Setelah kepergian Freya, Regina menatap suaminya dengan mata menyipit, “Apa kamu melakukan perjalanan bisnis di luar Negeri dengan Freya?”“Mari duduk dulu.” Dixon tidak menjawab dan mendorong istrinya duduk di sofa yang tersedia di kantornya.Mereka berdua duduk di sofa panjang. Dixon melonggarkan kancing atasnya dan berselonjor di sofa.“Sekarang bisakah kamu menjawabku?” Regina tidak bisa melepaskan tentang topik ini. Apalagi Freya terlibat di dalamnya. Dia mengernyit memikirkan Dixon dan Freya menghabiskan waktu di luar negeri bersama. Meski Dixon sering berkata tidak ada hubungan apa pun antara dia dan Freya, Regina tidak bisa diyakin untuk percaya padanya. Keberadaan Freya sudah menjadi duri di pernikahannya. Dixon dan Freya sudah menjalin hubungan selama lima tahun dan tidak mungkin perasaan Dixon berubah begitu saja.“Tidak hanya bersama Freya, Sam juga akan ikut dengan kami,” balas Dixon menatap istrinya.“Apa kamu cemburu lagi?”Regina membuang muka. “Aku tidak berhak cemb
“Oh, baik. Terima kasih kakak. Kamu memang asisten dan kakak yang baik,” ujar Regina tersenyum.Freya menatapnya dengan ekspresi gelap sambil menggertakkan gigi. Ketika dia meminta dua kota makan siang untuk kantor CEO di kafetaria, para karyawan menatapnya dengan tatapan mengejek dan berbisik-bisik menghinanya.Istri bos datang ke perusahaan dan Freya yang selama ini sombong memamerkan hubungannya dengan Dixon tetap harus menyingkir saat nyonya bos ada. Dia bahkan menjadi pesuruh mengambil kotak makan siang membuat Freya sangat malu dan marah.Dia menahan amarah di dadanya dan tersenyum palsu saat Dixon masih menatap interaksi mereka.“Kalau tidak ada lagi, apa aku boleh keluar.”“Ya, silakan.” Regina mengangguk tidak mempersulitkannya dan membuka kota makan siang.“Sayang, menu di kafetaria kelihatannya lezat,” ujar Regina mengambil sesuap sendok dan mencicipnya. Dia mengacuhkan Freya yang masih bertahan di kantor.“Ini enak, coba cicip.” Regina mengambil sesuap sendok dan mengara
Dixon tak mengindahkan omelannya dan menariknya duduk di pangkuannya.“Tidak berani mengganggu kesenangan bos. Aku bekerja keras dan menggaji mereka. sekarang waktunya untuk menyenangkan aku.” Dia membujuk Regina dengan mencium tenggorokannya.Regina tersipu. “Aku bukan karyawanmu dan tidak akan menyenangkanmu.”“Tapi kamu istriku.” Dixon tak mengindahkannya. Tangannya semakin nakal menggerayangi tubuh istrinya.“Kita bisa melakukannya di rumah.” Regina mengerang dan menghentikan tangan nakal Dixon meraba-raba tubuhnya. Dia mendorong dada bidangnya menyebabkan bibir pria itu menjauh dari lehernya.Dia memukul bahunya pelan. Pipinya bersemu kemerahan karena malu. “Kamu harus menahan diri. Ini di kantor dan masih siang. Bagaimana kalau ada yang masuk dan melihat kita di melakukan tindakan tak senonoh ini.” Dia kemudian dengan cepat turun dari pangkuan Dixon dan mengambil blazernya untuk menutupi pundaknya yang terbuka agar tidak memancing nafsu suaminya.Dixon mendengus pasrah dengan
Sudut bibir Dixon terangkat menatapnya dengan tatapan memanjakan.Tiba-tiba Regina memeluk leher Dixon dan berkata cemberut. “Dixon, ketika aku ke sini, aku mendengar rumor yang tidak menyenangkan tentangku.”“Rumor apa?” balas Dixon mengangkat alis meraih pinggang istrinya menariknya ke pelukannya.“Tentang aku sebagai ‘istri yang dibuang’ oleh suamiku.” Regina berkata cemberut.Dixon mengerut kening, “Ada rumor seperti itu? Siapa yang berani menyebar rumor jelek tentangmu?”“Bukankah itu karena salahmu?” Regina mencubit pinggangnya.“Kita jarang menghabiskan waktu di luar dan tidak pernah terlihat bersama di depan umum hingga menyebabkan gosip jelek seperti itu. Apalagi dengan mantan pacar yang menjadi asistenmu membuat mereka mengira aku sangat menyedihkan,” lanjutnya menatapnya dengan tatapan menuduh.Dixon merasa bersalah dan mengusap pipinya menenangkan istrinya. “Ini salahku. Aku akan mengurus rumor itu dan mengirim Freya di kantor cabang lain.”“Tapi dengan cara apa aku menghi
Tiba di pesta yang diadakan oleh keluarga Falcon di aula hotel Beach untuk merayakan ulang tahun pernikahan Tuan dan Nyonya Falcon tidak terlalu besar. Namun para tamu yang diundang adalah orang-orang bergengsi dan memiliki koneksi di mana-mana. Inilah alasan banyak tamu yang hadir untuk membentuk atau mencari relasi.Regina mengenakan gaun krem lembut membuatnya terlihat anggun mendampingi Dixon terlihat gagah dengan setelan body fit biru gelap.Saat mereka memasuki aula pesta tidak luput dari perhatian para tamu. Dixon selalu menarik perhatian di mana pun dia berada.Regina menarik napas dalam-dalam mencoba menenangkan dirinya. tangannya melingkari lengan suaminya mengikuti langkah Dixon. tak lama kemudian beberapa orang berjalan mendekati mereka.“Tuan Clark, apa kabar?” Seorang pria yang terlihat berusia empat puluhan berbicara pada Dixon. salah satu tangannya memegang segelas sampanye dan salah satunya memegang pinggang dia wanita cantik berpakaian seksi di sebelahnya.“Kabark
Regina sedari tadi diam mengamati percakapan mereka mengangkat alis anggun dan kemudian mengangguk mengikuti suaminya. “Oke.”Raut wajah Tuan David dan wanita itu berubah hijau. Tuan David sangat mengenal temperamen istrinya adalah wanita yang keras dan dingin. Mereka menikah karena bisnis dan tidak ada perasaan di antara suami istri itu. namun dia bukan orang mentolerir perselingkuhan suaminya. Tidak ada yang berani melaporkan perselingkuhan Tuan David. Namun berbeda dengan Dixon karena mereka masih termasuk kerabat.“Hahaha, Tuan Clark , kamu tidak perlu repot. Saya tidak akan mengganggu waktu kalian, kami permisi.” Tuan David dengan cepat menyeret wanita di sebelahnya yang protes.Dixon memandang dengan ekspresi mencibir. “Jadi wanita itu adalah selingkuhannya?” Regina bertanya setelah memahami percakapan mereka.“Ya,” balas Dixon cemberut.“Dia terlihat takut dengan istrinya, namun masih berani membawa wanita itu ke pesta ini,” ujar Regina menghela napas.“Tidak banyak yang t
“Tidak perlu, aku akan mengambilnya untukmu. Tunggu di sini.” Dixon tidak membiarkan istrinya mengambil minuman sendiri dan mengambil inisiatif mengambil minuman untuknya.Dia kemudian meninggalkan kerumunan rekan bisnisnya dan berjalan menuju meja prasmanan.Regina senang dengan perhatian Dixon, namun agak canggung ditinggalkan dengan rekan bisnis.Mereka menatapnya dengan berbagai macam pandangannya.“Tampaknya Tuan Dixon sangat menyayangi istrinya. tidak seperti yang dirumorkan. Tuan Dixon tidak ragu meninggalkan dan mengambil makanan untuk istrinya, benar tidak?” Salah satu wanita berkata dengan suara menyanjung.Yang lain mengangguk dan menyusul wanita itu menyanjung Regina.Setelah Dixon memberi pelajaran pada beberapa orang yang mengejek Regina, tidak ada lagi orang yang meremehkannya. Regina menanggapi mereka dengan senyum sopan selama beberapa saat sebelum meminta mundur menyusul suaminya. Orang-orang tidak menghentikannya.Regina sangat lega keluar lingkaran orang munafik
"Prioritasmu sekarang adalah cepat hamil dan melahirkan anak agar kamu menggenggam kuat hati Dixon. jangan melakukan sesuatu yang membuatnya kecewa.Ekspresi Regina berubah datar. Pembahasan anak agak sensitif baginya karena dalam dua bulan ini dia masih belum hamil. Dia memang menginginkan anak, tapi dia tidak akan membiarkan orang tuanya memanfaatkan anak-anaknya kelak untuk mendapat bantuan Dixon.“Ayah, mungkin itu masih lama. Apalagi ada kakakku yang menggangguku dan menyuruhku cepat bercerai dengan Dixon.” Regina berkata dengan suara penuh sarkasme melirik Georgina yang memelototinya.Setelah pertengkaran di kediaman Hadley dengan Freya dan Georgina, Regina menutup semua pintu hatinya untuk keluarganya.Harion mengerut keningnya melirik istrinya dengan pandangan peringatan. Dia tahu semua yang dilakukan Freya dan Georgina untuk mengganggu Regina. dia takut mereka akan menyinggung Dixon dan menghancurkan kesempatan memperbaiki perusahaan Hadley.“Tidak usah hiraukan kakakmu. Di