Share

Bab 8 Membuatnya Jatuh

Author: Glazed Snow
Saat dia berbicara, Charlotte Shimon menunjuk ke arah Shayla Shimon sambil menatap Lucas Hank. “Dialah yang mengatakannya.”

Shayla dan Jessica tercengang. Apakah pria ini benar-benar pacar gelap Charlotte Shimon? Ya Tuhan!

Shayla merasa seperti baru saja ditampar dengan keras di wajahnya.

Manajer toko kue rumah tiba-tiba keluar dengan sebuah kue selai stroberi. Lucas Hank lalu mengambilnya dan berkata, “Ayo. Mari kita pulang,”

“Baiklah.” Charlotte berjalan bersamanya dan bahkan berbalik untuk melambaikan tangannya pada Shayla Shimon dan berkata, “Selamat tinggal.”

Shayla Shimon tercengang. Dia benar-benar tidak menyangka Charlotte Shimon memiliki gigolo yang bagus.

Jessica Kirk masih terus berbicara tetapi dengan ekspresi terpana, “Shayla, sepertinya sekarang kau harus memanggil Charlotte Shimon ratumu yang paling cantik,”

Shayla melotot tajam ke arahnya. Jessica tertawa dengan canggung dan berkata, “Maksudku tadi.... Shayla, gigolo Charlotte Shimon sangat tampan! Menurutmu berapa nilainya?”

Barusan Lucas Hank bahkan tidak meliriknya sama sekali dan bertingkah seolah-olah dia tidak ada. Hal itu menyebabkan Shayla Shimon merasa sangat dikalahkan dan marah.

Kata-kata Jessica kemudian langsung mengingatkannya. Dia hanya seorang gigolo. Dia bisa membelinya dengan uang beberapa kali lipat lebih banyak.

Saat berpikir seperti itu, Shayla Shimon langsung merasa sangat senang lagi.

“Tuan, berikan kueku. Kami akan pergi.” Shayla Shimon pergi ke konter untuk mengambil kuenya.

Namun, manajer toko tidak memberikan apapun padanya. “Maafkan aku, nona. Kami akan mengembalikan uangmu dua kali lipat. Namun, kami tidak bisa memberikan kuenya lagi,”

“Kenapa?” Baik Shayla Shimon dan Jessica Kirk tercengang.

Manajer toko tersenyum. “Karena aku memberikan kue itu kepada anjingku,”

Apa?

Shayla Shimon menggebrak meja kasir.

“Tuan, apa maksudmu? Apakah kau sedang mempermalukan kami?”

“Apakah tidak cukup jelas bagimu? Kalian telah menyinggung seseorang yang sangat penting. Aku lebih suka memberikan kueku kepada anjing daripada memberikannya kepada kalian!”

*******

Mobil mewah itu berhenti di Orlane Estate. Lucas Hank memberikan kartu hitam berlapis emas itu kepada Charlotte Shimon. “Ini untukmu,”

Charlotte berkedip. Mengapa dia memberinya kartu itu?

“Aku tidak menginginkannya,” dia menolaknya.

Lucas tersenyum. “Kau tidak akan bisa mempertahankan pacar gelap sepertiku. Sedangkan aku, aku masih bisa memberi makan Nyonya Hank-ku,”

Nyonya Hank…

Ketika dia mengucapkan kata-kata itu dengan suara bariton-nya yang rendah seperti gumaman, Charlotte merasakan jantungnya berhenti berdetak sesaat lalu berdetak lagi dengan lebih cepat dan kehilangan tempo detakannya yang sebelumnya.

Dia pun membuka pintu mobil dan segera keluar dari mobil dengan cepat.

Pria itu membuatnya kehilangan kendalinya!

Charlotte sangat menghargai kartu hitam berlapis emas di dompetnya dan memasuki ruang tamu. Ia lalu disambut oleh Nyonya Hank tua yang tersenyum lebar. “Charlotte, kau sudah kembali. Bagaimana kunjunganmu?”

“Itu sangat baik. Nenek, mari kita makan kue,”

Mata Nyonya Hank tua bersinar saat dia menyelinap ke ruang tamu dengan cepat sambil menggosokkan tangannya.

“Kue itu enak. Aku suka kue!”

Beberapa saat kemudian Lucas masuk dan berjalan melewati ruang tamu. Ia langsung menuju ke atas. Namun, dia berhenti di dekat tangga dan menatap Nyonya Hank Tua. “Nenek, kau memiliki tekanan darah tinggi. Makan sesendok saja,”

Saat Nyonya Hank tua memasukkan sesendok penuh kue ke dalam mulutnya. Dia lalu berbohong sambil memberikan tatapan serius, “Aku tahu. Aku hanya mencobanya saja. Kue ini sangat manis,”

Charlotte tergelitik oleh sikap nakal wanita tua itu. Dia lalu menatap Lucas di dekat tangga. “Apakah kau ingin makan kue?”

Lucas bukanlah penggemar makanan manis. “Tidak, terima kasih.”

“Baiklah, tapi sudut mulutmu itu…”

Tatapan Lucas tertuju pada wajahnya. Salah satu ujung cadar Charlotte terbuka karena dia sedang makan kue dan dagunya pun terlihat, begitu pula dengan bibirnya yang setengahnya terlihat.

Bibirnya cantik dan dibasuh dengan sapuan warna merah ceri, jenis warna bibir yang menjadi perdebatan di berbagai majalah. Mereka menyimpulkan bahwa bibirnya adalah yang paling ingin dicium pria.

Bibir itu juga memiliki sedikit titik-titik berwarna coklat muda.

Sebuah pengingat yang baik untuk Lucas saat Charlotte menjulurkan lidahnya dan menjilat krim kue ke dalam mulutnya.

Ketika Charlotte melihat ke arahnya, Lucas menarik dasi di kerahnya sambil tetap menatap bibirnya. Ia lalu naik ke atas ke ruang belajarnya sambil menelan ludahnya.

Ujung telinga Charlotte memerah. Lucas terlihat sangat menarik ketika menarik dasinya seperti sedang membuat sindiran dengan tatapannya.

Dia dengan cepat mengeluarkan serbet dan menyeka bibirnya.

Kepala Pelayan Harry sedang menuntun seorang pria tua ke atas. Charlotte bertanya, “Nenek, siapa itu?”

“Oh, itu Tuan Neil Peterson. Dia datang ke sini sebulan sekali,”

Charlotte tersentak dalam hatinya.

Tuan Neil Peterson adalah seorang ahli hipnotis terkenal di dunia. Charlotte juga mempelajari bidang medis, jadi tidak diragukan lagi bila ia pernah mendengar tentangnya.

Tuan Neil Peterson benar-benar ada di sini. Dia pasti ada di sini untuk mencoba mengatasi gangguan tidur Lucas Hank. Tampaknya gangguan tidurnya jauh lebih serius dari yang ia perkirakan.

Karena merasa hawatir, Charlotte pun datang ke ruang belajar. Ketika dia mendengar suara-suara di dalamnya, dia dengan cepat membuka pintunya karena merasa sangat khawatir.

Ruang belajarnya sangat berantakan. Dokumen di atas meja tersebar di karpet dan arloji Tuan Peterson juga hancur.

Lucas berdiri di depan meja dengan lengan tergantung di atas perabotan. Pembuluh darah di tangannya menonjol keluar dan dadanya yang berotot terangkat seperti hewan liar yang terengah-engah.

Mendengar pintu terbuka, dia lalu mendongak dan menatap mata Charlotte. Mata sipitnya benar-benar merah dan tampak menyeramkan.

Sepertinya saat ini dia adalah orang yang benar-benar berbeda.

Namun, Charlotte tidak asing lagi dengan orang yang ia temui kemarin.

Saat saling bertatapan, Lucas mengatupkan bibirnya dan membentuk sebuah garis pucat. Ia lalu dengan paksa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. “Keluar!”

Charlotte tetap berdiri di sana.

Kepala pelayan mengambil arloji yang hancur dan menuntun Tuan Peterson keluar dan menutup pintunya.

Pintu itu seperti dinding di antara dua dunia.

Charlotte menatap Tuan Peterson. “Tuan Peterson, bagaimana keadaannya?”

Sambil menggelengkan kepala, penghipnotis itu menjawab, “Aku masih bisa menghipnotis Tuan Hank ketika kita pertama kali memulai dan membiarkan dia beristirahat sehari penuh setiap bulannya. Namun kondisi mentalnya memburuk terlalu cepat. Dia sangat waspada dan penghalang psikologisnya sangat kuat. Aku tidak bisa lagi menghipnotisnya,”

Charlotte tidak terkejut. Lucas Hank adalah pria dewasa yang yang selalu merenung dan pendiam. Dia jarang mengungkapkan emosinya. Pria seperti dia selalu terlihat tenang dan terkendali hingga hampir sampai tingkatan yang benar-benar di luar batas.

Sambil menunduk perlahan, Charlotte meletakkan tangannya di gagang pintu dan bermaksud untuk masuk ke kamar tersebut.

“Nyonya, jangan. Berbahaya bagimu untuk masuk sekarang. Apakah kau lupa apa yang terjadi tadi malam?” Harry segera menghentikannya.

Mata cerah Charlotte dipenuhi dengan kejernihan ketika melihat ke arah Harry. “Aku ingin masuk karena aku tidak melupakan momen itu. Jika gangguan tidurnya berkembang menjadi gangguan mental, ia tidak akan bisa mengendalikan kepribadian jahat di dalam dirinya. Jika pada saat itu kepribadiannya terpecah, kepribadian jahat itu akan sepenuhnya menggantikannya,”

Kepala Pelayan Harry langsung pucat pasi.

Charlotte kemudian masuk sambil mendorong pintu hingga terbuka.

Ketika Lucas melihat Charlotte yang kembali lagi, awan tidak menyenangkan yang menyelimuti pandangannya pun menjadi gelap.

“Keluar. Jangan membuatku mengatakannya untuk ketiga kalinya!”

Charlotte melangkah maju, bola mata hitam pekatnya terlihat penuh dengan senyuman. “Tuan Hank, aku ingin tahu apa yang akan terjadi jika kau harus mengulanginya untuk yang ketiga kalinya,”

Lucas merasa tidak enak. Pembuluh darah di dahinya berdenyut-denyut saat dia perlahan kehilangan kendali atas tubuhnya. Dia tidak ingin menyakitinya.

Sambil mencengkeram lengan Charlotte, suaranya tercekat. “Enyahlah dari sini!”

Dia lalu mendorongnya.

Karena kehilangan keseimbangannya, dahi Charlotte menghantam sudut meja kopi yang tajam ketika dia terjatuh di karpet dan mulai berdarah.

Dia pun meringis kesakitan dan menekan lukanya, saat darah merah segar menetes di antara sela-sela jari-jarinya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Wahyu Bagar Perjuangan
Sebegitu hebat kah, emosi kamu, tuan Hanks??
goodnovel comment avatar
mahmud jamahsari
giung poko na mah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1830 Hobi Cemburu

    Bella melihatnya tidak bicara dan mendadak merasa sedikit tidak yakin. Pertama dia tidak tahu apakah Hugh percaya atau tidak, kedua dia tidak tahu apakah Hugh bersedia bertanggung jawab. Bella mengenakan pakaiannya dengan cepat dan mengejar lelaki itu.“Kak Hugh, sekarang aku milikmu, kamu tahu sendiri perasaanku padamu. Aku menyukaimu dan hanya ingin menikah denganmu saja. Sekarang kesucianku sudah kuberikan padamu, kalau kamu nggak mau tanggung jawab, aku akan … aku akan bunuh diri!”Bella terisak hebat sedangkan Hugh hanya diam tidak berbicara.“Kak Hugh, kalau gitu akan mau mati saja,” kata Bella sambil berbalik untuk membanting dirinya ke tembok.Tiba-tiba Hugh mengulurkan tangannya dan menarik perempuan itu sambil berkata, “Bella, kamu ngapain? Aku nggak bilang nggak mau tanggung jawab!”Bella terlonjak dalam hati. Maksudnya lelaki itu mau bertanggung jawab pada dirinya?“Kak Hugh, aku tahu Kakak ada perasaan padaku,” ujar Bella dan langsung memeluk pinggang lelaki itu. Wajahnya

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1829 Tidak Bersalah

    Sakit sekali. Kedua mata Bella berair karena rasa sakit yang luar biasa menyiksanya. Bella mendongak dan menatap lelaki yang ada di atas kasur dengan memelas dan merengek, “Bos.”Hugh berbalik dan kembali memunggungi perempuan itu. Detik itu juga Bella curiga jangan-jangan Hugh sengaja melakukan hal ini. Lelaki itu sengaja mempermainkannya dan menendangnya hingga jatuh. Sebagai seorang perempuan, ditendang hingga jatuh dari kasur merupakan sesuatu yang begitu memalukan.Bella merangkak naik lagi ke sisi Hugh dan melihat lelaki itu yang kedua matanya masih terpejam. Napasnya tampak teratur dan terlihat memang tertidur karena mabuk.“Bos, Bos,” panggil Bella beberapa kali.Hugh tidak ada reaksi dan tetap tidur. Bella merasa sedikit aneh, jangan-jangan dia yang terlalu banyak berpikir yang aneh-aneh? Lelaki ini pasti sudah mabuk karena sudah menghabiskan begitu banyak alkohol. Dia mendorong pintu kamar mandi dan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.Setelah itu dia mengenakan bathrobe p

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1828 Ditendang Dari Kasur

    “Bos, kenapa minum sendirian? Sini, biar aku temani.”Bella menuangkan satu gelas alkohol untuk dirinya sendiri dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Hugh tidak melihat perempuan itu, tetapi dia tidak menjauhkannya juga. Setelah Bella menghabiskan satu gelas alkohol, Hugh juga ikut menghabiskan satu gelas lagi.Bella melihat ada harapan karena dulu Hugh pasti akan mengabaikannya. Ternyata kepergian Brenda membuatnya memiliki tempat di sisi lelaki itu. Semua usahanya akhirnya terbayarkan.“Bos, Bos terlihat nggak senang karena Brenda? Dia benar-benar nggak tahu bersyukur, mungkin karena terlalu sering dimanja. Brenda nggak bisa jadi istri yang baik, tapi juga nggak bisa jadi ibu yang baik. Dia nggak bisa menyayangimu. Hidup dengan perempuan itu pasti sangat melelahkan. Bos, lupakan saja dia.”Bella menuangkan satu gelas alkohol lagi untuk Hugh. Lelaki itu hanya diam saja dan menerima alkohol dari Bella serta menghabiskannya. Perempuan itu lanjut menuangkan alkohol pada Hugh dan deng

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1827 Berpisah

    Mendengar Brenda memanggilnya dengan sebutan “Suami” membuat Hugh langsung melayangkan kecupan dalam di bibir perempuan itu.***Bella terlihat sangat panik karena dia selalu menunggu saat-saat di mana Hugh dan Brenda akan cerai. Dengan begitu dia akan mudah untuk kembali dengan Hugh. Teman baiknya yang bernama Jenny berlari ke arahnya. Jenny merupakan orang yang menggantikan vitamin kalsium menjadi obat penggugur janin dan memberikannya pada Brenda. Dengan bahagia dia berkata, “Bella, aku kasih tahu sebuah kabar baik!”“Kabar baik apa?”“Bos sama Brenda sedang ribut. Brenda sampai pindah keluar.”“Benarkah?” tanya Bella dengan kedua mata berbinar.“Tentu saja beneran! Kamu boleh lihat sendiri, ada banyak orang yang lagi tahan dia. Aku juga baru dari sana dan langsung kasih tahu kamu kabar baik ini.”“Kalau gitu buruan kita ke sana!”Bella bergegas berlari ke tempat Hugh dan ternyata di sana sudah ada banyak orang. Kedua suami istri itu sudah saling melempar seruan dengan wajah memerah

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1826 Suami!

    Kenapa bahas tentang ini lagi? Hugh khawatir Brenda akan marah dan ngambek lagi. Dengan cepat dia memeluk Brenda dan dengan memelas berkata, “Sudahlah Brenda, kamu maafkan aku saja. Aku juga nggak ingin bunga-bunga jelek itu.”Brenda memeluk pinggul lelaki itu dan bertanya, “Lalu apa rencana kamu untuk memberikan Bella pelajaran?”Hugh berpikir sesaat kemudian membisikkan idenya pada Brenda dan disambut dengan anggukan kepala oleh perempuan itu. Dia merasa ide lelaki itu sangat cemerlang.“Kalau gitu kita jalankan! Nggak perlu takut Bella tunjuk wujud aslinya.”“Iya.”“Kamu buruan bangun, Joan sudah mau pulang.”Hugh mengusap wajah cantik perempuan itu dan mengecupnya sambil berkata, “Masih ada sedikit waktu, aku masih mau sama kamu.”Brenda merasa hatinya dipenuhi dengan bunga-bunga. Kedua tangannya melingkari leher lelaki itu dan membalas kecupannya. Sesaat kemudian Brenda merasakan tangan lelaki itu sudah sampai di kancing bajunya. Dengan cepat dia menghentikan Hugh dan berbisik, “N

  • Tumbal Pengantin Wanita : Punya Suami Multimilyader yang Manja   Bab 1825 Terus Memikirkannya

    Ciuman tersebut membuat keduanya tidak rela untuk menyudahinya. Saat ciumannya terhenti, Hugh masih memeluk tubuh perempuan itu dengan erat.“Brenda, aku nggak berani melepaskan peganganku karena semuanya terlalu indah. Seperti aku sedang bermimpi! Aku takut begitu aku melepaskanmu, aku akan tersadar dari mimpi ini.”Brenda menggigit sudut bibir lelaki itu pelan dan membuat Hugh merintih dan membuka matanya. Bola mata jernih Brenda menatap lelaki itu dengan dalam dan penuh arti sambil bertanya, “Sekarang kamu masih merasa sedang bermimpi?”“Nggak, semua ini nyata! Kamu ada di depanku!” kata Hugh sambil tersenyum lebar.Brenda menenggelamkan dirinya dalam lelaki itu lagi dan membuka hatinya dengan semakin lebar. Hugh mengelus rambut Brenda dan berkata, "Brenda, kita berempat harus bersama dan hidup bahagia. Kamu nggak boleh apa-apain lagi anak di perutmu ini ya?” Tangan Hugh berada di perut rata Brenda.“Kapan aku pernah apa-apain anak di perutku ini? Meski aku dulu benci denganmu, aku

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status