Share

Rencana kedua

POV PARALIO

"Iya, Tante. Aku masih dengerin kok."

Mama melirikku lalu kembali berucap. "Kian mau bicara sama kamu. Tolong ya, Sha."

"Aku rasa kami nggak ada hubungan apa-apa lagi, Tante. Kecuali Kian sendiri yang merasa kami masih ada hubungan. Maaf, sejak dia mutusin aku dan nggak ngakui ini darah dagingnya, aku udah mati rasa sama dia."

Astaga, andai waktu bisa kuputar kembali.

"Tante tahu kamu sakit hati banget. Dasarnya Kian yang begonya minta ampun padahal Tante udah ingetin. Tapi sekarang seenggaknya dengerin permohonannya, Sha. Dia tulus."

"Baiklah, sebentar aja Tante."

Mama mengangsurkan telfon itu dan aku menerimanya dengan tangan bergetar. Efek dari seorang Sasha bisa membuatku segila ini karena sejujurnya aku telah lama mencintainya tapi berlagak tidak mencintainya.

Begitu naifnya aku.

Kini aku hanya bisa menelan pil penyesalan karena terlalu menuruti gengsi.

"Sha, maafin aku."

"Iya."

"Sha, kamu nggak mau jenguk aku? Aku sakit demi kamu dan anak kita."

"Gue sibuk cari ua
Juniarth

Enjoy Reading... Dan tinggalkan komentar yang menyemangiti. Makasiiiihhh

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (12)
goodnovel comment avatar
Juniarth
besok murka!
goodnovel comment avatar
Juniarth
tiap hari up kak asal nggak sakit aja
goodnovel comment avatar
Juniarth
kian nggak berani digerebek beneran hehehe
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status