Share

Bab 31. Mendiskusikan Rencana

“Astaga, Lissa. Lukanya semakin parah. Kenapa kamu melepaskan perbanmu jika lukamu masih separah ini?” tanya Karl.

“Karena merepotkan,” jawabku sambil tertawa canggung.

“Sial. Seandainya aku punya kekuatan sihir untuk menyembuhkan,” gumam Steein.

Aku menatap wajah Steein yang menunjukkan kekesalan. Bukan rasa kesal kepada orang lain, namun kepada dirinya sendiri. 

“Steein, apakah kekuatan penyembuhan yang dimiliki Saintess bisa menyembuhkan luka seperti ini?” tanyaku kepada Steein.

“Benar, Lissa,” jawab Steein. Ia tampak bingung karena aku tiba-tiba mengungkit tentang hal ini.

“Lalu, apakah kekuatan penyembuhan yang dimiliki Saintess juga bisa menyembuhkan diri mereka sendiri?” tanyaku lagi.

“Benar, Lissa,” kali ini ekspresi Steein tampak semakin kebingungan.

Aku menatap langsung ke mata Steein di balik kacamatanya itu. &ldquo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status