Share

Mataku terbelalak, melihat pemandangan dihadapanku!

"Stop, Bu! Tolong jangan telpon Emak! Anton akan bawa pergi jannah sekarang juga! Tapi Anton mohon, Ibu jangan hubungi Emak," ucapku pada Ibu yang hampir saja menekan tombol panggil di layarnya. 

Ibu pun menatapku lalu berkata. "Baiklah, Anton! Ibu tidak akan menelpon Emaknya Nisa, tapi sekarang juga kamu bawa pergi anak itu dari rumah ini. Ibu nggak mau kena sial karena membiarkan anak itu tinggal dirumah kita!" Tegas Ibu padaku. Aku pun mengangguk menyetujuinya, lalu berjalan ke kamar untuk membereskan semua barang-barang milik Jannah. 

Lima belas menit berlalu, semua barang milik Jannah telah aku masukan ke dalam tas. Aku pun bergegas menggendong Jannah yang sedang terlelap tidur. 

"Gimana, Anton? Kamu sudah selesai membereskan semua barang-barang anak itu?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indah Suci Lestari
mulai gak masuk akal... posisi udah cere sama nisa... nisa sakit, anak cacat... harusnya yg berhak ngurus jannah adalah ibunya Nisa... sepahit apapun ya memang itu jalannya... kalo masih mau ngurusin kenapa minta cerai?? kalo dengan dalih tak mau membebani ibunya nisa, kan bisa bantu semampunya???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status