Share

Memperlihatkan Sedikit Kekuatan

Akan mengecewakan jika tuan muda klan Ming tidak terlihat memukau di mata mereka.

Orang yang disebut sebagai tuan muda klan Ming maju ke depan dengan pakaian berwarna emasnya. Dia memancarkan aura yang begitu angkuh, dominan dan penuh kesombongan. Seolah hanya dirinya sendiri yang berdiri dipuncak. 

Tatapannya mengungkapkan sedikit kesombongan begitu menyapu seluruh penonton. Kemudian dia kembali mengalihkan pandangannya pada batu yang ada di depannya, tanpa mengatakan apapun, dia langsung mengangkat batu itu dengan kedua tangannya. 

Terlihat sangat mudah, dia menempatkan batu itu di atas kepalanya dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Semua orang yang melihatnya terkejut, bahkan para penatua dan inspektur sekte yang hadir berdecak kagum. 

"Hanya bongkahan batu kecil ini dapat menghalangiku memasuki Sekte Macan Hitam? Tidakkah persyaratan ini terlalu mudah?" ujar Ming Tian Lei, tuan muda klan Ming dengan santainya. 

Salah satu dari delapan penatua yang hadir di sana berkata, "80 jin! Aku tidak mengira dia akan begitu kuat diusianya yang masih belia."

"Memang, sepertinya rumor tentang tuan muda klan Ming ini sama sekali tidak berlebihan. Dia memang kuat dan pantas dipuji banyak orang..."

"Aku ingin tahu apakah dia bersedia menjadi muridku..."

Seluruh penonton kembali dari keterkejutannya. Mereka sama sekali tidak mengira kalau kekuatan Ming Tian Lei akan sangat kuat, dia bahkan dapat mengangkat batu seberat 70 jin dengan begitu mudahnya. 

Ming Tian Lei kembali ke tempat semula, ada begitu banyak orang yang ingin berkenalan dengannya, tapi Ming Tian Lei mengabaikan mereka semua. 

Setelah pertunjukkan Ming Tian Lei tadi, tidak ada satupun peserta yang mampu membuat semua orang terpukau seperti yang Ming Tian Lei lakukan. Perlahan hanya ada beberapa orang yang tersisa, salah satunya adalah Hao Li. 

"Nomor 160!"

Begitu nomor peserta Hao Li disebutkan, dia maju ke depan dengan langkah penuh percaya diri. Tatapannya tetap tenang menatap sekeliling, ada beberapa orang yang melemparkan tatapan tak suka padanya. Mereka adalah orang-orang yang mendengar ucapan Hao Li tadi. 

Dalam hatinya Hao Li hanya bisa menghela napas pelan, tampaknya di hari pertamanya dia memasuki kota Kerajaan, sudah ada sekelompok orang yang tidak suka padanya. 

"Bukankah dia adalah orang sombong itu bukan?"

"Benar! Dia mengatakan kalau ukur kekuatan ini terlalu mudah baginya. Benar-benar sombong!"

"Sekarang kita akan lihat sekuat apa dirinya itu! Kalau saja dia tidak lebih kuat dibandingkan dengan tuan muda klan Ming, maka dia hanyalah sampah yang seharusnya tidak diterima oleh Sekte Macan Hitam!"

Hao Li mengabaikan beberapa bisikan yang terdengar olehnya, tapi dia juga sama sekali tidak menunjukkan kalau dia tenang. Api amarah terlihat di kedua matanya, berusaha tenang adalah yang tengah dia lakukan sekarang. 

Tidak baik mengundang keributan di tengah kerumunan. 

Hao Li berjalan mendekati bongkah batu yang ada di depannya, dia menempatkan kedua tangannya tepat di kedua sisi batu itu. Perlahan dia mengangkatnya. 

Semua orang memperhatikannya, terutama mereka yang mendengar perkataan Hao Li sebelumnya. Namun apa yang mereka lihat selanjutnya membuat mereka semua tertegun. 

Remaja bernomor-kan 160 itu bahkan sama sekali tidak mengangkat batu dari permukaan tanah. 

Sementara itu di dalam pikiran Hao Li, dia memikirkan beberapa cara agar tidak menarik perhatian semua orang seperti yang kakek dan bibinya katakan. 

"Haruskah aku menggunakan setengah kekuatanku? Tidak... Tetap saja aku akan terlihat sangat kuat dimata mereka. Atau haruskah aku berpura-pura lemah? Kalau begitu aku akan diremehkan mereka. Aih... Benar-benar dilema!"

Sudah hampir dua menit dia tetap jongkok dengan kedua tangan yang masih setia berada di kedua sisi batu. 

"Hahaha! Dia mengatakan kalau tahapan ukur kekuatan ini terlalu tidak menantang, tapi sekarang dia sama sekali tidak mengangkatnya!"

"Dia hanya katak di dalam sumur! Benar-benar bodoh!"

"Aku lupa terakhir kali dapat tertawa seperti ini, dia benar-benar bisa membuatku tertawa keras! Hahaha!"

Disisi lain, Ming Wu dan Ming Fei menundukkan kepalanya, malu. Mereka tidak habis pikir dengan pola pikir Hao Li, Ming Fei melirik sang ayah dan bertanya, "Ayah, apa yang Hao Li lakukan?"

Ming Wu menggelengkan kepalanya pelan, "Entahlah, tapi sepertinya pikirannya sedikit terganggu. Aku akan mengingatkannya."

Dia menggunakan telepati kepada Hao Li dan berkata, "Hao Li, apa yang kau pikirkan? Mengapa kau tidak mengangkatnya? Kau seharusnya bisa mengangkatnya dengan sedikit kekuatanmu bukan?"

Hao Li melirik kakeknya yang ada di sudut alun-alun, dia mengerutkan keningnya kemudian bergumam, "Sedikit? Ketika kakek mengatakan itu, biasanya aku menggunakan setengah kekuatanku. Baiklah, aku akan mencobanya."

Hao Li dengan ringan mengangkat bongkahan batu itu dengan kedua tangannya, tapi kemudian... 

'Woshh!'

Lagi-lagi semua orang terpaku, namun dalam konteks yang berbeda. 

"Di-dia m-melemparnya?!"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
anjir ngakak! 2 menit jongkok wkwkkw
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status