Share

Toilet

"Itulah alasan kenapa aku masih di sini meskipun ayahku tidak pernah menganggapku sebagai anaknya," kata Rey dengan ekspresi wajah yang sedih.

"Apa tuan sedih akan sikap pak presdir?" tanya Kania yang ikutan sedih.

"Sebenarnya dulu ayahku tidak seperti ini. Sebelum ibuku meninggal ia adalah orang yang hangat, kami bertiga hidup harmonis seperti keluarga pada umumnya" jawab Rey.

"Sepertinya pak presdir sangat mencintai ibu tuan, sebenarnya apa alasan pak presdir berubah?" tanya Kania lagi.

"Aku tidak tau, setelah kematian ibu dia bahkan jadi jarang tersenyum. Lalu beberapa hari setelah kematian ibu aku baru tau jika ayahku telah lama menikah lagi" kata Rey.

"Maafkan saya, saya sudah banyak bertanya" ujar Kania yang merasa bersalah karna mengingatkan Rey tentang kejadian buruk.

"Itu sudah lama sekali, tidak apa apa. Tapi lebih baik sekarang kamu melakukan sesuatu untuk membuatku senang sebagai gantinya," ucap Rey sambil tersenyum tipis.

Canna oprhe

Dukung author dengan cara memberikan vote, dan masukkan novel ini ke rak buku.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status