Share

Part 05

Xander baru saja sampai di kafe, Xander langsung masuk ke dalam untuk menemui dua sahabatnya itu yang katanya sudah ada di dalam kafe.

“Xander di sini,” teriak Alan, lalu Xander berjalan ke ara dua sahabatnya itu.

“Dari mana saja kok lama banget?” tanya Rendra sambil meminum es kopi capucino kesukaan dia.

“Gue habis nganterin pacar gue tadi,” ucap Xander lalu memanggil pelayan kafe dan memesan minuman kesukaannya

“Wah nggak jomblo lagi dong,” ucap Alan

“Ngomong-ngmong siapa cewek lo?” tanya Rendra

“Ara sahabat dekat dari kecil sekarang sudah jadi sepasang kekasih,” ucap Xander

“Wah gila ternyata jadian sama cewek primadona kampus dan lo, Xan juga sangat populer di kampus apa jadinya kalau orang kampus sampai tahu pasti pada patah hati ini,” ucap Alan

“Wah iya ini kalau kita bikin berita di I* kalau Xander dan Ara jadian pasti bakal heboh dan yang pasti bakal jadi berita trending topik lagi,” ucap Rendra dengan penuh semangat.

Memang dasar Alan dan Rendra memang begitu suka sebarin gosip di kampus sudah kaya cewek saja, tapi Xander nggak masalah berteman dengan mereka berdua bagi Xander, Alan dan Rendra adalah sahabat yang baik mereka akan selalu membantu jika diantara kami ada masalah.

Di tempat lain Ara yang sedang tiduran dengan memainkan ponselnya tiba-tiba di kejutkan dengan adanya pintu terbuka yang menampakan mamanya. Claristha pun menghampiri anaknya yang sedang tiduran itu.

“Ra, kenapa semalam nggak pulang dan nggak kasih kabar ke Mama dan Papa, kamu tahu Papa marah besar lagi kamu di telepon juga nggak di angkat-angkat lain kali kasih kabar ke Mama ya,” ucap Claristha

“Maafin Ara ya Ma, semalam Ara benar-benar ketiduran di Apartemen Xander begitu juga dengan Xander,” ucap Ara lalu ia bangun dari tidurnya.

“Iya mama maafin tapi lain kali kasih kabar ya,” ucap Claristha

“Siap ma, o, ya mama masak apa aku laper ini mau makan,” ucap Ara

“Tadi mama nyuruh bibi masakin makanan ke sukaan kamu,” ucap Claristha lalu mengajak Ara untuk ke ruang makan dan Ara pun mengikuti di belakang mamanya.

Hari telah berganti hari dan bulan telah berganti bulan hubungan Ara dan Xander semakin dekat saja mereka juga sering melakukan hubungan intim dan Xander juga selalu mengeluarkan spermanya di rahim Ara.

Seperti pagi ini Ara baru bangun tidur dan ia merasakan pusing dan mual yang amat sangat, Ara langsun lari ke dalam kamar mandi dan memuntahkan semuanya di wastafle namun yang di muntahkan hanya air saja.

Ara merasa badannya sangat lemas ia sudah nggak sanggup lagi untuk berjalan ke ranjangnya, Ara pun pingsan di kamar mandi.

Claristha masuk ke dalam kamar Ara namun ia tak menemukannya saat ia melihat Ara ke kamar mandi betapa terkejutnya Claristha mendapati anaknya sudah pingsan di kamar mandi.

Claristha memanggil suaminya agar membantu dirinya untuk membawa Ara ke ranjangnya, Maxwel pun langsung mengangkat Ara dan membawanya ke ranjang dan menyuruh istrinya untuk segera menghubungi dokter untuk segera datang kerumahnya.

Tak berapa lama dokter sampai di kediaman Maxwel, lalu Claristha langsung menyuruh dokter segera memeriksa Ara, ia sangat khawatir terjadi apa-apa dengan anaknya.

Lalu dokter memeriksa Ara dan setelah selesai memeriksa dokter itu pun tersenyum kepada kedua orang tua Ara.

“Selamat anak Anda sedang mengandung dan usianya sudah dua minggu,” ucap dokter

“Apa anak saya hamil?" tanya Max dengan perasaan yang campur aduk namun ia tak bisa marah di depan dokter karena ini bisa jadi bumerang bagi dirinya apa lagi kalau sampai di telinga orang-orang luar sana pasti nama keluarganya akan di cap jelek.

“Saya juga sudah menuliskan resep obat yang perluh anda tebus di apotik nanti,” ucap dokter, Claristha pun menerima kertas lembaran yang berisi tentang resep.

Dokter itu pun juga berpamitan, Maxwel mengantarkan dokter tadi sampai depan pintu. Setelah itu Maxwel masuk ke dalam kamar Ara dan menunggu Ara sampai siuman. Claristha menyuruh bodyguard untuk menebus resep tadi ke apotik.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status