Home / Pendekar / Penakluk Dewa / Kebodohan dan Kepandaian

Share

Kebodohan dan Kepandaian

Author: Syafir Yahya
last update Last Updated: 2021-11-23 16:55:15

Jin Wen Dao yang menyaksikan perdebatan antara Hao Li dan Ming Wu hanya bisa mengerutkan keningnya kebingungan. Dia bisa melihat kalau Hao Li enggan menjadi salah satu pasukan elit Asosiasi Perdagangan, dan dia hanya mampu menyayangkannya. 

"Aku mengerti, tapi meski begitu, kau tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada Asosiasi Perdagangan, dan ambil ini jika kau ingin membeli sesuatu, semua pedagang yang ada di kota Kerajaan akan memberikanmu tambahan diskon 10%. Walau tidak besar, tapi itu lumayan untuk menghemat sedikit uang mu..." ujar Jin Wen Dao seraya menyerahkan papan seukuran telapak tangan yang terdapat namanya di atasnya. 

Ada juga simbol khas Asosiasi Perdagangan, yang artinya papan nama ini milik Asosiasi Perdagangan sekaligus milik Jin Wen Dao sendiri. 

Hao Li menerimanya, dia tidak akan menolak pemberian Jin Wen Dao selagi dia masih bisa menerimanya. Alasan mengapa dia tidak ingin menjadi pasukan elit Asosiasi Perdagangan, itu karena dia ingin berada di tempat yang lebih tinggi. 

Kota Kerajaan tidak akan bisa menahannya, dia tahu kekuatannya. Tetap berada di kota Kerajaan hanya akan membuang-buang bakatnya. 

"Terimakasih banyak tuan Jin, saya dengan senang hati menerimanya..." 

Jin Wen Dao mengulas senyum di kedua bibirnya, tatapannya yang redup memancarkan sinar ketertarikan yang mendalam kepada Hao Li. Sikapnya yang sederhana membuat remaja di depannya nampak seperti remaja pada umumnya, walau sebenarnya tidak demikian. 

"Baiklah, kalau begitu aku akan kembali ke tempatku. Jika ada kesempatan, kalian bisa mendatangi Asosiasi Perdagangan, aku selalu ada di sana..."

Jin Wen Dao melenggang pergi, beberapa tatapan tetap terfokus pada Hao Li. Mereka tidak pernah mengira tokoh atas seperti Jin Wen Dao sangat memandang tinggi Hao Li, bahkan papan nama miliknya dia berikan kepada Hao Li, ini menunjukkan seberapa besar penghargaan yang Jin Wen Dao berikan kepada Hao Li. 

Mereka yang melihat adegan itu hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Betapa beruntungnya Hao Li bisa mendapatkan dukungan Jin Wen Dao yang kedudukannya sama sekali tidak lebih rendah dibandingkan dengan tiga kepala klan lainnya. 

Tak lama kemudian, tahap ukur kekuatan sudah berlalu. Setelah Hao Li maju ke depan tadi, tidak ada seorangpun yang memiliki kemampuan yang sama dengannya. Membuat acara terasa lebih membosankan dibandingkan sebelumnya. 

Zhang Yu maju ke depan dan mengumumkan tahapan selanjutnya, sesi pemahaman.

Semua peserta akan maju ke depan dan duduk di kursi yang sudah ditandai dengan nomor urutannya. Hao Li tentu saja duduk di nomor urutan ke-160. Ada lima gulungan kertas di depannya, semuanya berisikan pertanyaan yang harus dia jawab. 

Sesi pemahaman sendiri memakan waktu maksimal 2 jam, lebih dari itu maka peserta akan didiskualifikasi. 

Ming Tian Lei yang setiap harinya bergelut dengan berbagai macam buku dengan mudah menulis jawaban di kertas yang sudah tersedia. Beberapa orang juga mulai menuliskan jawaban mereka, hanya Hao Li yang masih diam, kontras sekali dengan apa yang dilakukan semua peserta. 

Kesepuluh penatua termasuk Zhang Yu memperhatikan salah satu remaja yang masih belum menggerakkan kuasnya. Kerutan tercetak di dahi mereka, bukankah anak itu sangat mendominasi di sesi sebelumnya? Mengapa sekarang dia hanya diam saja? 

Hao Li di sisi lain masih memutar gulungan kertas dan bahkan memainkannya. "Ini seharusnya seperti dongeng yang selalu bibi ceritakan padaku setiap malam bukan? Tulisannya terlihat sama..."

Ming Wu yang melihat Hao Li masih terdiam dan malah asik dengan gulungan kertas di tangannya, melirik Ming Fei yang sedikit menundukkan kepalanya. "Ini tidak seperti yang aku pikirkan 'kan?"

Alih-alih langsung menjawab, Ming Fei tertawa pelan, "Hehehe... Ayah, aku ingin mengajari Hao Li membaca, tapi ayah terlalu sibuk mengajarinya keterampilan bela diri sampai-sampai aku tidak memiliki waktu untuk mengajarinya membaca dan menulis..."

Mendengar itu, Ming Wu mengusap wajahnya tidak berdaya, "Ya ampun... Dia sudah berusia 14 tahun tapi masih tidak bisa membaca dan menulis. Gagasan macam apa itu? Membiarkannya ikut di sesi pemahaman ini hanya akan mempermalukannya."

Ya, selama Hao Li tinggal di dalam hutan yang jauh dari pemukiman manusia, Hao Li sama sekali tidak tahu bagaimana cara membaca dan menulis. Itu adalah kekurangan terbesarnya, dan Ming Fei sayangnya menyepelekan hal itu. 

Zhang Yu yang melihat Hao Li malah memainkan gulungan kertasnya, mulai bertanya kepada Hao Li, "Nak! Apa yang kau lakukan? Cepat isi itu sebelum waktunya habis!"

Hao Li mengangkat tatapannya dan kedua matanya melihat Zhang Yu yang sama menatapnya juga, dia balas berkata, "Paman, bukankah ini hanyalah tulisan yang berisikan dongeng seperti yang selalu bibi ceritakan setiap malam? Mengapa aku harus mengisinya?"

Mendengar hal itu, Zhang Yu mengerutkan keningnya keheranan, "Sebuah dongeng? Apa maksudmu? Tentu saja kau harus mengisinya, bukankah aku sudah memberitahumu sebelumnya?"

Hao Li mengalihkan pandangannya ke atas kertas yang penuh dengan aksara yang tidak dia ketahui, ia menggaruk keningnya dengan kuas yang masih bersih dari tinta. "Lalu, bagaimana cara mengisinya? Haruskah aku menggambar serigala atau rusa di atas kertas ini?"

Beberapa peserta yang semula fokus pada soal yang ada di atas meja tidak bisa lagi menahan tawa mereka. Mendengar bagaimana Hao Li menjawab pertanyaan Zhang Yu, seharusnya Hao Li tidak bisa membaca maupun menulis. 

Jika Hao Li hanya berusia 4 tahun, mungkin masih bisa dipahami, tapi usianya sekarang 14 tahun. Tidak bisa membaca dan menulis di usia seperti itu sama saja dengan lelucon. 

"Percuma saja dia memiliki kekuatan yang tangguh, jika dia tidak bisa membaca dan menulis, dia tetap saja bodoh!"

"Aku kira dia akan menjadi juara utama di kompetisi seleksi murid baru ini, tapi posisi pertama nyatanya tetap milik tuan muda klan Ming. Dia sama sekali tidak layak dibandingkan dengan tuan muda klan Ming!"

"Lalu bagaimana jika dia kuat? Dia bahkan tidak bisa membaca dan menulis, benar-benar menggelikan!"

Kerutan di dahi Zhang Yu dan semua penatua yang hadir semakin jelas. Salah satu dari mereka berkata, "Sayang sekali, dengan kekuatannya, menjadi murid pelataran inti dalam waktu singkat dengan kekuatannya bukanlah hal yang sulit di dapat. Tapi kecerdasannya di bawah rata-rata..."

Hao Li yang menjadi pusat perhatian semua orang balas menatap semua orang dengan tatapan kebingungan. Apa ada yang salah dengannya? Rasanya tidak ada. 

Dia tentu saja mendengar apa yang dikatakan beberapa orang, sepertinya membaca dan menulis adalah kunci dari lulus tidaknya sesi pemahaman ini. 

Zhang Yu menghela napas pelan, dia berjalan mendekati Hao Li dan berkata, "Karena kau tidak bisa membaca maupun menulis, kau secara otomatis didiskualifikasi dari sesi pemahaman ini. Lain kali, kau bisa meminta orang tuamu mengajarkanmu hal yang paling dasar."

Hao Li mengerutkan keningnya, dia tidak bisa didiskualifikasi dari kompetisi penerimaan murid baru Sekte Macan Hitam. Dia tidak ingin kakek dan bibinya kecewa. 

Dia bertanya, "Apakah tidak ada cara lain untuk dapat lulus sesi pemahaman? Setahuku kata 'pemahaman' ini merujuk pada luas tidaknya wawasan seseorang, dan aku rasa membaca dan menulis tidak ada hubungannya dengan ini bukan?"

Mendengar apa yang dikatakan oleh Hao Li, beberapa orang tertegun. Memang benar kalau sesi pemahaman ini tidak ada sangkut pautnya dengan membaca dan menulis, tapi dasar-dasar itu harus dipelajari jika ingin mendapatkan wawasan yang lebih luas. Semua orang tahu hal itu, kecuali Hao Li tentunya. 

Zhang Yu dengan pasrah menjawab, "Aku tahu kalau membaca dan menulis yang aku sebutkan tadi tidak ada hubungannya dengan sesi pemahaman ini. Tapi bagaimana kau bisa menjawab semua pertanyaan yang ada jika kau sama sekali tidak bisa menjawab dan menulis? Kau akan terus dipermalukan jika terus berada di sini anak muda..."

Hao Li tidak mengindahkan perkataan Zhang Yu dan berpikir sejenak, dia tiba-tiba menemukan sebuah ide yang menurutnya bisa dia gunakan di sesi pemahaman ini. 

"Lalu bagaimana kalau tuan penatua yang bertanya kepadaku dan aku menjawabnya. Bukankah dengan begitu aku tetap bisa ikut di sesi pemahaman ini?"

Zhang Yu sekali lagi terdiam, begitu dengan semua penatua yang hadir. Apa yang dikatakan oleh Hao Li memang masuk akal, tapi apakah itu mungkin bagi anak yang tidak bisa menulis dan membaca tiba-tiba dapat menjawab pertanyaan yang dibuat oleh Sekte Macan Hitam? 

Bahkan jika yang dipertanyakan hanya seputar pertanyaan dasar, setidaknya bagi orang yang tidak bisa menulis dan membaca, itu adalah hal yang sangat sulit. 

Zhang Yu sejenak melirik beberapa penatua yang duduk di kursinya masing-masing, dia meminta pendapat mereka dengan gerakan matanya. Salah satu dari mereka hanya menghela napasnya sebelum menganggukkan kepalanya. 

Tidak ada salahnya mencoba, bahkan jika Hao Li ini tidak bisa menjawabnya, yang malu adalah Hao Li sendiri, bukan mereka. 

Zhang Yu mengalihkan lagi tatapannya ke arah Hao Li, "Baiklah, kau bisa menjawab pertanyaan yang akan aku tanyakan. Tentu saja pertanyaan ini berbeda dengan pertanyaan yang tertera di atas kertas yang semua peserta kerjakan."

Satu pertanyaan dasar dia lemparkan, tentu saja Zhang Yu tidak berharap lebih. Dapat menjawab pertanyaan ini saja, Hao Li sudah dianggap pintar untuk 'ukurannya'. 

Namun sesaat kemudian, Hao Li dengan mudah menjawabnya. Hal itu membuat kedua mata Zhang Yu sedikit menunjukkan keterkejutan di dalamnya. Dia kembali melemparkan pertanyaan dengan tingkat kesulitan yang lumayan, tapi sekali lagi Hao Li menjawabnya bagaikan seorang ahli. 

Pertanyaan demi pertanyaan dia lemparkan, dan Hao Li terus menjawab semua pertanyaan itu dengan sangat mudah. Semua orang yang ada di alun-alun kota tidak bisa percaya dengan apa yang mereka lihat dan dengar. Semua penatua yang hadir juga dibuat diam karenanya. 

Bisikan-bisikan terdengar di dalam alun-alun kota, dan mereka pastinya membicarakan tentang Hao Li. 

"Aku sama sekali tidak pernah mengira kalau dia sangat pintar. Bagaimana bisa?"

"Semua pertanyaan yang penatua Zhang lemparkan sama sekali tidak pernah aku dengar, tapi dia bisa dengan mudah menjawabnya. Siapa dia sebenarnya?"

"Apakah masuk akal orang yang begitu bodoh sampai tidak membaca dapat menjawab semua pertanyaan yang penatua Zhang lemparkan? Benar-benar tidak masuk akal!"

Disisi lain, Zhang Yu diam membisu. Dia sudah kehabisan pertanyaan untuk dia lemparkan kepada Hao Li. 

"Tuan penatua, apakah masih ada pertanyaan lain?"

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Slamet Wahyudi
benar koinya pelitttt
goodnovel comment avatar
Rhanda Shipa TheRebel
cerita yg bagus ringankan koin nya
goodnovel comment avatar
Marda NyaLuthfi
bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Penakluk Dewa   Senior VS Junior

    Meski dia bisa menggunakan beberapa keterampilannya, yang merupakan kartu truf nya, itu jelas akan menghabiskan banyak Qi Spiritual. "Adik kecil, aku akui kau cukup mampu sampai bisa membuatku seperti ini. Namun sayang sekali, kau akan kalah sekarang, meski begitu, aku tidak akan membuatmu terlalu menderita, yakinlah..." ujar Ou Yuan.Ototnya yang menonjol semakin membesar, auranya meningkat drastis, dia berbeda dengan sosok Ou Yuan sebelumnya. Hao Li langsung siaga, dia mengalirkan Qi-nya ke seluruh tubuhnya berniat untuk mengaktifkan pertahanannya. Melawan Ou Yuan dalam kondisi seperti ini jelas bukan pilihan yang bijak, dia tahu itu dengan baik. Tubuh besar Ou Yuan melesat secepat kilat, retakan yang cukup besar muncul di tempat dia berdiri sebelumnya. "Pukulan Raksasa!" teriak Ou Yuan saat melayangkan serangannya ke arah Hao Li. Bayangan tinju emas yang besarnya dua kali lipat dari tubuhnya muncul di depan tinju Ou Yuan. Hao Li serta semua orang yang ada di sana bisa merasaka

  • Penakluk Dewa   Ou Yuan

    Ou Yuan, nama yang tidak asing di pelataran inti Sekte Macan Hitam. Namanya sangat terkenal diantara para murid inti, sikapnya yang jujur dan lugas jelas disukai banyak orang, hanya saja dia cukup arogan dan berpikir bahwa setiap orang tidak selevel dengannya. Kalaupun dia kalah dalam pertarungan, dia akan berpikir bahwa orang yang mengalahkannya lebih tua, atau dia tidak akan mengalami kekalahan itu. Meski kepribadian arogannya itu sedikit tidak disukai, tetap saja itu tidak menghentikan kearoganan seorang Ou Yuan, kultivator yang fokus pada pelatihan fisik, berbeda dengan kebanyakan kultivator yang akan lebih fokus pada tingkat kemurnian Qi Spiritual. Dan sekarang kultivator dengan fisik mengerikan itu berhadapan dengan seorang remaja berusia 15 tahun di tengah lapangan. Pemandangan diantara keduanya sangat kontras, yang satu berbadan besar layaknya raksasa, sedangkan yang satunya berbadan kecil. Tidak ada satupun di antara mereka yang menonton berpikir bahwa Hao Li akan memenan

  • Penakluk Dewa   Bertarung Melawan Murid Inti

    Pria yang baru saja menghampirinya itu adalah Ba Ping, murid termuda sebelum dia menjadi murid inti. Baik itu bukit Yingluo maupun dua bukit lainnya, murid baru biasanya akan menjadi kacung pata senior, tapi tidak selamanya. Bisa dikatakan itu adalah bentuk pengakraban diri kepada murid inti baru. Kepribadian para murid inti cukup eksentrik, jadi biasanya mereka agak sulit untuk didekati. Bagaimanapun hanya orang-orang jenius yang bisa menjadi murid inti, dan mereka biasanya berbangga diri di hadapan murid lainnya. Jadi para senior memutuskan untuk menekan rasa kebanggaan itu dengan tradisi yang selalu mereka ulangi. Ba Ping merangkul bahu Hao Li begitu saja, "karena sekarang aku senior mu, aku akan menjagamu! Hahaha!" tawanya puas. Sebagai orang yang dirangkul, Hao Li hanya tersenyum canggung sebagai tanggapan. Siapa yang ingin meminta perlindungan dari orang aneh sepertimu? Ba Ping membawa Hao Li ke tengah lapangan pelatihan, semua murid inti langsung mengalihkan pandangan mereka

  • Penakluk Dewa   Bukit Yingluo

    Wilayah pelataran inti Sekte Macan Hitam berada di tempat yang cukup jauh, memerlukan berkuda selama kurang lebih satu jam atau berjalan selama 3 jam. Hanya pelataran dalam dan pelataran luar sekte yang di satukan, sedangkan wilayah pelataran inti berada di tempat lain. Tujuannya untuk mengembangkan bakat jenius sekte yang tak ingin diganggu oleh faktor luar. Wei Chuyan adalah contohnya, dia mungkin bukan salah satu murid inti, tapi posisinya hampir sama mengingat dia adalah murid Pelindung Sekte. Gadis itu jarang sekali terlihat di dunia luar dan hanya bertemu dengan orang-orang sebayanya selama beberapa kali dalam setahun.Wei Chuyan menghabiskan waktunya dalam pengasingan untuk membuat dirinya lebih kuat. Setelah pergi meninggalkan pelataran luar, Hao Li dan Ning Hua diantar oleh Penatua Yu pergi ke wilayah pelataran dalam menggunakan binatang spiritual yang dimilikinya. Lokasi pelataran inti yang lumayan jauh hanya ditempuh dalam waktu 10 menit dengan menaiki binatang spiritua

  • Penakluk Dewa   Menjadi Murid Inti

    Zhong Ling dan Zhao Er yang mendengar semua itu langsung mendatangi Hao Li dan menanyakannya secara langsung, mereka sedikit tidak yakin dengan rumor yang tersebar. "Hao Li, apakah kau benar-benar membunuh kultivator tahapan Inti Jiwa?" tanya Zhong Ling menatap Hao Li di depannya dengan kedua mata berbinar. Hao Li yang dihadapkan dengan kedua temannya itu hanya terkekeh kecil, dia dengan santai menjawab, "benar..."Kali ini bagian Zhao Er yang maju sedikit mendorong Zhong Ling menjauh, "benarkah? Bagaimana bisa? Bukankah kau berada di tahapan awal Pembentukan Pondasi?"Hao Li kembali menjawab dengan santai, "mengenai itu, kalian akan tahu sendiri nanti. Sepertinya semua orang tengah berkumpul, bagaimana kalau kita ikut berkumpul bersama mereka?"Zhong Ling dan Zhao Er menganggukkan kepalanya setuju, akhirnya mereka bertiga bergabung ke dalam pesta dan dengan asik memakan banyak hidangan lezat. Suasana pesta begitu meriah, para

  • Penakluk Dewa   Rencana Lain

    Kompetisi Bela Diri tahun sekarang membuat nama beberapa orang menjadi lebih terkenal, terutama Hao Li dan Ning Hua. Keduanya adalah kuda hitam yang paling menonjol diantara mereka yang ikut serta di Kompetisi Bela Diri. Bersamaan dengan nama mereka yang semakin menyebar, beberapa pihak juga mulai memandang Sekte Macan Hitam lebih tinggi. Mulanya kehadiran Wei Chuyan sudah membuat banyak akademi dan sekte ketakutan, tapi sekarang dengan hadirnya Hao Li serta Ning Hua, kekuatan Sekte Macan Hitam telah meningkat banyak. Namun sayangnya selalu ada pihak yang membenci mereka meski mereka tidak melakukan kesalahan, Sekte Naga Bulan yang dipimpin oleh Pang An diam-diam memulai gerakannya untuk menjatuhkan Sekte Macan Hitam.Sepertinya yang tengah dia lakukan sekarang, semua penatua dan para tokoh penting Sekte Naga Bulan berkumpul di satu tempat, mereka semua merundingkan masalah yang menurut mereka kian serius setiap harinya. "Pohon tumbuh semakin t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status