Frank terkikik dan menganggukkan kepalanya, mengisyaratkan Gerald untuk makan makanan di piring berikutnya."Apa ini?""Apa? Mata elang? Oh, tidak ..."Gerald merasa mual saat melihat piring dengan sesuatu berwarna merah cerah di atasnya.Frank tidak akan mengizinkan Gerald pergi sebelum dia menghabiskan semua makanan yang ada di meja."Tempat macam apa ini?!" Gerald muntah beberapa kali saat dia menanyakan pertanyaan itu.***Yang sungguh di luar bayangannya adalah keadaan ternyata jauh lebih buruk setelahnya. Selama sebulan penuh, Gerald harus makan jeroan ular berusia ratusan tahun dan mandi di kolam penuh ramuan tumbuhan.Gerald cukup familiar dengan kolam semacam itu karena Finnley pernah melatihnya demikian. Gerald merasa bahwa kumpulan ramuan ini jauh lebih efektif daripada milik Finnley karena hanya dalam waktu satu bulan, dia menjadi jauh lebih kuat.Ternyata mereka tidak bermaksud memiliki Raja Ginseng. Tetapi mereka justru membagi Raja Ginseng menjadi 30 porsi untuk
“Apa yang kalian lakukan di pulau ini? Apakah mereka memaksa kalian tinggal di sini?” tanya Gerald ingin mencari tahu lebih jauh. Gerald bahkan mulai curiga bahwa orang-orang dari Soul Palace yang telah membunuh orang tua anak-anak itu."Tuan Muda Gerald, kau terlalu berprasangka buruk. Kami menyelamatkan anak-anak ini dan membesarkan mereka!" sahut seorang pria tua yang tiba-tiba berdiri di belakang Gerald. Dia mengenakan jubah hitam, tetapi wajahnya tidak tertutup. Pria itu berjalan mendekat dan menepuk kepala gadis kecil itu dengan lembut. "Gadis Kecil, lain kali jangan sering makan makanan semacam ini lagi ya, kau mengerti?"“Ya, Kakek Welson. Apa kau mau biskuit juga?" tanya gadis kecil itu."Tidak, terima kasih. Untukmu saja. Jangan lupa untuk menyelesaikan pekerjaan rumahmu setelah itu. Kalau Hewsky dan teman-temannya mengejekmu lagi, segera beritahu aku!”“Terima kasih, Kakek Welson dan Kakak. Aku pergi sekarang!" Gadis itu mengambil biskuit dan lari setelah dia mengucapk
Entah kenapa, Gerald merasa aneh saat memandang lelaki tua itu, dia merasa tertekan dan otomatis hanya bisa menunduk."Hahaha!" Orang tua itu tertawa keras. "Sepertinya cucuku sudah mengerti kesalahannya!""Cucu?" Gerald tercengang. "Anda ..." “Kamu belum menyapaku sejak masuk ke sini. Aku kakekmu, Daryl, dasar bocah bodoh!” Pria itu tertawa saat dia duduk di kursi marmer.“Kau adalah kakekku? Aku ... aku kira kau hilang!”Gerald belum pernah mendengar apapun tentang kakek-neneknya sejak kecil, ayahnya hanya memberitahu bahwa kakeknya telah hilang selama lebih dari satu dekade. Mereka telah mencarinya, tetapi tidak ada kabar apapun. Gerald mengira bahwa kakeknya sudah meninggal. Tak disangka ternyata kakeknya masih hidup dan dia adalah pemilik Soul Palace di Pulau Colonel!"Kamu terkejut?" Daryl menatap Gerald dengan raut bahagia.“Ya, aku sangat terkejut, Kakek!”Gerald akhirnya mengerti dia merasa sangat aneh sebelumnya."Jadi selama ini Kakek berada di Pulau Colonel dan
“Dia lebih hebat daripada Kakek?" Gerald kaget.Daryl mengangguk sambil tersenyum. “Tidak peduli apakah dia musuh atau sekutu. Yang jelas dia telah menyelamatkanmu dan mengajarimu beberapa keterampilan dasar yang sangat kuat. Jika bukan karena dia, aku tidak akan melihatmu tumbuh secepat ini!"“Aku ingin kamu memiliki dasar yang kuat sehingga kamu bisa melalui transformasi neraka. Biasanya dibutuhkan waktu tiga tahun untuk membangun kemampuan dasar semacam ini. Tetapi tubuhmu cukup kuat dan dengan bantuan Raja Ginseng, tubuhmu sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk bertahan dari transformasi neraka!” kata Daryl.“Transformasi neraka?” Gerald semakin bingung."Ya. Itu adalah sesuatu yang aku dapatkan dari gambar matahari dan karena itulah aku memperoleh keterampilan yang tidak dimiliki orang normal dan menjadi salah seorang legenda! Dan sejujurnya, persyaratan yang harus kamu penuhi masih banyak!""Legenda? Aku pernah mendengarnya dari Finnley. Dia menyebutkan bahwa ketika se
Pria botak itu punya bekas luka di wajahnya, dia terlihat sangat galak.“Boss Sven, akhirnya Anda kembali!” pekik salah satu dari mereka.“Sven! Sven!" Semua orang bersorak. Mereka meluapkan emosi yang tersimpan selama setengah tahun. Pimpinan mereka, sang raja Kota Surgawi, akhirnya kembali. Siapa lagi kalau bukan Sven Westmore? “Boss Sven, Anda sudah lama pergi untuk melanjutkan studi di bidang seni kuliner dan sekarang, Kota Surgawi telah berubah! Saudaramu…" Sven melambaikan tangannya untuk meminta semua orang diam. “Aku tahu tentang semua yang telah terjadi. Leif dibunuh, markas kita disusupi, dan Raja Ginseng sudah direbut. Aku tahu semuanya!"“Royal Dragon Group? Mereka pikir tidak ada lagi kekuatan Westmore yang tersisa di Kota Surgawi?" sorot mata Sven dingin dan tajam.***Sementara itu di markas Royal Dragon Group..“Ke mana Bos pergi? Masih belum ada kabar?” "Yang kami tahu hanyalah dia pergi ke arah utara dan dia ada di Weston. Bahkan orang-orang dari Jepang telah meng
Meskipun musim dingin di Pulau Kolonel telah berlalu, seluruh wilayah masih sangat dingin. Sebelumnya turun salju dengan lebat selama tiga hari berturut-turut dan akhirnya berhenti.Akibatnya, pulau yang dingin itu diselimuti lapisan berwarna perak.Meskipun kedinginan, beberapa pria yang mengenakan pakaian hitam terlihat berdiri dengan hormat di dekat pintu masuk batu sebuah gua di pulau itu. Mereka merupakan para petinggi di Soul Palace.“Menurut waktunya, harusnya sekarang hampir selesai." ujar Kakek Welson kepada para pemimpin itu saat angin kencang tiba-tiba meniupkan butiran salju—yang mulai turun lagi—ke wajah mereka. Beberapa detik kemudian, suara gemuruh terdengar saat pintu batu yang berat itu dibuka.Saat semua orang menoleh, mereka melihat seorang lelaki tua keluar dari gua bersama seorang yang jauh lebih muda."Tuan! Tuan Muda! Selamat datang kembali dari pelatihan Anda!” seru semua orang yang hadir secara serempak.Daryl kemudian tertawa keras dan menjawab, “Cukup! Seger
Bentakan Gerald yang tiba-tiba membuat wanita itu ketakutan hingga tubuhnya gemetar seolah-olah dia baru saja disambar petir.“B-baik, Tuan Muda!” jawab wanita itu dengan canggung lalu bergegas meninggalkan ruangan. Tiga hari kemudian, pesta di Soul Palace akhirnya berakhir. Pada pagi hari setelahnya, semua orang di Soul Palace berkumpul di lapangan utama di pulau itu."Kamu telah berhasil melalui transformasi neraka, Gerald, dan harus kukatakan bahwa hasil akhirmu jauh melebihi harapanku. Meskipun saat ini kamu bisa mengontrol emosimu dengan baik, itu masih belum stabil. Jika kamu ingin memiliki berkah naga secara maksimal, kamu harus meminum darah rubah suci. Itu akan membantumu mengontrol emosi. Aku akan menyuruh Kakek Welson menemanimu ketika kamu kembali ke sana.""Aku mengerti, Kakek. Oh, iya, kapan Kakek akan kembali ke sana? Sejujurnya Ayah sangat merindukanmu,” jawab Gerald dengan santai.Daryl mengangguk, lalu menepuk bahu Gerald sambil berkata, "Aku akan kembali ketika wakt
Orang yang dia maksud tentu saja tidak lain adalah Gerald.Wanita itu adalah Yukie, orang yang melayani Gerald beberapa waktu lalu ketika dia pertama kali mendirikan Royal Dragon Group. Melihat wanita yang berlinang air mata itu berlari ke arahnya, Gerald merasakan sakit yang sangat di dadanya saat dia menyadari betapa parahnya penderitaan Yukie.“Kamu sudah sangat menderita, Yukie. Jangan takut, karena aku telah kembali!” kata Gerald saat dia menuntunnya ke salah satu helikopter.Yukie berpegangan erat pada lengan Gerald saat mereka berjalan, seakan tidak ingin berpisah. Yukie telah merindukan Gerald dari senja hingga fajar sejak hari Gerald pergi setengah tahun yang lalu.Dan masih saja, perasaan aneh apa yang menyusup dalam dirinya saat bertemu kembali dengan Gerald? Yukie berusaha menampik pikiran itu, karena dia tahu ada hal-hal yang lebih serius yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Sambil menyerahkan folder dokumen kepada Gerald, dia berkata, "Sven kembali, Tuan ... Drake,