi mereka telah berciuman.

Charlotte berkedip, lalu berkedip lagi dengan cepat. Itu ciuman pertamanya!

Dengan cepat Lucas mundur dan matanya yang dalam dan sipit menatap bibir merah gadis itu yang tersembunyi di balik kerudungnya. Dia menelan ludahnya.

“Aku minta maaf. Aku bisa… emm.. sebagai gantinya aku bisa membiarkanmu menciumku?”

Charlotte menatapnya. “Aku pikir... aku seharusnya memberimu sebuah tamparan.”

Lucas menyeringai. Gelak tawanya yang terdengar lucu telah menyelamatkannya.

Charlotte lalu membuka pintu mobilnya. “Sekarang aku akan pergi,”

“Aku adalah Lucas Hank,”

Tanpa banyak berpikir, Charlotte mengabaikannya begitu saja. Saat ini dia tidak peduli dengan namanya karena sedang disibukkan dengan pikiran untuk melihat kakeknya.

“Aku tahu, Tuan Hank. Selamat tinggal.” Charlotte melambai pada Lucas dari luar mobil.

Hari ini dia mengenakan sweter rajutan merah. Pakaian itu sedikit naik saat dia melambaikan tangannya dan memperlihatkan pinggangnya yang ramping.

Jari-jari Lucas yang bertumpu pada kemudi pun perlahan menggesek kemudinya dan bertanya-tanya apakah dia bisa memeluk pinggangnya dengan satu tangan saja.

“Aku ada rapat sebentar. Aku akan menjemputmu nanti,”

“Tidak perlu…”

Mobilnya telah melaju kencang saat Charlotte menolaknya.

*******

Adegan itu disaksikan sepenuhnya oleh Shayla Shimon yang berada di lantai atas.

Dia berpikir gadis itu sangat munafik. Dia bersikap sopan dan baik padahal baru kemarin dia menikah dengan seorang suami yang sakit-sakitan untuk menebus kesialannya. Namun hari ini dia ada di sini dan berhubungan dengan pria lain.

Shayla Shimon lalu menatap mobilnya. Mobil mewah itu cukup bagus tapi bukan yang paling mewah. Namun, plat nomornya…

Dia belum pernah melihat plat nomor itu sebelumnya. Tapi dia telah mendengar dari sahabatnya bahwa nomor itu sangat fenomenal. Seorang pemiliknya dapat mengemudi melawan arus di Barbara Bay dan tidak ada yang bisa menyalahkannya!

Bagaimana bisa pria yang berhubungan dengan Charlotte Shimon memiliki plat nomor seperti itu?

Shayla Shimon meragukan dirinya sendiri. Ketika dia menggosok matanya dan berusaha melihatnya untuk yang kedua kalinya, mobil itu telah pergi.

Matanya pasti telah menipunya.

Sambil berlari ke bawah, Shayla Shimon menemui Charlotte. Dia langsung tertawa terbahak-bahak.

“Charlotte Shimon, siapa orang yang baru saja mengantarmu ke sini? Aku tidak menyangka kau begitu tidak sabar dan mengajak pulang seorang kekasih gelap!”

Kekasih gelap?

Lucas Hank?

Wajah mempesona Lucas Hank dan dominasinya terpancar dari kedewasaannya. Sikapnya yang pendiam tergambar jelas di benak Charlotte. Dia mencoba memahaminya tetapi dia tidak akan pernah bisa mengasosiasikannya dengan kekasih gelap.

Charlotte bertanya-tanya apa yang akan Lucas katakan jika tahu ia dicap sebagai gigolo.

“Di mana kakek? Aku ingin menemuinya.” Charlotte berjalan melewati Shayla Shimon dan menuju ke atas.

Pak Tua Shimon terbaring di tempat tidur di kamar di lantai atas. Dia tidak sadarkan diri selama 10 tahun dan sudah sejak lama diumumkan koma oleh dokter.

Selain ibu kandungnya, Pak Tua Shimon adalah orang paling baik pada Charlotte di rumah ini.

Sepuluh tahun yang lalu ketika dia baru berusia sembilan tahun, ibunya meninggal karena sakit. Hari itu tiba-tiba dia menyadari bahwa dia sedang terbaring di bawah tangga. Ketika bangun, di sebelahnya ada pemandangan mengerikan dari tubuh Pak Tua Shimon yang bersimbah darah.

William Shimon dan para pelayannya bergegas masuk. Tidak peduli bagaimanapun dia menjelaskannya, semua orang berasumsi bahwa dia telah mendorong kakeknya dari atas tangga.

Setelah itu William Shimon berkonsultasi dengan seorang peramal. Peramal itu mengatakan bahwa dia adalah nasib buruk dengan takdir yang sulit. Siapapun yang berada di sekitarnya akan menderita kecelakaan yang bisa mengancam nyawanya.

Malam itu juga, William Shimon langsung mengirim Charlotte yang berusia sembilan tahun ke pedesaan dan sejak saat itu ia meninggalkannya untuk mengurusi dirinya sendiri.

Sampai kemudian Charlotte mengetahui bahwa ayahnya telah lama mengkhianati ibunya. Dia telah tidur dengan aktris pemenang penghargaan, Laura Yasmeen dan memiliki dua putri bersamanya.

Putri tertua mereka, Megan Shimon bahkan lebih tua dari Charlotte.

Akhirnya ia kembali sebagai pengantin tumbalnya. Kali ini Charlotte bersikeras untuk menyelidiki kebenaran apa yang terjadi pada saat itu.

Charlotte memeriksa denyut nadi Pak Tua Shimon dan memasukkan jarum ke titik akupunkturnya. Setelah merawatnya, dia menutupi tubuh lelaki tua itu dengan selimutnya dan berkata dengan lembut,

“Kakek, jangan khawatir. Aku akan menyembuhkanmu. Kau akan bangun dalam waktu singkat.”

*******

Shayla Shimon menemui Laura Yasmeen di dapur.

“Bu, ada yang ingin aku beritahukan padamu. Barusan Charlotte Shimon diantar pulang oleh seorang pria. Itu pasti kekasih gelapnya!”

Laura Yasmeen yang sedang merebus sup sarang burung pun terkejut dengan apa yang didengarnya. “Charlotte Shimon punya kekasih gelap? Benar-benar gadis yang tidak tahu malu!”

“Bu, untuk siapa kau membuat sup sarang burung itu?”

“Charlotte Shimon,”

“Apa? Apa aku mendengarmu dengan benar?”

Laura Yasmeen mengeluarkan sekantong kecil bubuk obat dan menuangkannya ke dalam sup sarang burung tersebut.

“Jangan terpedaya. Aku telah merusak sup sarang burung itu. Tuan Randy menyukai Charlotte Shimon saat pernikahan kemarin. Gadis itu memiliki tubuh yang bagus jadi aku bisa menjualnya dengan harga yang bagus. Dia menikah dengan pria yang sakit-sakitan sehingga bisa menjadi mainan para CEO tua ini. Aku akan mengambil lebih banyak foto telanjangnya nanti dan dia akan mendengarkan apa pun yang aku katakan,”

Shayla Shimon mengacungkan jempol pada ibunya dan menjawab dengan kagum, “Bu, kau luar biasa! Aku akan pergi membeli kue, aku akan kembali untuk melihat sebuah pertunjukan!”

Charlotte telah turun ketika Laura Yasmeen menyajikan sup sarang burung. Ia lalu dengan cepat berkata, “Charlotte, aku telah membuatkanmu sup sarang burung. Kemarilah dan makanlah sup ini,”

Laura Yasmeen membuatkannya sup sarang burung? Seberapa tidak mungkinnya hal itu? Apakah itu benar-benar bisa dimakan?

Charlotte tersenyum dan melangkah ke ruang makan. Dia lalu mengambil sendok dan menyuapkan sup sarang burung tersebut sambil memuji wanita itu dengan senyuman polos. “Enak sekali. Terima kasih, Bibi Yasmeen,”

“Tidak masalah. Habiskan jika memang enak,” Laura Yasmeen memalsukan senyumannya saat mencap gadis itu bodoh dalam hatinya.

Tak lama kemudian, Charlotte merasa penglihatannya menjadi kabur.

“Bibi Yasmeen, apa yang kau... berikan padaku?”

Charlotte pun pingsan di atas meja.

Sambil menyeringai, Laura Yasmeen memerintahkan para pelayan untuk membawa gadis itu ke kamar di lantai atas.

*******

Setelah beberapa waktu, seorang pria paruh baya yang gemuk datang dengan penuh semangat. “Nyonya Shimon, di mana gadis itu? Apakah kau berhasil mendapatkannya?“

“Tuan Randy, Charlotte ada di kamar. Obat itu akan membuatnya pingsan selama dua jam. Selamat menikmati,” Laura Yasmeen berbicara sambil tersenyum.

Tuan Randy sempat meneteskan liurnya saat melihat sosok Charlotte Shimon yang cantik di pernikahan kemarin, sehingga telah membuat kesepakatan dengan Laura Yasmeen.

“Nyonya Shimon, kau telah melakukan pekerjaan yang luar biasa,”

Tuan Randy bergegas ke kamar saat Laura Yasmeen tiba-tiba menarik kerah bajunya.

“Tuan Randy, apa yang sebelumnya kau janjikan untuk diinvestasikan di Perusahaan Obat Shimon...”

“Nyonya. Shimon, jangan khawatir. Aku akan menepati janjiku,” Tuan Randy pun buru-buru masuk ke kamar.

Tuan Randy hampir meneteskan air liurnya di lantai saat melihat Charlotte yang sedang terbaring di tempat tidur. Dia melepas pakaiannya sendiri dan langsung menerjangnya.

“Halo gadis kecil yang cantik. Aku datang!”
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lie na
harusnya bkn kerudung, tapi cadar
goodnovel comment avatar
Nyno
Charlotte....kamu sungguh hebat, aku mengagumi dirimu ......
goodnovel comment avatar
Kia Qirana
Biadab nih ibu tiri pelakor...awas kau kalau sampai ketahuan tuan Hank ............
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status