Share

12. Akbar: Perasaan

Dasar Naila! Dia pikir bisa membodohiku.

Kutemui para remaja beranjak dewasa itu. "Adek-adek, sudah selesai belajarnya?"

Anak-anak baru lulus SMA itu serempak mengeluh. "Udah capek, Bang. Butuh hiburan, nih. Sekarang aja nontonnya."

Hm, ini yang terjadi ketika belajar menjadi kewajiban. "Udah zhuhur. Shalat, makan, setelah itu baru nonton."

Mereka bersorak lagi. Tentu saja, hanya Naila dan anak lelaki itu yang diam saling memandang. 

"Musholla ada di kebun belakang, ada keran buat wudhu di sana, tapi tidak ada toilet," jelasku singkat. 

"Oke, Bang!" sahut salah satunya. Tanpa perlu diperintah, para remaja menjelang dewasa ini merapi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status