Share

Bab 8

Penulis: Harumi
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-10 18:28:37

 Conan bertanya, “Christian apa kau sudah membangunkan ibu?”

Christian menjawab, “Ya, aku sudah membangunkannya!”

“Conan hari ini karna ibu pergi bekerja bagaimana kalau kita pergi?  

Conan berkata, “Ya, nanti kita pikirkan!”

“Pagi...” ucap Clarisa.

“Pagi ibu, apakah tidurmu nyenyak?” Christian bertanya.

“Hmmm...ibu tidak bisa tidur karna hari ini hari pertama ibu kembali bekerja.” Ungkap Clarisa.

“Semoga harimu baik ibu.”

 “Semoga kau mendapat rekan kerja yang baik!” ucap Christian.

“ayo cepat habiskan sarapanmu ibu. Oh ya Ibu, aku dan Conan akan pergi jalan-jalan apakah boleh?” Christian kembali bertanya.

"Kalian akan pergi ke mana?"

"Kami akan pergi ke tempat bermain ibu!” Jawab Christian.

“Hmmmpppttt...hati-hati saat berjalan-jalan, jangan berbuat hal yang tidak-tidak mengerti!”

"Mengerti Bu!” dengan lantang Christian berkata.

Clarisa Shen pergi menuju tempatnya bekerja sebagai desainer perhiasan. Saat sampai dikantor semua orang bergegas ke lobi, untuk menyambut kedatangan presdir Jiang Group.

Dan saat Clarisa Shen ikut berbaris menyambut kedatangan Presdir. Clarisa Shen tidak menyangka jika orang yang dia tabrak di hari sebelumnya, adalah presdir tempat dimana dia bekerja.

Clarisa Shen hanya berdoa agar tidak ada masalah ke depan nya, saat Lukas Jiang melewati Clarisa Shen, Lukas Jiang berhenti. Dia menatap Clarisa Shen sejenak, dan berlalu meninggalkan Clarisa Shen.

Clarisa Shen merasa lega karna Lukas Jiang tidak mempermasalahkan kejadian sebelumnya, dia pun kembali ke tempatnya bekerja mendesain perhiasan.

 Di tempat lain Lukas Jiang mulai tertarik, dengan Clarisa Shen, dia mulai mencari tahu Clarisa Shen bekerja di departemen mana? dia menyuruh Jay untuk mencari tahu siapa sebenarnya Clarisa Shen.

Tok ...Tok... Tok...

"Bos, ini dokumen nona Clarisa Shen." Jay memberikan dokumen tentang Clarisa Kepada Lukas Jiang.

Clarisa Shen adalah seorang desainer perusahaan Jiang Group, seorang ibu dari dua orang putra kembar laki-laki, dia baru pindah ke Jincheng, putranya berusia 9 tahun, tapi yang hebatnya kedua putranya sangat cerdas, dan sudah lulus di sebuah universitas ternama di Eropa. Walau pun mereka masih 9 tahun.

Kedua putra nya adalah model, dari pakaian ternama, bahkan mereka berdua memiliki sebidang usaha.

Dalam hatinya Jay berkata, “Clarisa Shen memiliki anak yang hebat, disaat anak lain masih merengek pada ibunya, anak-anak Clarisa Shen sudah mandiri dan menyelesaikan pendidikannya.”

Lukas Jiang membuka dan melihat semua dokumen nya, namun dia penasaran dengan nama kedua anaknya padahal Clarisa Shen tidak menikah.

“Apakah mereka berdua anak kandungnya?” Batin Lukas.

“Ya, mereka berdua adalah anak kandung dari Clarisa Shen.” Ungkap Jay.

“Jadi Clarisa Shen memiliki dua orang putra tanpa terikat pernikahan.” Ucap Lukas.

Lukas Jiang termenung apakah dia memiliki seorang anak. Anak itu akan tumbuh hebat seperti anak Clarisa Shen.

 Lukas hanya bisa tersenyum getir mengingat apa yang terjadi dalam hidupnya, dia memiliki segalanya namun dia tidak memiliki satu orang pun putra, atau putri disisinya.

“ Aaahh, apa yang aku pikirkan? dia hanya orang asing bagiku.” Lukas menepis segala pikirannya.

Disisi lain, Conan, dan Christian masih berpikir, ke mana mereka akan pergi?

Christian bertanya, "Conan bagaimana kalau kita pergi jalan-jalan di Jincheng"

"Hmmmpppttt..." hanya kata itu yang terlontar dari mulut Conan.

Christian berkata, "Ayolah kita pergi ke Taman bermain saja aku ingin Naik Tornado!”

"Aku akan mengerjakan semua pekerjaan rumah, dan pekerjaanmu tapi asalkan kau membawaku ke tempat bermain!” Christian mencoba membujuk, dan melakukan penawaran dengan Conan.

"Baiklah.”  Ucap Conan.

Drttrrtt... dreeeet...

Sebuah pesan teks masuk ke ponsel Clarisa Shen. Berbunyi, "Ibu, aku dan Conan akan pergi bermain ke taman bermain!"

“Jangan khawatirkan kami, aku dan Conan bisa mengurus diri kami!"

Clarisa membalas pesannya, "Ya hati-hati, jangan terlalu jauh pergi bermainnya!”

Hanya emoticon senyum yang dikirimkan putranya pada Clarisa, yang membuatnya tersipu malu sendiri. Dan dalam hatinya dia berkata, “anak-anakku sudah tumbuh besar rupanya.”

Conan dan Christian pun pergi menuju tempat bermain menggunakan taksi.

Dua bersaudara itu saling mengobrol.

“Conan apakah kita perlu membeli mobil?”

“Agar kita tidak sulit mencari tumpangan! dan ibu tidak perlu lagi berangkat naik bus!” Tanya Christian.

Conan menjawab, dengan sinis dia berkata, “Lalu jika kita membeli mobil siapa yang akan mengemudikannya?”

Christian sedikit termenung, dia berkata, "Ya kau benar! usia kita belum cukup untuk memiliki mobil sendiri!"

"Ya, itu pun kau mengerti!”

Setelah turun dari taksi, mereka menuju loket tiket, membeli tiket untuk masuk, dan bermain.

Christian sangat bahagia berada disana, dia berlari ke sana, kemari menaiki berbagai wahana. Hingga Christian lelah, Conan pun mengajak Christian untuk pergi makan di sebuah restoran terdekat.

 Saat mereka masuk ke sebuah restoran semua mata tertuju pada mereka berdua, saat Conan memanggil waiters, untuk memesan makanan dia begitu anggun,  dan dingin, Conan memesan beberapa makanan, Conan dan Christian pun makan dengan anggun, dan elegan, mereka diperhatikan semua orang yang ada di restoran.

"Masih kecil namun sudah kelihatan aura mendominasinya!" Bisik seorang pengunjung.

"Anak-anak itu begitu tampan dan anggun!”

"Aku ingin melihat siapa ayah, dan ibu mereka?"

"Mereka terlalu sempurna untuk wajah anak-anak!”

Tiba-tiba ada sepasang orang tua yang menghampiri Conan, dan Christian.

Raven Jiang, dan Nyonya Jiang yang selesai makan di restoran itu kembali berbalik ke dalam restoran, karna tidak sengaja melihat sosok Conan yang sedang sibuk dengan laptop nya. Mereka menghampiri Conan dan betapa terkejutnya Nyonya Jiang saat melihat Conan lebih dekat.

Seluruh tubuhnya bergetar, kala melihat wajah Conan, wajah itu mengingatkan nya pada seseorang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (26)
goodnovel comment avatar
Lilis L
ceritanya semakin seru
goodnovel comment avatar
robin daharo
haus bayar
goodnovel comment avatar
Enicha Shaoran
terlalu tampan eh mirip y, nek ?? ( ꈍᴗꈍ)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • My Dad CEO   Bab. 224

    Kabar kematian Conan sudah tersebar pada keluarga maupun para sahabat Lukas. Bahkan Yo Han yang menghilang sejak setahun lalu pun mendengar kabar tentang putra sulung Tuan muda Jiang yang meninggal. Yo Han begitu kaget saat mendapat pesan dari salah satu orangnya yang mengatakan bahwa Putra sulung Lukas meninggal. Yo Han segera naik jet pribadinya untuk sampai ke Jincheng, sedangkan yang lainnya sudah berdatangan ke rumah duka. Lukas terduduk lemah di depan Altar ia bagaikan mayat hidup Lukas kehilangan gairah hidupnya. “Bagaimana dengan Clarisa apa dia sudah tahu tentang kabar Conan?” Joana begitu khawatir tentang mental Clarisa. “Lukas belum memberi tahunya, lagi pula Clarisa masih tidak sadarkan diri setelah menjalani operasi.” Sahut Gerald. “Aku tidak tahu bagaimana perasaan Lukas saat ini yang jelas itu sangatlah menyakitkan.” Raymond menatap iba pada Lukas yang terus memberi hormat pada setiap pelayat. Gerald mengedarkan pandangannya ia

  • My Dad CEO   Bab.223

    2 bulan penuh Conan berada di rumah sakit, Conan sendiri lebih tahu tentang kondisi tubuhnya ketimbang orang lain. Ia tetap berusaha seceria mungkin dan sesering mungkin ia tersenyum dan tertawa walau hanya gurauan yang garing. Ia terlihat lebih menikmati hidupnya. Conan di pulangkan karena ia ingin tinggal dan dirawat di rumah. Semua orang di mansion menyambutnya, kebahagian mulai menyelimuti keluarga Lukas karena Clarisa juga tengah mengandung anak ketiga Lukas. Orang-orang begitu bahagia begitu pula dengan Conan dan Christian yang akan menjadi calon kakak bagi adiknya saat lahir kelak. “Betapa beruntungnya dia saat lahir nanti sudah memiliki dua Kakak yang sangat tampan dan bisa diandalkan. Aku sangat iri padamu.” Ucap Joana saat berada di mansion. Clarisa hanya tersenyum tipis jika mengingat Conan yang mungkin tidak akan sempat melihat adik kecilnya lahir ke dunia. Lukas masih terus berusaha mencari-cari rumah sakit di luar negeri yang bisa menyembuhkan C

  • My Dad CEO   Bab. 222

    Di depan ruang IGD semua orang menunggu dengan cemas, saat dibawa ke rumah sakit Conan sudah kehilangan kesadarannya. Christian masih shock dengan apa yang menimpa Conan tubuhnya yang basah membuatnya menggigil. Karena terburu-buru mereka melupakan Athes dan juga Christian yang dalam keadaan basah kuyup. “Anakku, tidak apa-apa. Conan pasti baik-baik saja.” Clarisa mendekap Christian dengan rasa takut yang menyelimuti hatinya. “Sebaiknya kalian berdua berganti pakaian, Jay sudah membawakan pakaian ganti untuk kalian. Pergilah.” Athes dan Christian dibawa pergi oleh Jay sementara Lukas dan Clarisa amasih menunggu kabar tentang Conan. Kaca-kaca yang ada di mata Clarisa pecah begitu saja menyisakan luka bagi Lukas. “Apa ini akhirnya?” Clarisa bertanya dengan terbata-bata. “Berhenti bicara yang tidak-tidak. Kita belum tahu persis keadaannya. Jangan pesimis seperti itu pada hidup Putra kita.” Dokter yang bertugas di IGD datang menghampiri ke

  • My Dad CEO   Bab. 221

    Satu tahun setelah pernikahan Gerald dan Joana keduanya hidup bahagia bersama dengan malaikat kecilnya yang telah mengisi hari-hari keduanya. Suasana rumah Gerald begitu hangat kala suara tangis memenuhi seisi rumah. Walau Gerald sibuk dengan urausan pekerjaan ia tidak pernah mengabaikan putrinya yang belum genap setahun itu. Hari demi hari berlalu dengan begitu cepat tak terasa sudah satu tahun sejak Conan menjalani kemoterapinya. Bukannya semakin membaik kondisi Conan malah memburuk. Kanker yang awalnya stadium 2 kini telah menjadi stadium 3 semakin tipis harapan Conan untuk sembuh sepenuhnya. Clarisa sudah pasrah akan kondisi putra sulungnya setiap malam ketika tak ada seorang pun di kamar ia akan menangis hingga larut malam sampai Lukas pulang ke mansion. Christian yang selalu ceria kini berubah menjadi pendiam ia tak lagi banyak bicara, terkadang ia juga sering menangis di halaman belakang menangisi Conan yang tidak pernah sembuh. Setiap kali ia teringat bagaima

  • My Dad CEO   Bab. 220

    Gerald terdiam membeku ia bagaikan disambar petir di siang bolong saat mendengar pengakuan Joana gelas anggur yang ada di tangannya bahkan lepas dan terjatuh hingga pecahannya bertebaran dimana-mana. Gerald berdiri dari duduknya ia menatap Joana dengan penuh arti sedangkan Joana sendiri hanuya mampu menundukkan kepalanya ke bawah ia takut akan kenyataan jika Gerald tidak menerima kehadiran dah dagingnya sendiri.Hal yang selalu ditakutkan olehnya itu tidak pernah terjadi. Kaca-kaca di dalam mata Gerald telah menggenangi bola matanya yang coklat ia setengah berlutut sembari memegang tangan Joana.“Apa yang kau katakan itu benar adanya?”“Apa kau sedang mengandung anakku?”“Kau tidak bercanda bukan?” Gerald bertanya penuh pengharapan pada jawaban Joana.“Ya, aku mengandung Anakmu.” Ucapnya pelan.Ekspresi Gerald tidak terduga ia begitu bahagia kala mendengar kabar itu. Ia bahkan berjingkrak

  • My Dad CEO   Bab. 219

    Di pagi hari yang cerah Joana terbangun di dalam kamarnya, ia meraih bungkusan kecil dan membawanya masuk ke toilet dengan perasaan deg-degan Joana memberanikan dirinya untuk memeriksa dirinya sendiri. Joana membuka bungkusan test pack dengan tangan gemetar ia memasukannya dalam tempat yang sudah menampung urine nya sendiri. Belakangan ini Joana selalu merasa mual tiap pagi hari, ia juga tidak mendapatkan menstruasinya sudah dua bulan ini ia sedikit cemas. Joana memejamkan matanya ia sedikit takut dengan hasilnya, perlahan ia membuka matanya dan terlihat dengan jelas di alat tes kehamilan itu menunjukkan dua garis merah yang artinya dia positif hamil. Joana tentu saja bergembira akan hal itu namuan, sedetik kemudian ia kembali terdiam. Dirinya tidak tahu bagaimana reaksi Gerald setelah ia tahu bahwa dirinya telah mengandung darah dagingnya. “Bagaimana ini? Aku takut mengatakannya.” Joana berpikir cukup keras tentang apa yang harus ia katakan pada Gerald.

  • My Dad CEO   Bab. 218

    Selepas bersedih Lukas dan Clarisa turun secara bersamaan menuju meja makan karena sudah waktunya sarapan. Conan dan Christian sudah kembali dalam keadaan yang semula seakan tidak ada yang terjadi hanya mata sembab Christian yang tidak bisa berbohong. Dari arah lain Athes masuk menuju ruang tamu dengan membawa obat-obatan yang harus diminum oleh Conan ia meletakannya di meja ruang tamu tampak pemandangan yang sedikit menyakitkan bagi yang melihatnya. "Ayo, makanan sudah siap!" Lukas mengajak semua orang untuk menuju meja makan. Di sana telah banyak hidangan dari mulai makanan pembuka hingga makanan penutup ada di atas meja. Aroma masakan yang tercium semakin membuat orang menjadi lapar kala menghirupnya. Semua orang mulai berjalan menuju meja makan untuk menikmati hidangannya. “Makanlah yang banyak.” Lukas menaruh lauk pada mangkuk kedua putranya tanpa ada yang dibedakan. Christian tersenyum saat menerima lauk yang diberikan oleh ayahnya.

  • My Dad CEO   Bab. 217

    Hari telah berganti menjadi malam sepanjang perjalanan menuju mansion Conan hanya memejam kan matanya. Ia sudah terlalu lelah hari ini Lukas memandangnya dengan tatapan sendu. Sesampainya di mansion Clarisa telah menunggu kedatangan mereka berdua bersama Conan. Terlihat juga Athes ada di ruang tamu menemani Christian. “Apakah tidur?” Clarisa menghampiri Conan. Ia mengangkat sedikit kupluk yang menutupi wajahnya benar saja Conan sudah tertidur. “Ayah,” Christian berhambur memeluk pinggangnya. Lukas melihatnya dengan mengulas senyum hangat. “Bersabarlah, Ayah akan menidurkan Conan lebih dulu. Baru menemnimu sebentar.” Lukas mengusap puncak kepala Christian kemudian berlalu menuju lantai dua dimana kamar Conan berada. “Ibu,” Christian beralih memandang pada Clarisa yang berdiri. Clarisa segera menghampiri Christian ia berusaha menenangkannya. “Tidak apa-apa, Conan hanya kelelahan saja besok pagi ia akan bangun seperti biasanya.” Mendengar

  • My Dad CEO   Bab. 216

    Lukas berjalan dengan anggun menuju tempat Conan berada raut wajah yang tadinya tidak baik itu seketika berubah saat Conan mengulas senyum hangat padanya. Wajah pias itu masih kentara di antara senyum yang menghiasinya. Lukas semakin mendekati keberadaan Conan. Ia setengah berlutut di hadapan Conan. “Apakah sudah lebih baik?” “Eng,” Conan menganggukkan kepalanya pelan sebagai balasan dari pertanyaan Lukas. “Lalu apa kau masih ingin pergi memotong rambutmu?” Lukas kembali bertanya dengan suara yang sedikit bergetar. Senyum hangat itu kembali muncul di wajahnya tangan kecilnya menyentuh pipi Lukas terasa lembut dan begitu dingin saat disentuh olehnya, Lukas menatap matanya yang sendu. “Dingin sekali?” “Aku hanya sedikit kedinginan saja Ayah, tidak perlu dikhawatirkan!” Conan beranjak dari duduknya ia mencoba mencoba menarik tangan besar Lukas agar segera menuju tempat dimana ia akan memotong rambutnya. Lukas menguatkan hatinya lalu mengikuti kem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status