Share

Titik Kehidupan Baru

Bab 105

"Sayang, kamu kenapa?" Regan berlari kecil menyusul gadis itu.

Setibanya di wastafel, ia memberanikan diri memijat pundak Salwa. Gadis itu terus memuntahkan semua isi perutnya, lantas berkumur-kumur.

"Wajahmu pucat sekali, Sayang." Lelaki itu sangat terkejut.

"Aku tidak apa-apa, Daddy. Mungkin masuk angin," sahutnya dengan tubuh gemetar.

"No, Sayang. Kamu harus segera ke dokter. Sekecil apapun penyakitmu, harus segera diketahui." ucap Regan sembari memapah sweety-nya keluar dari restoran.

Setelah menyelesaikan pembayaran, lelaki itu membawa Salwa menuju klinik dokter terdekat.

Sampai saat ini, Regan masih tidak menggunakan jasa dokter pribadi. Regan masih belum menemukan pengganti yang cocok sebagai dokter pribadinya, menggantikan dokter Dirga yang telah ia pecat setelah Airin meninggal dunia tempo hari.

"Bagaimana kondisi kekasih saya, Dokter?" tanya Regan tak sabar setelah dokter perempuan bernama Nina itu selesai memeriksa Salwa.

Kini mereka tengah duduk berhadapan di ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status