Share

Hands Off

Mendengar kata pesta dansa selalu memunculkan gambaran pesta-pesta di film tentang putri dan pangeran. Aula megah penuh orang dengan berbagai macam gaun dan setelan jas berkelas. Lilin-lilin besar yang diletakkan di wadah lilin bercabang tiga, apinya menari-nari dalam warna emas, kuning, dan oranye. Satu kelompok orkestra di sudut ruangan, memainkan musik klasik yang menghentak, terkadang syahdu, mengiringi pasangan-pasangan yang berputar dan berpelukan di lantai dansa.

Gambaran itu nyata adanya. Bagai menuangkan pikiran menjadi sebuah wujud yang bisa dipandang secara kasat mata, Elora merasakan suasana seperti dalam negeri dongeng.

Zed menjemputnya pukul tujuh malam. Dia mengetuk pintu kamar Elora, dan matanya melebar takjub melihat penampilan Elora malam ini.

“Semua laki-laki pasti akan iri padaku,” katanya sembari tersenyum.

Elora menampik pujian itu dengan tersipu, lalu mengumandangkan tawa kering. “Aku pikir ini terlalu berlebihan.&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status