Share

Hari Pertama ke Kantor

Ternyata selain cantik dan sopan, Kania juga sangat cerdas. Semenjak sekolah, Kania sering mengikuti perlombaan dan memenangkannya. David tersenyum puas karna sudah menemukan sekretaris pribadi untuk bos nya.

David tertawa kecil. "Ternyata anda sangat pintar ya" gurau David untuk menggoda Kania.

"Anda berlebihan tuan" kata Kania yang malu karna di puji.

David menyerahkan kembali ijasah ijasah Kania padanya."Saya sendiri yang akan merekrut anda,besok anda bisa pergi bersama saya ke kantor untuk menjalani interview" kata David.

Kania terbelalak kaget sekaligus senang."Terimakasih, sekali lagi terimakasih" ujar Kania saking senang nya.

"Iya sama sama. Oh iya, kita belum memperkenalkan diri secara resmi ya kan? nama saya David Velrod, panggil saja David" tutur David sambil menjulurkan tangan kanan nya untuk berjabatan.

Kania membalas jabatan tangan David." saya Kanoa Geralyn, panggil saja Kania" 

"Sepertinya sudah sangat malam, saya harus kembali" pamit David.

"Mari saya antar sampai depan" kata Kania.

Kedua nya berdiri dan menuju keluar pintu.Kania pun mengantar David sampai depan pintu. David berjalan menghampiri mobilnya yang terparkir di halaman depan rumah yang sangat luas.

Saat hendak masuk ke dalam mobil, David teringat akan sesuatu. David melambai lambaikan tangan nya dari depan pintu mobil."Selamat istirahat, oh ya jangan lupa. Besok ku jemput jam 8 ya" teriak David dari kejauhan.

Kania yang berdiri di depan pintu rumah itu tersenyum sambil ikut melambaikan tangan nya. "Iya, hati hati!"

Setelah itu David segera masuk ke dalam mobilnya dan perlahan pergi melewati gerbang dan meninggalkan Kania. Riko menutup gerbang, dan Kania pun mengunci pintu juga segera kembali ke atas untuk istirahat.

Kania menutup pintu kamarnya dan berbaring di kasur. Betapa senang nya dan tidak sabarnya Kania mendengar dirinya akan pergi ke kantor mulai besok.Kania segera berdiri untuk mencari baju yang akan dipakai nya untuk besok di dalam kopernya. 

"Apa besok ku buatkan sarapan sekalian ya? itung itung sebagai tanda terimakasih" ujar Kania yang berencana membuatkan bekal untuk David.

Walaupun dulunya Kania memang berasal dari orang yang kaya, tapi Kania justru sangat suka memasak. Kania bukan tipe anak manja yang tidak bisa apa apa.

"Aku kan masih punya 40ribu, cukuplah untuk beli bahan makanan aja" tutur Kania sambil memegangi sisa uang nya di dompet.

Kania sangat bersyukur hari ini dirinya bertemu dengan David. kalau saja tidak bertemu dengan David,Kania tidak tau lagi akan tidur dimana malam ini.

Kania segera mempersiapkan baju yang akan dipakai nya besok juga berkas berkas yang diperlukan untuk interview. Walaupun Kania adalah orang yang secara langsung di rekrut oleh David, sudah jelas kemungkinan Kania akan di terima juga sangat besar.

Tapi Kania merasa harus membawa persiapan yang matang untuk jaga jaga. Kania tidak bisa jika hanya mengandalkan David dalam berbagai hal.Setelah selesai mengemas barang barang, Kania segera tidur agar besok tidak terlambat di hari pertamanya bekerja.

***

Tepat pukul 08.00 pagi, David sudah sampai di depan rumah yang di tinggali Kania. Dengan memakai kemeja biru polos dengan jas berwarna  nude seperti biasanya, David mengetuk pintu rumah Kania dan memanggilnya dengan keras.

Kania yang sedari pagi sudah bersiap itu langsung membuka kan pintu dan menyambut David dengan penuh semangat. Saat membuka pintu, David terkagum kagum melihat penampilan Kania yang sangat cantik.

Meskipun sederhana, Kania tetap cantik dengan memakai kemeja hitam polos yang dipadukan dengan Blazer bergaris putih. Rambut nya yang di ikat itu membuat daerah pipi dan leher Kania terlihat jelas.

Tanpa sadar, David menatap Kania dengan begitu lama sampai tidak sadar jika Kania dari tadi terus memanggilnya. 

Kania melambai lambaikan tangan nya di depan wajah David."Em.. David, kenapa bengong?"tanya Kania.

David yang baru sadar itu mengalihkan pandangan nya."Eh.. iya, apa?" ujar David dengan terbata bata.

"Anu..ini, tadi saya sengaja buat sarapan lebih untuk anda. Nanti di makan ya" pinta Kania dengan lembut.

David menerima kotak bekal yang diberikan Kania."Terimakasih, tentu saja nanti pasti ku makan"

Kania senang mendengar ucapan David, sebelumnya Kania sempat khawatir karna takutnya David tidak akan menerima niat baiknya.

Kania mengunci pintu rumah.David mengajak kania untuk segera masuk ke dalam mobil dan berangkat. David membuka kan pintu mobil bagian depan untuk Kania. Kania pun masuk dan disusul David. David membunyikan klakson mobil agar Riko segera membuka gerbang nya.

Selama perjalanan, David terus saja memikirkan tentang Kania yang duduk di sebelahnya. Entah perasaan apa itu, tapi akhir akhir ini wajah Kania terus saja terlintas dalam pikirannya.

"Apa boleh saya bertanya sesuatu?" tanya Kania membuka obrolan.

"Tanya apa?" kata David.

"Orang yang nanti akan menjadi bos saya itu seperti apa?" tanya kania dengan canggung.

David menengok ke arah Kania."Kupikir mau tanya apa. Tentu saja bos di perusahaan kami adalah orang cerdas yang berkompeten" jawab David membanggakan bosnya.

"Bukan tentang prestasinya, maksud ku sifatnya" hardik Kania tidak puas dengan jawaban yang ia dengar dari David.

David tersenyum."Oh kalau itu nanti lebih baik kamu yang nilai sendiri"

Kania merasa tidak puas dengan jawaban dari David, Kania memutuskan untuk tidak bertanya apapun lagi selama perjalanan.

Setelah beberapa lama, akhirnya Kania dan David tiba di kantor. Kania melihat pemandangan kantor itu dari balik jendela mobil. Anehnya, Kania merasa familiar dengan kantor itu. Kania seperti mengingat dulu pernah datang ke kantor ini sewaktu kecil.

Gedung perusahaan yang memiliki 7 lantai hingga menjulang tinggi. Banyaknya kendaraan yang keluar masuk, juga kerumunan orang yang sedang berangkat bekerja.

"Aku antar sampai depan ya, akan lama jika nanti kamu berjalan dari parkiran belakang jadi lebih baik aku turunkan di depan saja" hardik David.

"Apa tidak apa apa jika aku jadi pusat perhatian?" tanya Kania.

Kania menyadari jika dirinya adalah karyawan baru, Kania tidak enak apabila dilihat oleh karyawan yang lain jika dirinya berangkat kerja bersama dengan sekretaris CEO apalagi sampai satu mobil dengannya.

"Tidak apa apa, toh nanti kamu juga akan terbiasa" jawab David sambil memberhentikan mobil tepat di depan perusahaan.

Kania membuka mobil dan segera turun. David pergi ke belakang kantor untuk memarkirkan mobilnya. Kania berjalan masuk sambil melihat lihat isi kantor. Semakin dilihat, Kania malah semakin tidak asing lagi dengannya. Kania sangat yakin jika dulu pernah kemari.

Saat Kania tengah asik melihat lihat, tiba tiba ada seorang wanita berambut ikal memakai  kacamata yang menghampiri dan memanggilnya.

*Dukung author dengan cara subscribe dan riview novel ini.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status