Share

Part 06

Ara sadar dari pingsannya, ia melihat di kamarnya ada mama dan papanya, namun ekspresi papanya seperti sangat marah dengan Ara. Ara membenarkan posisi duduknya dengan di bantu mamanya.

“Dengan siapa kamu hamil Ara!" teriak Maxwel dengan suara sangat keras dan marah kepada Ara

“M-maksud Papa apa?” tanya Ara dia masih bingung kenapa papanya bertanya seperti itu.

“Papa tanya sekali lagi Ara kamu hamil anak siapa?” tanya Maxwel masih dengan sangat emosi.

“P-papa jangan marah-marah nanti penyakit jantung Papa kambuh lagi,” ucap Claristha mempetingati suaminya agar tidak emosi.

“Ma ... apa yang di katakan Papa barusan apa benar Ma kalau Ara hamil?" tanya Ara yang sudah mengeluarkan air matanya.

“Iya Ra, sekarang kamu jujur kamu hamil anak siapa?” tanya Claristha kepada anaknya, perasaan Claristha campur aduk ada rasa kecewa dan ada rasa bersalah karena telah gagal mendidik dan menjaga anak satu-satunya yang ia punya.

“Maafin Ara Ma, Pa. Ara benar-benar khilaf ngelakuinnya, maaf,” ucap Ara pelan, sambil menangis sesengukan, ia tak menyangka bahwa ia akan hamil anak Xander.

“Ra, jawab pertanyaan Papa siapa yang hamilin kamu,” ucap Maxwel sekali lagi.

“Ara hamil anak Xander, Pa,” ucap Ara ia takut kalau nanti Xander bakal di marahinn papanya.

“Apa? Papa tak habis pikir kenapa kalian bisa melakukan itu, sekarang kamu telepon Xander dan nanti malam suruh datang ke rumah bersama orang tuanya,” ucap Maxwel, rasanya benar-benar membuat kepala Max ingin pecah, bagaimana kalau berita ini sampai tahu oleh orang luar nama keluarganya pasti bakal hancur.

Ara menuruti semua perintah papanya ia menghubungi Xander dan menyuruhnya datang kerumah. Ara masih istirahat di kamarnya ia masih menangis menyesali semua yang telah terjadi kenapa ia bisa bodoh tanpa memikirkan akibatnya.

Claristha masuk ke dalam kamar Ara dengan membawa nampan yang berisi makanan dan satu gelas air minum. Claristha menyuruh Ara makan terlebih dahulu karena dari pagi ia belum makan, setelah selesai makan Claristha menyuruh anaknya agar minum vitamin penguat kandungan dari dokter.

Ara kembali istarahat lagi karena badannya masih terasa belum enakan, saat jam menunjukkan pukul satu siang Ara terbangun mendengar HPnya berbunyi, ternyata Xander menghubunginya.

“Iya hallo Xan,” ucap Ara

“Sayang hari ini kamu nggak masuk kuliah ya?” tanya Xander dari sambungan telepon.

“Iya aku sedang nggak enak badan Xan,” ucap Ara

“Kamu sakit apa sayang?” tanya Xander yang khawatir dengan Ara.

“Biasa masuk angin, nanti malam kamu jangan lupa ya, datang kerumah bawa om sama tante juga,” ucap Ara mengingatkan lagi Xander dan soal sakit Ara tak mau menjawabnya jujur sekarang lebih baik nanti malam saja.

“Iya sayang kalau begitu aku tutup dulu ya teleponya kamu istirahat yang banyak,” ucap Xander

“Iya,” ucap Ara lalu meletakkan HPnya kembali di atas nakas samping tempat tidur dan Ara pun kembali memejamkan matanya.

Malam telah tiba sekitar pukul 07.00 malam Xander dan kedua orang tuanya di sambut dengan baik oleh keluarga Ara. Mereka mengajak keluarga Xander untuk duduk dan di meja sudah di siapkan minuman dan camilan ringan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status