Share

69. Terkuaknya Rahasia Ahem Dan Affan

Affan tidak bisa mengelak lagi, dia harus segera menjelaskan yang sebenarnya kepada Ishita maupun Nazim. Sebelum semuanya terlambat.

"Maaf Ishi aku akan menceritakan seluruhnya, tapi menunggu Nazim ya? Dia sedang perjalanan pulang," kata Affan menghibur.

"Mas Affan, siapa Ahem? Kenapa ada foto aku dan Ahem begitu mesranya. Itu foto aku sedang hamil, apa itu berarti Saga dan Tifa adalah anaknya Kak Ahem?" tanya Ishita mendesak.

"Iya Ishi, Ahem mantan suamimu, sedang Saga dan Tifa adalah anak kamu bersama Ahem," jawab Affan yang tidak bisa menunda lagi karena desakan Ishita.

"Apa?" pekik Nazim yang tiba-tiba muncul di kamar Ishita.

Nazim begitu terkejut setelah melihat di dinding kamar Ishita ada foto Ishita berdua bersama Ahem. Benar-benar dia tidak menyangka hubungan yang serumit ini.

"Ishita dan Nazim, saya ceritakan sedikit intinya, nanti saat ketemu kembali aku akan menceritakannya secara detail.

"Aku benar-benar tidak percaya!" pekik Ishita masih shock.

"Nazim, karena melahirkan caesar Ishita mengalami koma sampai hampir empat tahun dan dia kehilangan memorinya. Dia melahirkan anak kembar tiga," ungkap Affan.

"Apa, aku melahirkan anak kembar tiga?" tanya Ishita terperanjat kaget seolah tak percaya. 

"Jadi kamu benar-benar lupa ingatan sampai sekarang, Ishi?" tanya Nazim heran.

"Aku mulai bisa mengingatnya setelah pulang ke Indonesia. Mungkin di sini aku bisa mendapatkan memoryku kembali." ungkap Ishita pelan.

"Syukurlah, Ishita, kamu harus segera mengingatnya kembali. Kalau tidak sangat berbahaya," sahut Affan.

"Kamu jangan menakut-nakuti, Affan!" hardik Nazim.

"Tidak Nazim, sementara menunggu ingatan Ishita pulih jangan sampai dia bertemu istrinya Ahem, Intan!" pesan Affan.

"Intan? Kayaknya nama itu familier sekali," gumam Ishita lirih.

"Ishita kamu adalah istri simpanan Ahem CEO Hotel Permata tempat kamu bekerja. Karena Intan tidak bisa hamil makanya dia menyewa rahim kamu," cerita Affan.

"Apa? Aku?" sahutnya seolah tak percaya.

"Ayahmu harus dioperasi dan kamu butuh biaya untuk itu, akhirnya kalian bernegosiasi," ujar Affan.

"Terus kenapa Intan memusuhi saya kan harusnya dia berterima kasih dong," sela Ishita.

"Karena Ahem akhirnya jatuh cinta padamu dan Intan cemburu. Begitu tahu kamu hamil kembar tiga, dia meminta ketiga-tiganya. Berbagai upaya dia lakukan sampai rencana-rencana pembunuhan, bahkan adikmu Ririn menjadi korban," lanjutnya bercerita.

"Akhirnya Ahem meminta aku untuk menjagamu dam menyembunyikan kalian ke luar negeri. Nanti aku ceritakan sejelas-jelasnya. Kalian tidak perlu kembali ke India. Kita terus menetap ke Indonesia saja. Masalah ini tidak perlu lagi kita hindari, kita harus menghadapinya, Ishi!" usul Affan.

"Mas Affan yakin itu?" tanya Ishita.

"Kita bicarakan lagi nanti," usul Affan.

"Oh ya apakah anakku yang satunya bersama Kak Ahem? Laki apa perempuan, Mas Affan?" 

"Iya,  dia bersama Ahem, dia cewek, Ishi," jawab Affan.

"Berarti dia Bella, Mas Affan?" tanya Ishita.

"Terus apa yang harus kita lakukan, Affan?" tanya Nazim gelisah.

"Secepatnya pergi dari rumah itu, sebelum Intan mememukan kalian, Ishi!" perintah Affan.

"Tolong Nazim lindungi mereka semua! Sementara jauhkan mereka dari keluarga Ahem!" pinta Affan kepada Nazim.

"Kapan kamu pulang ke Indonesia, Affan?" tanya Nazim.

"Secepatnya, Nazim," jawab Affan tegas.

"Mas Affan, sekarang juga kita mau  berkemas, besuk kita sambung lagi ya?" usul Ishita kemudian menutup teleponnya.

***

Pagi sekali Ishita dan Nazim serta kedua bocil meninggalkan rumah Ishita.

"Maaf Tuan, kok pagi-pagi sekali sudah pergi, mau pergi kemana?" tanya bodyguard kepada Nazim.

"Kita mau cari sarapan kemudian mencari tempat audisi, Pak," jawab Ishita, mewakili Nazim yang tidak pandai bahasa Indonesia.

"Tapi nanti kembali lagi kesini kan, Nyonya?" tanya bodyguard khawatir.

Tentu saja Pak," jawab Ishita berbohong.

"Kenapa tidak minta kita antar saja pakai mobil, Nyonya?" tanya bodyguard.

"Tidak perlu Pak, kita selesaikan audisi dulu baru nanti minta diantar kemanapun," ujat Ishita berkelakar dan basa-basi.

Mereka pun bergegas naik taksi meninggalkan rumah mewah tapi minimalis itu. Setelah berlalu pergi, dua bodyguard dengan penasaran mencoba menghubungi Wahyu menceritakan kalau tamunya sedang keluar dan tidak bersedia dikawal.

Wahyu meneruskannya kepada Ahem. Sontak Ahem keheranan, dia menghentikan sarapannya dan mulai menghubungi ponsel Nazim tapi tidak aktif.

Ada pesan yang belum dibaca dari Nazim. Dengan penasaran dan penuh tanda tanya pesan itu dibuka,

"Ahem, maafkan aku karena mendadak adikku minta pindah ke hotel. Mencari tempat yang dekat dengan tempat audisi, sekali lagi minta maaf dan terima kasih atas bantuanmu."

Disaat Ahem bergejolak dengan perasaan pemasarannya, justru Nazim menghindar menghilang begitu saja.

Apakah Ahem bisa menemukannya kembali?

Bersambung ...

.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Atieq Shauma Zahwa
endingnya nanggung...dan bbrp episode terakhirnya terlalu dipaksakan ceritanya...tapi saya suka ceritanya...good luck buat penulisnya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status