Share

Bab 2

Sembilan Tahun Kemudian

  Kini usia kedua putra kembar Clarisa Shen sudah menginjak Usia 9 tahun, Clarisa Shen mengajak kedua putranya Conan Shen, dan Christian Shen untuk kembali ke negara asal Clarisa Shen.

Saat Clarisa Shen dan kedua putranya tiba  di bandara Jincheng, mereka menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di bandara, semuanya memperhatikan dua orang anak dan seorang ibu.

"Bagaimana bisa anak-anak itu begitu tampan?" 

"Ya, lihat, ibunya saja masih muda dan sangat cantik." Ucap seorang wanita 

"Aaarrrggghhh, aku ingin jika anak itu sudah besar nanti aku ingin jadi kekasihnya!"

"Mereka seperti seorang model bukan?" Timpal seorang gadis lain.

"Sungguh tampan anak-anak itu!" 

"Aku ingin tahu, bagaimana wajah ayah dari anak-anak itu?" 

 

Semua orang menyimpulkan pendapat mereka masing-masing. Semua orang terpana dengan ketampanan kedua anak itu.

Wajah kedua nya seperti sebuah ukiran yang nyaris sangat sempurna.

Ya... yang orang-orang katakan itu benar, kedua putra Clarisa Shen selain tampan, mereka berdua memanglah seorang model dan seorang yang sangat Jenius, di usia mereka yang baru menginjak 9 tahun namun mereka sudah lulus, di universitas ternama di Eropa.

 Setelah Clarisa Shen dan kedua putranya keluar dari bandara. Seseorang telah menunggu mereka untuk menjemputnya pulang, dan orang itu adalah Joana Lei sahabat karib Clarisa. 

"Clarisa Shen".

"Joana, kenapa datang menjemputku?”

“ Sudah aku katakan tunggu saja dirumah, bukankah kau sedang sakit?” ucap Clarisa seraya memeluk sahabatnya itu.

"Tidak apa-apa Clarisa, lagi pula aku tidak sakit parah hanya sedikit flu saja" Joana sedari tadi menelisik kedua putra Clarisa, dalam batin nya, dia berkata, "sungguh tampan, bagaimana bisa Clarisa melahirkan anak setampan itu.”

"Conan, Christian kemari, ini Joana Lei ibu baptis kalian".

"Halo ibu baptis"

"Ibu, apa tidak apa-apa memanggilnya ibu baptis, sepertinya bibi ini seumuran dengan ibu?" Tanya Christian

"Ya, dia adalah sahabat ibu, dan dari dulu, dia sudah menjadi ibu baptis kalian, karna dia sudah punya anak yaitu kalian berdua, jadi kalian harus memanggilnya ibu baptis".

"Baiklah" anak-anak pun mengangguk tanda setuju.

  Mereka berempat naik ke dalam mobil Joana Lei, dia mengantarkan Clarisa Shen, dan kedua putranya ke apartemen Clarisa, yang ada di seberang kawasan Elit di Jincheng.

Clarisa Shen sebelum datang ke Jincheng telah membeli sebuah apartemen dengan tiga kamar, untuk tempat tinggal Clarisa Shen, dan kedua putranya, lewat perantara Joana Lei.

 Setelah Joana Lei mengantarkan mereka Joana Lei pamit untuk kembali ke kantornya, karna masih dalam jam kerja. 

"Baiklah Clarisa, aku harus kembali bekerja jadi aku akan meninggalkanmu dan anak-anak, ini adalah kunci apartemenmu. Lain kali aku akan mengunjungimu lagi, sampai jumpa!"

Joana Lei menyerahkan Kunci apartemen pada Clarisa sebelum pergi, Joana bahkan menciumi pipi Conan, dan Christian dengan membabi buta.

Clarisa yang melihat wajah kedua putranya penuh dengan cap bibir dari Joana, sampai tertawa terbahak-bahak dibuatnya. Conan, dan Christian saling memandang menatap wajah masing-masing.

Christian tertawa dengan renyah nya melihat wajah kakak nya penuh dengan cap bibir dengan warna lipstik yang cukup berani yaitu merah merona.

Conan yang memang pembawaannya selalu tenang dan dingin itu bersikap seolah itu semua menjijikkan, dia bahkan tidak tersenyum sama sekali. Conan segera melangkah menuju kamar mandi, dia ingin segera mencuci wajahnya.

Clarisa Shen, dan Christian mulai membereskan barang-barang mereka di dalam apartemen, di dalam apartemen terdapat 1 kamar besar, dan 2 kamar dengan ukuran yang lebih kecil dari kamar utama, mereka bertiga mulai menata barang-barang, dan membersihkan kamar mereka agar bisa beristirahat.

Ruangannya masih terlihat kosong karna belum banyak perabotan rumah tangga, Conan dan Christian telah membersihkan kamar mereka begitu juga dengan Clarisa.

"Ibu sepertinya kita harus membeli alat-alat rumah tangga yang lainnya, masih banyak yang harus kita beli" ucap Christian.

"Ya... kau benar sayang, bagaimana kalau kita pergi ke pusat perbelanjaan?  untuk membeli barang yang kita butuh kan!”

Christian dengan bersemangat berkata "Ayo Bu kita pergi, aku juga ingin berkeliling di sini.”

Conan hanya mengangguk kan kepala nya tanda setuju.

Clarisa hanya tersenyum melihat tingkah keduanya, dengan lembut dia berkata, “Baiklah ayo kita pergi sekarang!”

Mereka pun pergi menuju pusat perbelanjaan dengan menggunakan taksi, di dalam taksi Clarisa berpikir seraya menatap keluar kaca jendela "Akh...kota ini tidak berubah sama sekali, sama seperti ketika aku meninggalkan kota ini,” Clarisa teringat akan kenangan-kenangan manisnya bersama ibu dan ayahnya saat kecil dulu.

Akankah ibunya senang ketika dia membawa dua orang cucu kepadanya?

Apakah ayahnya akan menerima dia kembali dengan dua orang putra bersamanya?

akankah hal-hal indah terjadi jika dia kembali ke vila keluarga Shen lagi. Namun Clarisa menepis semua bayangan nya, karena pada dasarnya ayah nya tega mengusir diri nya kala mengetahui Clarisa sedang mengandung.

"Ibu kita sudah sampai"

suara Christian membuyarkan lamunan Clarisa.

"Apakah kita sudah sampai?" Tanya Clarisa yang baru saja tersadar dari lamunannya

"Ya ibu, kita sudah sampai." Christian kembali memberitahu ibunya.

Conan hanya memperhatikan ibunya sejak turun dari taksi menuju ke tempat yang menjual alat-alat rumah tangga, mereka pun memilih apa yang mereka butuh kan, setelah selesai memilih dan membayar tagihannya, mereka meminta dikirimkan ke alamat apartemen mereka.

Sebelum pulang ke rumah, mereka mengunjungi sebuah kedai Ice cream karena sedari tadi Christian merengek ingin membeli Ice cream.

 ketika mereka bertiga sedang duduk dan memakan ice cream nya, semua orang yang berada di luar kedai pun berkumpul melihat Conan, dan Christian yang sedang memakan ice cream dengan sangat anggun dan elegan, orang-orang mulai berdatangan memasuki kedai, para pelanggan mulai memesan, mereka ingin memesan ice cream yang di pesan oleh Christian dan Conan.

Manajer kedai sudah mengerti situasi nya, dengan sigap meminta pramusaji untuk memberikan ice cream menu andalan di kedai secara gratis pada mereka, untuk menahan mereka agar tidak cepat meninggalkan kedai.

"Permisi nyonya ini adalah menu andalan di kedai kami, silahkan menikmati" ucap pramusaji

"Kami tidak memesan ini" ucap Clarisa

"Manajer kedai yang meminta kami untuk menyajikan nya, dan ini gratis nyonya, silakan nyonya" pramusaji pun pergi meninggalkan mereka.

Terlihat orang-orang mulai berkumpul di balik kaca di luar kedai, menatap ice cream yang ada di meja mereka bertiga.

"sepertinya ice cream itu lezat! Aku ingin membeli varian itu" ucap seorang pengunjung

"Bagaimana bisa mereka terlihat tampan hanya dengan memakan ice cream itu, seperti nya aku harus mencoba masuk ke dalam." Seorang anak muda pun memasuki kedai.

Manajer merasakan pengaruh ibu dan anak itu cukup besar, kedai nya menjadi sangat ramai ketika mereka berada di dalam kedai.

Setelah selesai memakan habis ice cream nya mereka bertiga pun meninggalkan kedai nya. Manajer mengejar mereka untuk mengucapkan terima kasih.

"Nyonya tunggu." ucap manajer seraya menyerahkan bingkisan dari kedai nya. Clarisa dan anak-anak pun berhenti.

"Ini adalah tanda terima kasih kami nyonya, karena Anda berkunjung, kedai kami menjadi ramai, kami ucapkan terima kasih banyak." seraya manajer membungkuk kan tubuhnya di depan Clarisa dan anak-anak. Clarisa dan anak-anak tersenyum dan membungkuk kan tubuh mereka membalas hormat pada manajer kedai.

 Mereka pun pulang untuk menunggu barang yang dipesan oleh mereka datang ke rumah.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
Hafidz Nursalam04
makakakkakakaka
goodnovel comment avatar
Nabila Salsabilla Najwa
bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Nazwa Khairunniss
aku heran kenapa setiap aku baca novel di lapak ini ceritanya bagus"tapi daerah kota dan negara coba Authornya bikin cerita awalnya di kota ini negara ini kayaknya lebih menghayati deh yg baca...sorry kalau sudah menyinggung....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status