Share

Bab 13

Masih teringat saat Kak Rina juga bertamu ke rumah ibu, hati sangat ingin mengutarakan segala beban. Namun, ibu melarang dengan alasan kasihan kakak yang akan kepikiran. Aku memaklumi dan hanya bisa memendam dalam hati. Lagi dan lagi.

Setelah kakak pulang, barulah Rafan datang dengan membawa boneka warna merah muda. Boneka itu memeluk bantal love bertuliskan huruf R. Rafan membeli di mana aku tidak peduli asal itu halal. Boneka itu kini di tanganku, sementara Rafan sudah berangkat kerja sepuluh menit yang lalu.

“Farah mana, ya?” gumamku saat melihat jam.

Jika berada dalam kamar sendirian, pikiran terus menerawang jauh. Sebenarnya tadi malam Rafan mengajakku pulang ke rumah karena malu terus-terusan menumpang, tetapi aku enggan. Khawatir pikiran semakin kacau dengan bayangan Marsha, kemudian melakukan tindakan bodoh yang bisa mencelakai diri.

WhatsApp Mei tidak pernah aktif saat aku cek tadi malam. Kabari dari Farah, ia semakin manja dan mungki

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status