“ Nanti aku akan mengirim Sam untuk memberimu kontak pekerja di keluarga Clark dan mengatur semua keuangan rumah tangga,” ujar Dixon di seberang telepon.Regina tersenyum tipis mendengar kata-kata Dixon dan tidak akan menolak mengatur rumah tangganya. “Oke terima kasih.”Regina pulang ke apartemennya dengan supir mobil mewah yang dikirim Dixon dan bersiap-siap untuk mengunjungi perusahaan Dixon.....Kehadiran sebuah mobil mewah di depan gedung perusahaan Grup Clark menarik perhatian para karyawan yang lewat.Seorang supir yang cakap dan tegas keluar dari mobil dan membuka pintu mobil penumpang. Regina tidak buru-buru keluar dan menenangkan dirinya di dalam mobil sejenak sebelum kemudian keluar dari mobil.Karyawan yang berada di sekitar tempat itu berdecak kagum memandang Regina.“Siapa itu? dia sangat cantik!”“Lihat mobil yang dia gunakan? Apa dia putri direktur atau salah satu istri direktur?”“Pakaian sangat mewah dan dari merek terkenal. Dia tidak mungkin karyawan di sini. Mung
Setelah mengatakan itu Regina melanjutkan langkah menuju lift mengabaikan tatapan para karyawan di lobi. Dia memasuki lift dan bersyukur tidak ada karyawan di dalam hingga tidak perlu berdesak-desak. Dia menekan tombol menuju ke lantai di mana kantor Dixon berada.“Nyonya!” Sam berdiri melihat Regina memasuki ruang kantor.“Halo Sam, apa kabar?” Regina menyapa Sam ramah dan kemudian mengalihkan pandangannya mencari Freya di mejanya.Matanya menyipit tidak menemukan keberadaan Freya di meja kerjanya.“Nona Freya sedang mengantar berkas pada Tuan dua menit yang lalu.” Sam menjawab kebingungan Regina melihat dia menatap ke meja kerja Freya.Regina mengalihkan pandangannya pada Sam dan tersenyum, “Ah, begitu. Apa Dixon sibuk di kantornya dan memiliki klien atau tamu?”“Tuan Dixon tidak memiliki klien Nyonya. Apa Anda mau saya antar ke kantor Tuan Dixon?’Regina mengangguk tidak menolak tawarannya.Sam kemudian keluar dari meja kerjanya dan menuntun Regina menuju kantor pribadi Dixon.Tok
“Tapi perjalanan bisnis ini sangat penting dan tidak bisa ditunda hanya karena kehadiran seseorang yang menginterupsi,” Freya membantah sambil memelototi Regina.“Sudah kubilang akan membicarakan ini nanti,” balas Dixon dengan kening berkerut menatap Freya muram.Sebelum Freya bisa membantahnya, Regina berbicara pada Dixon khawatir. “Kalian tidak beristirahat saat makan siang?”“Ya, cukup sibuk siang ini hingga melewatkan makan siang.” Dixon kemudian menatap Freya.“Pergilah dan beritahu Sam untuk beristirahat,” perintahnya.Freya menggertak gigi dan mencengkeram berkas di tangannya erat. Dia sangat membenci Regina datang ke kantor dan mengganggu waktunya dengan Dixon. Dia berbalik dengan gusar hendak meninggalkan kantor Dixon.“Tunggu!” Regina tiba-tiba memanggil membuat Freya berhenti dan memelototinya.“Apa?”“Karena Dixon melewatkan makan siang, tolong bawakan dia makan siang dan sekalian makan siangku juga,” perintah Regina tersenyum.Freya menggertak gigi menahan amarahnya.“K
Setelah kepergian Freya, Regina menatap suaminya dengan mata menyipit, “Apa kamu melakukan perjalanan bisnis di luar Negeri dengan Freya?”“Mari duduk dulu.” Dixon tidak menjawab dan mendorong istrinya duduk di sofa yang tersedia di kantornya.Mereka berdua duduk di sofa panjang. Dixon melonggarkan kancing atasnya dan berselonjor di sofa.“Sekarang bisakah kamu menjawabku?” Regina tidak bisa melepaskan tentang topik ini. Apalagi Freya terlibat di dalamnya. Dia mengernyit memikirkan Dixon dan Freya menghabiskan waktu di luar negeri bersama. Meski Dixon sering berkata tidak ada hubungan apa pun antara dia dan Freya, Regina tidak bisa diyakin untuk percaya padanya. Keberadaan Freya sudah menjadi duri di pernikahannya. Dixon dan Freya sudah menjalin hubungan selama lima tahun dan tidak mungkin perasaan Dixon berubah begitu saja.“Tidak hanya bersama Freya, Sam juga akan ikut dengan kami,” balas Dixon menatap istrinya.“Apa kamu cemburu lagi?”Regina membuang muka. “Aku tidak berhak cemb
“Oh, baik. Terima kasih kakak. Kamu memang asisten dan kakak yang baik,” ujar Regina tersenyum.Freya menatapnya dengan ekspresi gelap sambil menggertakkan gigi. Ketika dia meminta dua kota makan siang untuk kantor CEO di kafetaria, para karyawan menatapnya dengan tatapan mengejek dan berbisik-bisik menghinanya.Istri bos datang ke perusahaan dan Freya yang selama ini sombong memamerkan hubungannya dengan Dixon tetap harus menyingkir saat nyonya bos ada. Dia bahkan menjadi pesuruh mengambil kotak makan siang membuat Freya sangat malu dan marah.Dia menahan amarah di dadanya dan tersenyum palsu saat Dixon masih menatap interaksi mereka.“Kalau tidak ada lagi, apa aku boleh keluar.”“Ya, silakan.” Regina mengangguk tidak mempersulitkannya dan membuka kota makan siang.“Sayang, menu di kafetaria kelihatannya lezat,” ujar Regina mengambil sesuap sendok dan mencicipnya. Dia mengacuhkan Freya yang masih bertahan di kantor.“Ini enak, coba cicip.” Regina mengambil sesuap sendok dan mengara
Dixon tak mengindahkan omelannya dan menariknya duduk di pangkuannya.“Tidak berani mengganggu kesenangan bos. Aku bekerja keras dan menggaji mereka. sekarang waktunya untuk menyenangkan aku.” Dia membujuk Regina dengan mencium tenggorokannya.Regina tersipu. “Aku bukan karyawanmu dan tidak akan menyenangkanmu.”“Tapi kamu istriku.” Dixon tak mengindahkannya. Tangannya semakin nakal menggerayangi tubuh istrinya.“Kita bisa melakukannya di rumah.” Regina mengerang dan menghentikan tangan nakal Dixon meraba-raba tubuhnya. Dia mendorong dada bidangnya menyebabkan bibir pria itu menjauh dari lehernya.Dia memukul bahunya pelan. Pipinya bersemu kemerahan karena malu. “Kamu harus menahan diri. Ini di kantor dan masih siang. Bagaimana kalau ada yang masuk dan melihat kita di melakukan tindakan tak senonoh ini.” Dia kemudian dengan cepat turun dari pangkuan Dixon dan mengambil blazernya untuk menutupi pundaknya yang terbuka agar tidak memancing nafsu suaminya.Dixon mendengus pasrah dengan
Sudut bibir Dixon terangkat menatapnya dengan tatapan memanjakan.Tiba-tiba Regina memeluk leher Dixon dan berkata cemberut. “Dixon, ketika aku ke sini, aku mendengar rumor yang tidak menyenangkan tentangku.”“Rumor apa?” balas Dixon mengangkat alis meraih pinggang istrinya menariknya ke pelukannya.“Tentang aku sebagai ‘istri yang dibuang’ oleh suamiku.” Regina berkata cemberut.Dixon mengerut kening, “Ada rumor seperti itu? Siapa yang berani menyebar rumor jelek tentangmu?”“Bukankah itu karena salahmu?” Regina mencubit pinggangnya.“Kita jarang menghabiskan waktu di luar dan tidak pernah terlihat bersama di depan umum hingga menyebabkan gosip jelek seperti itu. Apalagi dengan mantan pacar yang menjadi asistenmu membuat mereka mengira aku sangat menyedihkan,” lanjutnya menatapnya dengan tatapan menuduh.Dixon merasa bersalah dan mengusap pipinya menenangkan istrinya. “Ini salahku. Aku akan mengurus rumor itu dan mengirim Freya di kantor cabang lain.”“Tapi dengan cara apa aku menghi
Tiba di pesta yang diadakan oleh keluarga Falcon di aula hotel Beach untuk merayakan ulang tahun pernikahan Tuan dan Nyonya Falcon tidak terlalu besar. Namun para tamu yang diundang adalah orang-orang bergengsi dan memiliki koneksi di mana-mana. Inilah alasan banyak tamu yang hadir untuk membentuk atau mencari relasi.Regina mengenakan gaun krem lembut membuatnya terlihat anggun mendampingi Dixon terlihat gagah dengan setelan body fit biru gelap.Saat mereka memasuki aula pesta tidak luput dari perhatian para tamu. Dixon selalu menarik perhatian di mana pun dia berada.Regina menarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya. tangannya melingkari lengan suaminya mengikuti langkah Dixon. tak lama kemudian beberapa orang berjalan mendekati mereka.“Tuan Clark, apa kabar?” Seorang pria yang terlihat berusia empat puluhan berbicara pada Dixon. salah satu tangannya memegang segelas sampanye dan salah satunya memegang pinggang dia wanita cantik berpakaian seksi di sebelahnya.“Kabark