Share

Bab 102

"Nggak apa-apa Mas, cuma bosen nunggu kamu, katanya bentar, kan aku kangen." alibi Aya.

Dafa tersenyum manis, matanya pun berkedip beberapa kali tak menyangka kalau Aya bisa mengatakan hal seperti itu.

"Ciyee_" godanya lalu memeluk kepala sang istri, membantu wanita itu menyembunyikan wajahnya karena malu.

Sedangkan empat pasang mata yang hanya memperhatikan, tersenyum meskipun keduanya tak tau apa arti gerakan tangan Aya tadi.

"Kalau gini, aku mau belajar bahasa isyarat ah," kata Syifa tiba-tiba.

Semua menoleh kearah gadis itu. "Kenapa memang?" saut Tito yang berdiri tak jauh dari posisi gadis itu berdiri.

"Biar paham, dan ngerti Mba Aya ngomong apa. Lagian supaya Mba Aya nggak repot-repot lagi kalau ngobrol sama aku," jawabnya.

"Benar, Mas setuju. Biar Mba Aya nggak terlalu tergantungan sama ponsel," menoleh pada istrinya Dafa menepuk puncak kepala sang istri.

Melirik jam ditangan kirinya Dafa menegakkan tubuhnya menoleh ke Tito disebelahnya. "To, tolong anter adik gue pulan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status