Share

Bab 52 - Meyakinkan Paman.

Malam terasa sunyi, kupandangi ponsel dengan nomer kontak bernama, Non Fio. Ingin sekali mengirim pesan, dan mengabari bahwa aku harus pergi menjalankan tugas dan memperdalam ilmu kedokteran di Negeri seberang.

Namun aku tak punya nyali, deretan kalimat yang sudah susah payah terangkai dilayar pipih, kembali kuhapus begitu saja.

"Yas ..." pintu kamar terbuka sedikit, kepala Ibu menyembul dibaliknya.

Aku menghela nafas, menaruh gawai di atas nakas. Lalu menegapkan badan dikursi samping ranjang depan jendela.

"Iya Buk?" balasku sambil tersenyum ramah kearahnya.

Ibu menatapku sendu, sorotnya seolah menyampaikan permohonan maaf. Ibu merasa bersalah, dengan keputusan yang dibuat, Aryani.

"Maafkan Ibu Yas ... Ibu tak menyangka akan berakhir seperti ini," ucapnya dengan suara tersendat. Perlahan Ibu melangkah mendekat dan duduk disisi ranjang.

Aku tersenyum simpul, lalu mengeratkan jemariku ditangannya. "Yasir tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status