Share

Bab 5

  Matahari sudah tinggi saat Clarisa Shen datang ke perusahaan Jiang Group, dan menunggu untuk dipanggil wawancara oleh pihak rekrutmen, dengan sedikit gelisah Clarisa Shen duduk menunggu di panggil.

" Nomor 203 Clarisa Shen".

setelah di panggil Clarisa Shen bangkit dari tempat duduknya, dia melangkahkan kakinya menuju pintu masuk ruangan wawancara.

Setelah wawancara berlangsung agak lama Clarisa Shen pun keluar dengan sedikit menundukkan kepala, Clarisa tidak menyangka jika dirinya bisa lolos,  dan di terima bekerja di perusahaan besar ini.

Dia berjalan dengan girang hingga tidak melihat presdir, dia menabraknya hingga terjatuh. Saat Clarisa Shen meringis kesakitan, disaat itu pula dia melihat tatapan mata yang sangat dingin, sepasang manik berwarna hijau zamrud itu menatap wajah Clarisa.

Clarisa juga menatap wajah Lukas Jiang, dia terpesona oleh ketampanan nya dan juga kaget. Betapa tidak? Wajah Lukas benar-benar mirip dengan wajah putra sulung nya Conan, benar-benar bagai pinang di belah dua.

Mungkin Conan adalah versi mini dari Lukas sungguh terkesan dingin. Clarisa merasakan aura di sekitarnya seakan mencekam atas kejadian tersebut.

 Namun tidak dipungkiri Clarisa Shen saat berhadapan dengan  Lukas Jiang jantungnya berdebar-debar, dan ketika Clarisa menghirup aroma di tubuh Lukas, dia merasa  aroma nya sangat familier bagi Clarisa Shen.

Saat Clarisa membayangkan nya, seketika bayangan itu menghilang, karena seseorang memanggilnya.

 "Nona Anda tidak apa-apa?" Seorang pria menghampirinya. Ya, dia adalah Jay seorang sekretaris, dan asisten pribadi Lukas.

Clarisa masih termangu mencerna apa yang terjadi di hadapan nya pun tersadar,  "aarrhhh...iya saya baik-baik saja!" Clarisa mencoba bangkit dengan di bantu asisten Lukas Jiang.

"Saya minta maaf karna sudah menabrak Anda! Sambil membungkuk kan tubuh nya Clarisa Shen meminta maaf. Namun Lukas tidak berkata apa-apa.

Sejenak Lukas Jiang merasa familier  dengan kehadiran Clarisa Shen, dia merasa tidak asing dengan tubuh ini, dalam benak nya bertanya siapa wanita ini?

Namun dia  yang selalu terlihat tenang dan bersikap dingin tidak terlalu memikirkannya, Lukas beranjak meninggalkan Clarisa di sana. Lukas menaiki lift. Jay menekan lantai paling atas untuk menuju ruangan presdir dimana Lukas harusnya berada.

Clarisa Shen masih membeku, seperti kehilangan akal, dia masih kebingungan dengan apa yang terjadi, tiba-tiba ponselnya berdering dia pun tersadar dari lamunannya.

"Christian ya, ada apa?" tanya Clarisa

"Ibu bagaimana wawancaranya, apakah semuanya lancar? apakah ibu berhasil?" Christian dengan bersemangat bertanya pada Clarisa

Clarisa Shen menghela nafasnya dengan berat seraya berkata "Hmmm...bagaimana ya ibu menjelaskannya?" Clarisa sedikit menggoda putranya.

"Apakah wawancaranya sulit?" Tidak apa-apa ibu jangan bersedih, kami berdua masih bisa menafkahimu, jadi jangan khawatir jika kau tidak dapat bekerja" Christian mencoba menghibur ibunya.

Clarisa sedikit tersenyum saat mendengar putra nya berbicara seperti itu padanya.

"Ibu akan segera pulang ayo kita makan siang bersama diluar, bicara pada Conan tidak perlu memasak makan siang!" ucap Clarisa

"Lalu apakah ibu benar-benar tidak diterima di perusahaan itu?" Christian kembali bertanya pada ibu nya.

"Jangan terlalu banyak berpikir karna ibu mulai besok sudah bisa bekerja di perusahaan Jiang Group!" dengan senang Clarisa memberitahu putra nya

"APA... selamat ibu, aku sudah merasa jika ibu akan berhasil. ini adalah hari keberuntungan mu ibu" Christian juga ikut berbahagia  mendengarnya

"Ya sudah ibu tutup teleponnya ya. Sampai jumpa dirumah." Ucap Clarisa.

Conan sedang mengerjakan pekerjaannya di dalam kamarnya, tiba-tiba Christian berteriak,

"Conan, wawancara kerja ibu berhasil dan ibu akan mulai bekerja besok, apa kau senang? terang Christian

"Hmmm..." Conan hanya menganggukkan kepalanya

"hanya itu jawabanmu?" Christian sedikit kesal dibuatnya

"Ya" 

Christian lalu melirik, menghampiri Conan, melihat apa yang dikerjakan Conan.

"Apa yang sedang kau kerjakan?"

"Aku hanya sedang melihat-lihat pesan yang masuk padaku" Conan seraya menunjukkan pesan- pesan itu pada Christian.

"ada permintaan perpanjangan kontrak juga?" apakah kau akan menerima nya?" tanya Christian

"Entahlah, aku masih memikirkan nya, lalu bagaimana denganmu? apakah kau ingin memperbaharui kontrak?" Conan bertanya balik

"Entahlah, sepertinya aku ingin istirahat dulu" ucap Christian 

 "Ah ya benar, ayo bersiap-siap sebentar lagi ibu akan datang dan akan mengajak kita makan siang diluar"

"Kakak kita harus merayakan keberhasilan ibu, apakah kita perlu membawa ibu ke restoran mewah di sini?" Christian sedikit bersemangat, dia pun segera mencari-cari tempat restorannya.

Setelah Christian melihat-lihat rekomendasi beberapa restoran, dia pun meminta pendapat Conan, dan Conan pun memilih satu restoran mewah dan membuat reservasi untuk 3 orang.

Setelah mereka berdua selesai berganti pakaian, mereka berdua mengenakan pakaian kasual. Mereka terlihat sangat tampan, mereka tidak terlihat seperti anak usia 9 tahun, karna bentuk badan mereka cukup proporsional untuk seusia mereka. Saat Clarisa Shen sampai dirumah dia terpesona melihat gaya kedua putra nya yang sangat tampan itu, lalu dia berkata

"kalian masih terlalu kecil untuk bergaya seperti orang dewasa, bergaya lah sesuai umur kalian" ucap nya

"Aku sudah besar Bu, walaupun usiaku baru 9 tahun tapi aku dan Conan sudah lulus dari universitas, jadi jangan remehkan kami berdua Bu!” Christian merasa sedikit kesal karena Clarisa selalu menganggapnya anak kecil.

Seperti biasa nya Conan terlihat tenang seperti air, dia hanya melirik tanpa berbicara sepatah kata pun.

"Sudah-sudah kalau begitu ibu pergi mandi dulu lalu siap- siap untuk pergi makan bersama kalian Ok..." Clarisa pergi menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

"Ya" Ucap Christian

Clarisa Shen selesai mandi dan dia pun sedikit merias wajahnya agar kelihatan cantik, namun sebenarnya wajah Clarisa Shen tanpa riasan make up pun dia sudah sangat cantik. 

Dia mengenakan gaun selutut dengan warna putih selaras dengan pakaian kasual kedua putranya, dia benar-benar terlihat sangat cantik, Clarisa begitu anggun ketika mengenakan gaun itu, di lehernya terpasang liontin yang sangat indah, dan liontin itu adalah peninggalan satu-satunya dari ibu nya yang sudah meninggal.

Rambutnya yang  indah semakin menambah keanggunan nya, Clarisa seperti putri bangsawan. Clarisa sungguh pandai merias diri.

Clarisa Shen pun keluar menemui kedua putra nya, dan mengajak mereka pergi.

"Wah...ibu memang sangat cantik, apalagi jika memakai riasan tidak ada yang bisa menandingi kecantikanmu ibu, aku berani bersumpah sungguh ibu sangat cantik hari ini" seru Christian

"Christian kamu pintar sekali merayu, kau belajar dari mana nak kata-kata itu" Clarisa Shen tertawa, dia tidak berpikir jika Christian bisa berbicara seperti itu, melihat Christian tertawa membuat hatinya merasa hangat.

Namun berbanding terbalik dengan Conan, bahkan dia sama sekali tidak pernah menunjuk kan ekspresi nya, dia jarang sekali tersenyum, dia selalu bersikap dingin pada orang lain? Jika Christian ceria seperti Clarisa, maka Conan menuruni sifat dari ayah nya yang tidak tahu siapa?

seraya menunggu taksi yang sudah di pesan mereka menunggu di lobi gedung, Conan dengan santai nya duduk di sofa yang di sediakan oleh pihak gedung.

 Sesekali Conan melirik sekitarnya, orang-orang bereaksi seperti tidak punya akal, semua mata tertuju pada dua anak itu, Clarisa juga tak luput dari tatapan semua orang.

Mereka bertiga terlihat seperti boneka. setelah 5 menit menunggu akhirnya mereka pun pergi menuju restoran yang sudah di pesan sebelumnya, setelah meninggalkan lobi bayangan taksi pun tertelan jalanan yang ramai.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Enicha Shaoran
sipppp....... !!!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status